Therapist working with two children in an indoor therapy session, focusing on mental health.

Anak Autisme Saya Bisa Menghitung Tetapi Tidak Memahami Konsep Jumlah, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Memahami konsep angka bisa menjadi tantangan bagi anak-anak dengan autisme, bahkan jika mereka dapat menghitung. Perbedaan ini sering muncul karena menghitung adalah keterampilan rote, sementara memahami angka melibatkan memahami konsep dan hubungan abstrak. Untuk menjembatani kesenjangan ini, penting untuk menggunakan strategi yang membuat angka bermakna dan berhubungan dengan pengalaman anak. Hal ini dapat dicapai melalui kegiatan yang menarik, alat bantu visual, dan lingkungan belajar terstruktur yang memenuhi kebutuhan belajar unik anak-anak dengan autisme. Bagian berikut menguraikan strategi dan intervensi yang efektif berdasarkan penelitian saat ini.

Kegiatan Pembelajaran yang Menarik dan Bermakna

  • Pengulangan dengan Cara Menyenangkan: Menggabungkan lagu, sajak, cerita, dan permainan dapat membuat latihan menghitung menyenangkan dan bermakna. Kegiatan ini membantu anak-anak mengasosiasikan angka dengan konteks dunia nyata, meningkatkan pemahaman mereka (M, 1993).
  • Permainan Papan Linear: Memainkan permainan papan linier di mana anak-anak memindahkan token melintasi ubin bernomor dapat secara signifikan meningkatkan pemahaman mereka tentang hubungan numerik. Metode ini telah terbukti efektif dalam membantu anak-anak dengan autisme memahami konsep garis bilangan dan urutan numerik (Satsangi & Bofferding, 2017).

Alat Bantu Visual dan Beton

  • Papan Hitung: Menggunakan papan penghitungan yang secara visual mewakili struktur angka dapat membantu dalam mengajarkan penghitungan, penambahan, dan pengurangan. Pendekatan ini membantu anak-anak dengan autisme memvisualisasikan konsep matematika, membuat ide-ide abstrak lebih konkret (Jung, 2018).
  • Perancah Visual: Menerapkan teknik perancah visual, seperti menggunakan representasi visual dan strategi perancah, dapat meningkatkan keterampilan indera angka seperti pengenalan angka, penghitungan, dan perbandingan. Metode ini telah terbukti efektif dalam meningkatkan dan mempertahankan rasa angka pada anak-anak dengan autisme (Elmonayer, 2019).

Rasa Angka Simbolik dan Non-Simbolik

  • Sistem Simbolik: Anak-anak dengan autisme sering memiliki rasa angka simbolis yang utuh, yang dapat dimanfaatkan untuk mengatur dan memproses informasi numerik. Berfokus pada representasi simbolis, seperti angka Arab, dapat membantu menjembatani kesenjangan antara pemahaman non-simbolik dan simbolik (Hiniker et al., 2016).
  • Make-Believe Signifiers: Menggunakan fantasi dan citra untuk menciptakan konteks yang dapat berhubungan dapat membantu anak-anak dalam transisi dari konsep angka konkret ke abstrak. Strategi ini membantu anak-anak menghubungkan angka dengan pengalaman pribadi mereka, memfasilitasi pemahaman yang lebih dalam (Edwards & Edwards, 1992).

Lingkungan Belajar Terstruktur dan Mendukung

  • Kurikulum Berhitung Dini: Menerapkan kurikulum berhitung awal terstruktur yang disesuaikan untuk anak-anak dengan autisme dapat secara signifikan meningkatkan rasa angka awal mereka. Kurikulum tersebut berfokus pada keterampilan dasar yang memprediksi keberhasilan matematika di masa depan (Root et al., 2020).
  • Tugas yang Disederhanakan dan Perencanaan Sukses: Menyederhanakan tugas dan memastikan kesuksesan di setiap tahap melalui permainan angka yang direncanakan dapat membantu dalam menguasai keterampilan penghitungan dan angka dasar. Pendekatan ini membantu membangun kepercayaan diri dan motivasi pada anak-anak dengan autisme (McEvoy & McConkey, 2009).

Sementara strategi ini memberikan pendekatan komprehensif untuk meningkatkan pemahaman angka pada anak-anak dengan autisme, penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik, dan intervensi mungkin perlu disesuaikan dengan kebutuhan individu. Selain itu, sementara beberapa anak dengan autisme mungkin unggul dalam arti angka simbolis, yang lain mungkin memerlukan lebih banyak dukungan dalam pemrosesan non-simbolik. Oleh karena itu, pendekatan seimbang yang mempertimbangkan pengertian angka simbolik dan non-simbolik sangat penting untuk menumbuhkan kemahiran matematika pada anak-anak dengan autisme.

M, E. (1993). Learning by numbers. Nursing Times.
Satsangi, R., & Bofferding, L. (2017). Improving the Numerical Knowledge of Children with Autism Spectrum Disorder: The Benefits of Linear Board Games. Journal of Research in Special Educational Needs. https://doi.org/10.1111/1471-3802.12380
Elmonayer, R. A. (2019). Promoting number sense of Egyptian autistic children mainstreamed in kindergartens through visual scaffolding. Early Child Development and Care. https://doi.org/10.1080/03004430.2017.1372757
Hiniker, A., Hiniker, A., Rosenberg-Lee, M., & Menon, V. (2016). Distinctive Role of Symbolic Number Sense in Mediating the Mathematical Abilities of Children with Autism. Journal of Autism and Developmental Disorders. https://doi.org/10.1007/S10803-015-2666-4
Edwards, S., & Edwards, G. (1992). Building bridges between concrete and abstract conceptualization of number in young children ‐‐ A strategy using make‐believe signifiers. Early Child Development and Care. https://doi.org/10.1080/0300443920820103
Root, J. R., Henning, B., & Jimenez, B. A. (2020). Building the Early Number Sense of Kindergarteners With Autism: A Replication Study: Remedial and Special Education. https://doi.org/10.1177/0741932519873121
McEvoy, J., & McConkey, R. (2009). Count me in. Journal of The British Institute of Mental Handicap (Apex). https://doi.org/10.1111/J.1468-3156.1986.TB00359.X
Scroll to Top