Anak-anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) sering menunjukkan profil bacaan yang unik di mana mereka dapat memecahkan kode kata-kata secara efektif tetapi berjuang dengan pemahaman. Perbedaan ini terutama disebabkan oleh defisit dalam bahasa lisan dan proses kognitif yang diperlukan untuk memahami teks. Mengatasi masalah ini membutuhkan intervensi yang ditargetkan yang berfokus pada keterampilan decoding dan pemahaman. Bagian berikut menguraikan strategi dan intervensi yang efektif untuk meningkatkan pemahaman membaca pada anak-anak dengan ASD.
Instruksi Berfokus pada Kode dan Makna
- Instruksi literasi yang komprehensif harus membahas decoding dan pemahaman dari kelas awal. Intervensi yang efektif termasuk pengajaran eksplisit kosakata dan struktur bahasa, yang sangat penting untuk memahami makna teks (Whalon, 2018).
- Mengajar anak-anak mengikuti arahan tertulis dapat meningkatkan kemandirian dan meningkatkan pemahaman dengan membuat teks memediasi tindakan (Mariage et al., 2021).
Intervensi Proses Kognitif
- Intervensi yang menargetkan proses kognitif tertentu, seperti menemukan peristiwa anteseden, menghasilkan dan menjawab pertanyaan, dan membaca ulang untuk memperbaiki pemahaman, telah menunjukkan harapan dalam meningkatkan pemahaman (Randi et al., 2010).
- Isyarat anaforik, yang melibatkan meminta siswa untuk mendefinisikan kata ganti setelah digunakan dalam membaca, dan pertanyaan timbal balik, di mana siswa bertanya dan menjawab pertanyaan tentang teks, adalah strategi yang efektif (Saad, 2022)].
Peran Bahasa Lisan dan Membaca Kata
- Baik kemampuan membaca kata dan bahasa lisan sangat penting untuk pemahaman membaca. Sebuah meta-analisis menemukan bahwa keterampilan ini berkontribusi serupa dengan pemahaman, menunjukkan bahwa intervensi harus menilai dan menargetkan kedua bidang (Duncan et al., 2021).
- Anak-anak dengan ASD sering memiliki keterampilan membaca kata yang utuh tetapi menghadapi tantangan dalam bahasa lisan, yang mendasari kesulitan pemahaman mereka (Butt, 2012).
Mengatasi Hiperleksia
- Beberapa anak dengan ASD menunjukkan hiperleksia, ditandai dengan kemampuan membaca kata yang luar biasa tetapi pemahaman yang buruk. Anak-anak ini mungkin mendapat manfaat dari intervensi yang berfokus pada representasi kata semantik, ortografi, dan fonologis (Saldaña et al., 2009) (Saldaña et al., 2009).
Tantangan Pemrosesan Bahasa Umum
- Masalah pemahaman membaca pada anak-anak dengan ASD sering dikaitkan dengan kesulitan pemrosesan bahasa yang lebih luas, termasuk tantangan dalam memahami metafora, ironi, dan humor (Glezerman, 2013).
- Penguraian kode fonologis, sementara merupakan prediktor pemahaman bacaan pada anak-anak yang biasanya berkembang, tidak begitu signifikan untuk anak-anak dengan ASD, menunjukkan perlunya intervensi khusus yang mengatasi tantangan unik mereka (Henderson et al., 2014).
Sementara fokus utamanya adalah pada peningkatan pemahaman membaca, penting untuk mempertimbangkan konteks yang lebih luas dari tantangan bahasa dan komunikasi yang dihadapi oleh anak-anak dengan ASD. Tantangan-tantangan ini dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk terlibat dengan teks secara bermakna dan memerlukan pendekatan holistik untuk intervensi. Selain itu, memahami perbedaan individu di antara anak-anak dengan ASD sangat penting, karena profil membaca mereka dapat bervariasi secara signifikan, memerlukan strategi yang dipersonalisasi untuk mendukung pengembangan literasi mereka.