Dyscalculia, ketidakmampuan belajar spesifik yang mempengaruhi keterampilan numerik dan aritmatika, memang dapat memengaruhi kemampuan anak-anak untuk bermain musik, meskipun hubungannya kompleks dan beragam. Sementara diskalkulia terutama mempengaruhi kemampuan matematika, ia juga dapat mempengaruhi domain kognitif dan persepsi lainnya, seperti persepsi waktu, yang sangat penting untuk kinerja musik. Namun, pelatihan musik telah terbukti memiliki manfaat potensial bagi anak-anak dengan diskalkulia, menunjukkan interaksi bernuansa antara domain ini.
Dampak Dyscalculia pada Kemampuan Musik
- Gangguan Persepsi Waktu: Dyscalculia dikaitkan dengan kesulitan dalam persepsi waktu, yang sangat penting untuk ritme dan waktu musik. Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak dengan diskalkulia memiliki gangguan persepsi waktu pendengaran, mempengaruhi kemampuan mereka untuk memproses pola ritmis dengan akurat (Castaldi et al., 2024) (Vicario et al., 2012).
- Tantangan Kognitif dan Perseptual: Dyscalculia melibatkan defisit dalam memori kerja dan perhatian, yang dapat menghambat kemampuan untuk belajar dan memainkan musik, karena fungsi kognitif ini penting untuk membaca musik, mempertahankan ritme, dan mengoordinasikan gerakan (Pappas et al., 2018).
Potensi Manfaat Pelatihan Musik
- Efek Kompensasi: Pelatihan musik (MT) telah ditemukan untuk meningkatkan kognisi numerik pada anak-anak dengan diskalkulia. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan diskalkulia menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pemahaman dan perhitungan angka setelah menjalani pelatihan musik, dengan efek bertahan dari waktu ke waktu (Ribeiro & Santos, 2020).
- Keterlibatan dan Motivasi: Musik dapat melibatkan anak-anak secara multisensori, berpotensi meningkatkan motivasi dan perhatian mereka, yang seringkali merupakan area kesulitan bagi mereka yang menderita diskalkulia. Keterlibatan ini dapat mendukung pembelajaran dalam musik dan matematika (Geist et al., 2012) (Ribeiro & Santos, 2020).
Dukungan dan Adaptasi untuk Pembelajaran Musik
- Pendekatan Pembelajaran Terstruktur: Anak-anak dengan diskalkulia mungkin memerlukan lingkungan belajar yang lebih terstruktur dan mendukung untuk berhasil dalam musik. Mereka sering mendapat manfaat dari waktu latihan tambahan dan dukungan dari orang tua, guru, dan teman sebaya (Desoete, 2012).
- Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik: Motivasi memainkan peran penting dalam keberhasilan musik anak-anak dengan diskalkulia. Baik motivasi intrinsik (minat dan kenikmatan pribadi) dan motivasi ekstrinsik (dorongan dari orang lain) penting untuk mengatasi tantangan dalam belajar memainkan instrumen (Desoete, 2012).
Sementara diskalkulia dapat menimbulkan tantangan bagi pembelajaran musik, penting untuk menyadari bahwa anak-anak dengan ketidakmampuan belajar ini masih dapat mengembangkan keterampilan musik dengan dukungan dan intervensi yang tepat. Hubungan antara diskalkulia dan musik tidak semata-mata negatif; melainkan, pelatihan musik dapat berfungsi sebagai alat yang bermanfaat untuk pengembangan dan keterlibatan kognitif, berpotensi membantu dalam remediasi beberapa kesulitan diskalkulik.