A young boy appears thoughtful while sitting alone in a classroom.

Bagaimana Cara Menjelaskan Kondisi Anak Kepada Orang Lain?

Menjelaskan kondisi medis anak kepada orang lain melibatkan pendekatan bernuansa yang menyeimbangkan kejelasan, empati, dan kesesuaian untuk audiens. Proses ini sangat penting untuk memastikan pemahaman dan dukungan dari keluarga, teman, dan pengasuh. Komunikasi yang efektif dapat mengurangi kecemasan, menumbuhkan lingkungan yang mendukung, dan meningkatkan mekanisme penanggulangan anak dan keluarga. Bagian berikut menguraikan strategi dan pertimbangan utama untuk menjelaskan kondisi anak kepada orang lain.

Terlibat dengan Anak dan Keluarga

  • Komunikasi yang Tepat Secara Perkembangan: Sangat penting untuk menyesuaikan komunikasi dengan tingkat perkembangan anak, menggunakan bahasa dan konsep yang dapat mereka pahami. Ini melibatkan melibatkan anak-anak dalam diskusi tentang kondisi mereka dengan cara yang menghormati kemampuan kognitif dan keadaan emosional mereka (Thorvilson & Walter, 2023) (Rushforth, 1999).
  • Keterlibatan Orangtua: Orang tua memainkan peran penting dalam memediasi informasi antara penyedia layanan kesehatan dan anak. Mereka harus didorong untuk berbagi informasi dengan anak mereka untuk mengurangi kecemasan dan ketakutan, bahkan dalam kasus prognosis yang buruk (Thorvilson & Walter, 2023).
  • Penggunaan Bermain dan Imajinasi: Spesialis Bermain Kesehatan menganjurkan penggunaan bermain sebagai alat untuk membantu anak-anak memahami kondisi mereka dan mengatasi pengalaman mereka. Pendekatan ini dapat membuat informasi medis yang kompleks lebih mudah diakses dan kurang menakutkan bagi anak-anak (Mendiola, 2022).

Berbagi Informasi dengan Orang Lain

  • Berbagi Informasi Selektif: Anak-anak sering memilih dengan hati-hati dengan siapa mereka berbagi informasi, biasanya mempercayai jaringan tepercaya teman sebaya dan orang dewasa yang dapat memberikan dukungan. Berbagi selektif ini membantu menjaga privasi dan kontrol atas informasi pribadi mereka (Peck et al., 2023).
  • Keluarga sebagai Pusat Komunikasi: Lingkungan keluarga dapat menjadi ruang penting bagi anak-anak untuk mengekspresikan perasaan mereka tentang kondisi mereka. Komunikasi terbuka dalam keluarga dapat membantu anak-anak mengartikulasikan pengalaman mereka dan menerima dukungan emosional (Dayan, 2019).

Strategi Komunikasi Profesional

  • Protokol Komunikasi Terstruktur: Profesional perawatan kesehatan dapat menggunakan protokol terstruktur, seperti SPIKES, untuk mengkomunikasikan informasi yang sulit secara efektif. Protokol ini memandu penyampaian informasi dengan cara yang peka terhadap kebutuhan emosional dan psikologis anak dan keluarga (“Providing information about a child’s oncological disease – a challenge for a pediatric oncologist”, 2023).
  • Pendekatan Naratif: Memanfaatkan narasi dapat membantu dalam memahami dan mengatasi kebutuhan anak-anak dengan kondisi kronis. Pendekatan ini memungkinkan gaya komunikasi yang lebih personal dan empatik yang mempertimbangkan perspektif anak dan keluarganya (Continisio et al., 2021).

Perspektif yang Lebih Luas

Meskipun komunikasi yang efektif sangat penting, penting juga untuk mengenali potensi tantangan dan keterbatasan. Misalnya, mungkin ada kesenjangan dalam literasi kesehatan anak-anak, yang dapat mempengaruhi pemahaman mereka tentang kondisi mereka dan informasi yang dibagikan dengan mereka. Selain itu, perbedaan budaya dan dinamika keluarga dapat mempengaruhi bagaimana informasi dirasakan dan diproses. Oleh karena itu, penyedia layanan kesehatan harus mudah beradaptasi dan peka terhadap faktor-faktor ini untuk memastikan bahwa komunikasi efektif dan hormat (Peck et al., 2023) (Levetown, 2012).

Thorvilson, M. J., & Walter, J. K. (2023). What Are the Special Communication Issues Involved in Caring for Pediatric Patients? https://doi.org/10.1016/b978-0-323-84702-5.00034-8
Rushforth, H. (1999). Practitioner review: communicating with hospitalised children: review and application of research pertaining to children’s understanding of health and illness. Journal of Child Psychology and Psychiatry. https://doi.org/10.1111/1469-7610.00485
Mendiola, P. P.-D. (2022). How to communicate with children, according to Health Play Specialists in the United Kingdom: A qualitative study. Journal of Child Health Care. https://doi.org/10.1177/13674935221109113
Peck, B., Bray, L., Dickinson, A., Blamires, J., Terry, D., & Carter, B. (2023). Health literacy among children living with a long-term condition: ‘What I know and who I tell.’ Health Education. https://doi.org/10.1177/00178969231168210
Providing information about a child’s oncological disease – a challenge for a pediatric oncologist. (2023). Quality in Sport. https://doi.org/10.12775/qs.2023.11.01.006
Continisio, G. I., Nunziata, F., Coppola, C., Bruzzese, D., Spagnuolo, M. I., & Guarino, A. (2021). Enhancing the care of children with chronic diseases through the narratives of patient, physician, nurse and carer. Scandinavian Journal of Psychology. https://doi.org/10.1111/SJOP.12690
Levetown, M. (2012). Skill in Conveying Distressing Information Communicating With Children and Families: From Everyday Interactions to.
Scroll to Top