Terapi sensorik, terutama terapi integrasi sensorik, telah dieksplorasi sebagai intervensi potensial untuk anak-anak dengan keterbelakangan mental, juga disebut sebagai cacat intelektual. Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan pemrosesan informasi sensorik, yang dapat meningkatkan berbagai hasil perkembangan dan fungsional. Efektivitas terapi sensorik untuk anak-anak dengan keterbelakangan mental didukung oleh beberapa penelitian, meskipun hasilnya dapat bervariasi tergantung pada hasil spesifik yang diukur dan metodologi yang digunakan.
Efektivitas Terapi Integrasi Sensorik
Peningkatan Keterampilan Motorik: Terapi integrasi sensorik telah terbukti meningkatkan keterampilan motorik pada anak-anak cacat intelektual. Sebuah studi yang dilakukan di Salem menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam aktivitas motorik di antara anak-anak dengan gangguan mental setelah terapi integrasi sensorik, sebagaimana dibuktikan dengan peningkatan skor pasca-tes dibandingkan dengan skor pra-tes (Monica, 2015).
Hasil Komunikasi dan Perilaku: Terapi integrasi sensorik juga efektif dalam meningkatkan keterampilan komunikasi dan mengurangi masalah perilaku pada anak-anak dengan keterbelakangan mental. Terapi ini membantu anak-anak mengatur sensasi mereka dan beradaptasi dengan rangsangan yang berbeda, yang dapat mengarah pada komunikasi yang lebih baik dan peningkatan kemandirian (Soltyk & Bazylchuk, 2023).
Kemampuan Persepsi Emosional dan Sensorial: Teknik stimulasi sensorik telah ditemukan untuk meningkatkan kemampuan persepsi sensorik dan kesejahteraan emosional pada anak-anak dengan gangguan mental. Sebuah penelitian menyoroti peningkatan persepsi sensorik dan kesejahteraan emosional pasca-intervensi, menunjukkan manfaat potensial terapi sensorik di bidang ini (Ali, 2016).
Keterbatasan dan Pertimbangan
Kekuatan Otot: Sementara terapi integrasi sensorik telah menunjukkan manfaat dalam berbagai domain, dampaknya pada kekuatan otot pada anak-anak dengan keterbelakangan mental tidak signifikan dalam satu penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa sementara terapi sensorik dapat meningkatkan keterampilan motorik tertentu, mungkin tidak cukup untuk meningkatkan kekuatan otot tanpa intervensi tambahan (“Effect of Integrated sensory-motor Training on muscular strength in Educable Mental Retardation Students”, 2022).
Pendekatan Individual: Efektivitas terapi integrasi sensorik dapat bervariasi berdasarkan karakteristik individu dan tujuan spesifik terapi. Pendekatan yang dipersonalisasi, dengan mempertimbangkan kebutuhan unik dan profil sensorik setiap anak, sangat penting untuk mengoptimalkan hasil (Soltyk & Bazylchuk, 2023).
Variabilitas Metodologis: Efektivitas terapi integrasi sensorik dapat dipengaruhi oleh variabilitas dalam metodologi penelitian dan protokol intervensi. Protokol standar dan desain studi yang ketat diperlukan untuk menetapkan bukti yang lebih pasti tentang efektivitasnya (Oh et al., 2024).
Sementara terapi sensorik menunjukkan harapan untuk meningkatkan berbagai hasil perkembangan dan fungsional pada anak-anak dengan keterbelakangan mental, penting untuk mempertimbangkan keterbatasan dan variabilitas hasil. Efektivitas terapi dapat ditingkatkan dengan menyesuaikan intervensi dengan kebutuhan individu dan menggabungkan integrasi sensorik dengan pendekatan terapeutik lainnya. Penelitian lebih lanjut dengan metodologi standar diperlukan untuk memperkuat basis bukti dan menyempurnakan protokol intervensi.