Cute baby boy in a white outfit lying on a colorful blanket with a gray background.

Bagaimana Cara Mengajarkan Anak Dengan Sindrom Down Untuk Berkomunikasi Dengan Orang Lain?

Mengajar anak dengan sindrom Down untuk berkomunikasi dengan orang lain melibatkan pendekatan multifaset yang menggabungkan berbagai strategi berbasis bukti. Strategi ini berfokus pada peningkatan keterampilan bahasa dan komunikasi melalui intervensi dini, keterlibatan orang tua, dan penggunaan alat komunikasi augmentatif dan alternatif (AAC). Integrasi metode ini dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan komunikasi anak-anak dengan sindrom Down, memungkinkan mereka untuk berinteraksi lebih efektif dengan teman sebaya dan pengasuh mereka.

Intervensi Komunikasi Sosial Awal

  • Program ASCEND adalah intervensi komunikasi sosial awal yang dirancang untuk anak kecil dengan sindrom Down. Ini menekankan strategi yang disampaikan orang tua untuk meningkatkan keterampilan komunikasi sosial awal, terutama dalam menanggapi perhatian bersama. Intervensi ini telah menunjukkan harapan dalam meningkatkan keterampilan bahasa sebelum anak-anak mulai sekolah, dengan umpan balik positif dari orang tua dan terapis wicara (Stojanovik et al., 2023) (Stojanovik, 2022).
  • Intervensi berbasis orang tua sangat penting karena memungkinkan praktik yang konsisten dan penguatan keterampilan komunikasi dalam pengaturan naturalistik. Intervensi ini dapat diintegrasikan dengan layanan terapi wicara dan bahasa standar untuk memaksimalkan efektivitas (Stojanovik, 2022).

Membaca Buku Bersama (SBR)

  • Membaca buku bersama adalah konteks yang efektif untuk intervensi bahasa. Ini telah dikaitkan dengan peningkatan hasil bahasa dan komunikasi untuk anak-anak dengan sindrom Down. Pendekatan ini juga meningkatkan sensitivitas orang tua dan mendorong penggunaan berkelanjutan strategi SBR pasca-intervensi (Jeremić et al., 2023).
  • Strategi Baca-Ask-Answer (RAA), yang digunakan selama membaca buku cerita bersama, telah terbukti meningkatkan frekuensi perubahan komunikatif yang diambil oleh anak-anak, sehingga meningkatkan keterlibatan dan keterampilan interaksi mereka (Timpe et al., 2021).

Komunikasi Augmentatif dan Alternatif (AAC)

  • Intervensi AAC, termasuk penggunaan perangkat penghasil ucapan (SGD), memberikan anak-anak dengan sindrom Down sarana alternatif untuk berkomunikasi. Alat-alat ini dapat memfasilitasi pengembangan kosakata fungsional dan keterampilan interaksi komunikasi tanpa menghambat perkembangan bahasa lisan (Romski et al., 2023).
  • Program IMPAact, yang menggabungkan teknologi AAC, telah menunjukkan keberhasilan dalam meningkatkan pergantian komunikatif anak-anak dengan sindrom Down selama interaksi, mendukung penggunaan model pengiriman layanan hibrida yang menggabungkan sesi tatap muka dan telepraktek (Timpe et al., 2021).

Pendekatan Praktis dalam Pengaturan Pendidikan

  • Dalam pengaturan prasekolah, kegiatan berbasis proyek dapat meningkatkan keterampilan komunikasi dengan memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk berinteraksi dalam berbagai konteks sosial. Kegiatan ini membantu anak-anak mempraktikkan norma-norma budaya dan bahasa, meningkatkan stereotip bicara dan komunikasi dialogik (Trifonova & Подгурская, 2024).
  • Pendekatan pendidikan inklusif menekankan pentingnya mengintegrasikan anak-anak dengan sindrom Down ke dalam lingkungan pendidikan arus utama. Integrasi ini menumbuhkan budaya komunikasi yang menghormati keragaman dan mendorong kerja sama di antara semua siswa (Sabirova et al., 2022).

Sementara strategi ini menawarkan cara yang efektif untuk mengajarkan keterampilan komunikasi kepada anak-anak dengan sindrom Down, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan individu dan profil kognitif setiap anak. Variabilitas dalam populasi ini memerlukan intervensi yang disesuaikan yang dapat beradaptasi dengan gaya belajar dan tantangan komunikasi yang berbeda. Selain itu, penelitian berkelanjutan diperlukan untuk menyempurnakan intervensi ini dan mengeksplorasi metode baru yang dapat lebih meningkatkan hasil komunikasi untuk anak-anak dengan sindrom Down.

Stojanovik, V., Pagnamenta, E., Samson, S., Sutton, R., Jones, B., Joffe, V. L., Harvey, K., Pizzo, E., & Rae, S. (2023). Evaluating ‘An Early Social Communication Intervention for Young Children with Down Syndrome’ (ASCEND): Results from a Feasibility Randomised Control Trial. https://doi.org/10.31234/osf.io/wba2s
Stojanovik, V. (2022). The ASCEND study: protocol for a feasibility study to evaluate an early social communication intervention for young children with Down syndrome. Pilot and Feasibility Studies. https://doi.org/10.1186/s40814-022-00968-7
Jeremić, M. G., Stojanovik, V., Burgoyne, K., & Pagnamenta, E. (2023). Shared book reading as a context for language intervention for children with Down syndrome: a mini-review. Frontiers in Psychology. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2023.1176218
Timpe, E. M., Kent-Walsh, J., Binger, C., Hahs-Vaughn, D. L., Harrington, N., & Schwartz, J. (2021). Using the ImPAACT program with preschoolers with Down syndrome: a hybrid service-delivery model. Augmentative and Alternative Communication. https://doi.org/10.1080/07434618.2021.1921025
Romski, M. A., Sevcik, R. A., Barton-Hulsey, A., Fisher, E. L., King, M., Albert, P., Kaldes, G., & Walters, C. (2023). Parent-implemented augmented communication intervention and young children with Down syndrome: an exploratory report. Frontiers in Psychology. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2023.1168599
Trifonova, S. S., & Подгурская, Е. Н. (2024). Practical approaches to developing communication skills for children 4-5 years old with disabilities in preschool educational institutions. https://doi.org/10.26118/3459.2023.50.15.017
Sabirova, Z., Shugayeva, G., Shambilova, G. K., Mukhanbetzhanova, A., & Kuanbayev, B. U. (2022). Forming a communication culture with children with special educational needs. Қарағанды Университетінің Хабаршысы. https://doi.org/10.31489/2022ped1/92-99
Scroll to Top