Father and son bonding over a video game session on the sofa at home.

Apakah Anak Hiperaktif Boleh Bermain Video Game?

Anak-anak dengan Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) memang dapat bermain video game, dan permainan ini dapat melayani berbagai peran bermanfaat dalam kehidupan mereka. Video game telah dieksplorasi sebagai alat untuk penilaian, pengobatan, dan peningkatan fungsi kognitif pada anak-anak dengan ADHD. Penelitian menunjukkan bahwa video game dapat menarik dan terapeutik, menawarkan media unik untuk mengatasi beberapa tantangan yang dihadapi oleh anak-anak hiperaktif. Di bawah ini adalah aspek kunci tentang bagaimana video game dapat diintegrasikan ke dalam kehidupan anak-anak dengan ADHD.

Penilaian dan Diagnosis

  • Video game telah digunakan sebagai alat untuk menilai fungsi eksekutif pada anak-anak dengan ADHD. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa video game puzzle aksi 3D dapat mencerminkan fungsi eksekutif, berkorelasi dengan tes neuropsikologis tradisional dan skala penilaian gejala (Takahashi et al., 2024).
  • Game FishFinder, yang menggunakan pembelajaran mesin, telah menunjukkan akurasi tinggi dalam menyaring gejala ADHD dengan mengukur perhatian dan impulsif melalui gameplay, menjadikannya alat yang layak untuk identifikasi dini ADHD (Zakani et al., 2023).

Intervensi Terapi

  • Video game telah ditinjau secara sistematis untuk potensinya dalam mengelola gejala ADHD. Mereka telah ditemukan efektif dalam meningkatkan area kognitif dan mengurangi gejala, dengan gamifikasi dan pelatihan kognitif menjadi mekanisme kunci (Peñuelas-Calvo et al., 2020).
  • Video game adaptif yang dirancang untuk mengajarkan keterampilan seperti penalaran proporsional telah menunjukkan harapan dalam mempertahankan perhatian dan meningkatkan efisiensi belajar pada anak-anak dengan ADHD (Tahai, 2018).

Manfaat Perilaku dan Kognitif

  • Video game dapat berfungsi sebagai bentuk pengobatan sendiri untuk anak-anak dengan ADHD, berpotensi meningkatkan harga diri dan meningkatkan pembelajaran di kelas dan hubungan sosial (Ballas, 2009).
  • Exergaming, yang menggabungkan aktivitas fisik dengan bermain game, telah disarankan sebagai cara untuk mempromosikan aktivitas fisik dan mengelola gejala ADHD, mengatasi tantangan dengan motivasi dan fokus (İçen, 2024).

Tantangan dan Pertimbangan

  • Meskipun video game bisa bermanfaat, mereka juga menimbulkan tantangan. Anak-anak hiperaktif mungkin menunjukkan waktu reaksi yang lebih lambat dan lebih banyak kesalahan dalam tugas video game dibandingkan dengan teman sebaya non-hiperaktif, menunjukkan potensi kesulitan dalam gameplay (Mitchell et al., 1990).
  • Hubungan antara video game dan agresi sangat kompleks, dengan penelitian menunjukkan efek yang bervariasi. Namun, potensi video game untuk meningkatkan fungsi kognitif tertentu tetap menjadi daya tarik (Ballas, 2009).

Berbeda dengan aspek positif, ada kekhawatiran tentang potensi efek negatif dari video game, seperti peningkatan agresi atau waktu layar yang berlebihan, yang dapat memperburuk gejala ADHD. Namun, penelitian saat ini menunjukkan bahwa dengan pemilihan dan moderasi yang cermat, video game dapat menjadi alat yang berharga bagi anak-anak dengan ADHD, menawarkan kenikmatan dan manfaat terapeutik. Integrasi video game ke dalam rencana perawatan harus disesuaikan dengan kebutuhan individu, dengan penelitian berkelanjutan diperlukan untuk lebih memahami dan mengoptimalkan penggunaannya dalam konteks ini.

Takahashi, N., Ono, T., Omori, Y., Iizumi, M., Kato, H., Kasuno, S., Persing, B., & Tsuchiya, K. J. (2024). Assessment of executive functions using a 3D-video game in children and adolescents with ADHD. Frontiers in Psychiatry. https://doi.org/10.3389/fpsyt.2024.1407703
Zakani, Z., Moradi, H., Ghasemzadeh, S., Riazi, M., & Mortazavi, F. (2023). The Validity of a Machine Learning-Based Video Game in the Objective Screening of Attention Deficit Hyperactivity Disorder in Children Aged 5 to 12 Years. arXiv.Org. https://doi.org/10.48550/arxiv.2312.11832
Peñuelas-Calvo, I., Jiang-Lin, L. K., Girela‐Serrano, B. M., Delgado-Gómez, D., Navarro-Jimenez, R., Baca-García, E., & Porras-Segovia, A. (2020). Video games for the assessment and treatment of attention-deficit/hyperactivity disorder: a systematic review. European Child & Adolescent Psychiatry. https://doi.org/10.1007/S00787-020-01557-W
Tahai, L. (2018). Designing an Adaptive Video Game for Children with Attention Deficit Hyperactivity Disorder: Learning Proportional Reasoning through Play.
Ballas, P. (2009). Recent findings on the psychiatric and behavioral effects of video games on children with ADHD. Current Attention Disorders Reports. https://doi.org/10.1007/S12618-009-0019-Y
İçen, S. (2024). Current Evidence on Exergaming Interventions for Children and Adolescents with Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder. Ahi Evran Medical Journal. https://doi.org/10.46332/aemj.1585114
Mitchell, W. G., Chavez, J. M., Baker, S. A., Guzman, B. L., & Azen, S. P. (1990). Reaction time, impulsivity, and attention in hyperactive children and controls: a video game technique. Journal of Child Neurology. https://doi.org/10.1177/088307389000500308
Scroll to Top