Close-up of hands giving gentle massage to child's hand, promoting relaxation.

Berapa Lama Terapi Diperlukan Bagi Anak Dengan Autisme?

Durasi terapi yang diperlukan untuk anak autis dapat bervariasi secara signifikan berdasarkan jenis intervensi, intensitas terapi, dan kebutuhan individu anak. Penelitian menunjukkan bahwa intervensi dini dan intensif umumnya lebih efektif, tetapi durasi spesifiknya dapat berbeda. Beberapa terapi menyarankan minimal beberapa bulan, sementara yang lain mungkin diperpanjang selama bertahun-tahun untuk mencapai hasil yang optimal. Bagian berikut memberikan wawasan tentang pendekatan terapeutik yang berbeda dan durasi yang direkomendasikan.

Intervensi Perilaku Intensif

  • Perawatan perilaku intensif, seperti yang dikembangkan di UCLA, sering melibatkan beberapa tahun terapi. Sebuah studi menemukan bahwa setelah empat tahun perawatan intensif, hampir setengah dari anak-anak menunjukkan perbaikan yang signifikan dan mampu berhasil dalam pengaturan pendidikan reguler (Sallows & Graupner, 2005)].
  • The Early Start Denver Model (ESDM), pendekatan intensif lainnya, merekomendasikan setidaknya 15 jam per minggu selama minimal 10 bulan untuk melihat peningkatan yang signifikan dalam hasil anak (Waddington, 2018).

Intervensi Intensitas Rendah dan Disampaikan Orang Tua

  • Intervensi intensitas rendah, seperti pendekatan ESDM yang dimodifikasi, telah menunjukkan harapan hanya dengan 3 jam per minggu selama 12 minggu, yang mengarah pada peningkatan dalam peniruan, komunikasi, dan keterlibatan (Waddington, 2018).
  • Terapi interaksi orangtua-anak, yang kurang intensif, fokus pada pelatihan orang tua untuk menerapkan teknik terapeutik. Ini bisa efektif hanya dengan 1 jam per minggu selama 12 minggu, menghasilkan perubahan berkelanjutan dalam perilaku komunikasi sosial (Vismara et al., 2009).

Terapi Komprehensif dan Berbasis Permainan

  • Terapi komprehensif yang mencakup campuran keterampilan sosial, bicara, kognitif, dan pelatihan modifikasi perilaku biasanya membutuhkan 6 jam atau lebih per hari selama beberapa bulan. Program intensif semacam itu telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kecerdasan dan keterampilan sosial (Xiaoyu, 2004).
  • Metode 3i, terapi berbasis permainan, melibatkan terapi bermain perkembangan intensif selama lebih dari 30 jam per minggu dan telah dikaitkan dengan pengurangan keparahan autisme yang signifikan selama periode dua tahun (Brefort et al., 2022).

Psikoterapi dan Intervensi Lainnya

  • Psikoterapi, termasuk terapi perilaku kognitif, telah terbukti memiliki dampak signifikan pada kebutuhan klinis terkait autisme, meskipun durasi terapi dapat bervariasi. Sebuah meta-analisis menemukan bahwa terapi ini umumnya memiliki ukuran efek kecil hingga moderat (Rosenau et al., 2024).
  • Terapi kelambatan, yang melibatkan perlambatan rangsangan selama sesi terapi, telah menunjukkan peningkatan komunikasi dan perilaku selama periode 12 bulan dengan sesi mingguan (Gepner et al., 2021).

Sementara intervensi intensif dan dini sering direkomendasikan, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan keadaan individu setiap anak. Faktor-faktor seperti usia anak, kemampuan dasar, dan sumber daya keluarga dapat mempengaruhi durasi dan jenis terapi yang paling tepat. Selain itu, akses ke terapi dan perbedaan regional dapat mempengaruhi ketersediaan dan intensitas intervensi (Ziskind et al., 2020). Oleh karena itu, pendekatan yang dipersonalisasi yang mempertimbangkan faktor-faktor ini sangat penting dalam menentukan durasi terapi yang optimal untuk anak dengan autisme.

Sallows, G. O., & Graupner, T. D. (2005). Intensive behavioral treatment for children with autism: four-year outcome and predictors. American Journal on Mental Retardation. https://doi.org/10.1352/0895-8017(2005)110[417:IBTFCW]2.0.CO;2
Waddington, H. (2018). Evaluation of low-intensity therapy and parent training for young children with autism based on the early start Denver model.
Vismara, L. A., Colombi, C., & Rogers, S. J. (2009). Can one hour per week of therapy lead to lasting changes in young children with autism. Autism. https://doi.org/10.1177/1362361307098516
Xiaoyu, X. (2004). Comprehensive Therapy for Children with Autism. Chinese Mental Health Journal.
Brefort, E., Saint-Georges-Chaumet, Y., Cohen, D., & Saint-Georges, C. (2022). Two-year follow-up of 90 children with autism spectrum disorder receiving intensive developmental play therapy (3i method). BMC Pediatrics. https://doi.org/10.1186/s12887-022-03431-x
Rosenau, K. A., Kim, J., Cho, A.-C., Seltzer, M., Ugueto, A. M., Weisz, J. R., & Wood, J. J. (2024). Meta-analysis of Psychotherapy for Autistic Youth. Child Psychiatry & Human Development. https://doi.org/10.1007/s10578-024-01686-2
Gepner, B., Charrier, A., Arciszewski, T., & Tardif, C. (2021). Slowness Therapy for Children with Autism Spectrum Disorder: A Blind Longitudinal Randomized Controlled Study. Journal of Autism and Developmental Disorders. https://doi.org/10.1007/S10803-021-05183-6
Ziskind, D., Bennett, A., Jawad, A. F., Jawad, A. F., Blum, N. J., & Blum, N. J. (2020). Therapy and Psychotropic Medication Use in Young Children With Autism Spectrum Disorder. Pediatrics. https://doi.org/10.1542/PEDS.2019-1895M
Scroll to Top