Anak-anak sering menulis huruf terbalik, seperti “b” dan “d,” karena faktor perkembangan dan sifat proses pembelajaran awal. Fenomena ini umum terjadi pada anak kecil dan dapat dikaitkan dengan beberapa tantangan kognitif dan persepsi. Memahami tantangan ini dan menerapkan strategi yang efektif dapat membantu mengatasi masalah ini. Di bawah ini adalah wawasan dan strategi utama yang berasal dari makalah penelitian yang disediakan.
Tantangan Kognitif dan Perseptual
- Proses Generalisasi Cermin: Anak-anak sekitar usia lima tahun sering memiliki representasi bentuk karakter tetapi bukan orientasinya. Hal ini disebabkan oleh proses generalisasi cermin, di mana orientasi karakter tidak sepenuhnya dikodekan dalam memori, yang mengarah pada improvisasi saat menulis, yang dapat mengakibatkan pembalikan (Fischer & Luxembourger, 2018)].
- Arah Penulisan Budaya: Arah penulisan dalam budaya anak mempengaruhi orientasi karakter. Anak-anak dapat menerapkan aturan penulisan kanan implisit, yang mengarah ke pembalikan karakter berorientasi kiri ketika menulis dalam budaya kiri-ke-kanan (Fischer, 2017).
- Kesetaraan Perseptual: Kesetaraan cermin persepsi awal dapat menyebabkan kebingungan antara huruf seperti “b” dan “d,” karena mereka mirip secara visual tetapi berbeda dalam orientasi (Fischer & Luxembourger, 2021).
Strategi Efektif untuk Mengatasi Pembalikan Surat
- Kisah mnemonik: Menggunakan cerita mnemonik, seperti “tongkat memukul bola” untuk “b” dan “a dime roll up to a domino” untuk “d,” dapat secara signifikan meningkatkan pengenalan huruf dan akurasi pencetakan. Cerita-cerita ini membantu anak-anak mengingat orientasi yang benar dengan mengaitkan huruf-huruf dengan narasi yang mudah dikenangan (Murray et al., 2022).
- Praktek dan Penguatan Positif: Menerapkan praktik positif, di mana anak-anak berulang kali mempraktikkan orientasi huruf yang benar, dikombinasikan dengan penguatan nyata dan sosial, dapat dengan cepat meningkatkan diskriminasi huruf. Pendekatan ini telah terbukti mempertahankan efektivitas dari waktu ke waktu (Adams et al., 1982).
- Remediasi Terfokus: Menargetkan kesalahan tertentu, seperti “d” awal, dan memperbaikinya dapat menyebabkan peningkatan yang signifikan tanpa perlu mengatasi semua contoh pembalikan. Pendekatan terfokus ini dapat menghasilkan tingkat kebenaran yang tinggi dalam menulis “b” dan “d” (Smith & Lovitt, 1973).
Perspektif yang Lebih Luas
Meskipun strategi ini efektif, penting untuk menyadari bahwa pembalikan huruf adalah bagian normal dari perkembangan penulisan awal dan sering diselesaikan secara alami saat anak-anak dewasa. Sebagian besar anak mengatasi kesulitan ini pada usia 10 tahun, meskipun beberapa mungkin terus mengalami tantangan untuk jangka waktu yang lebih lama (Emmerson, 2007). Selain itu, intervensi harus disesuaikan dengan kebutuhan individu, karena anak-anak dengan kesulitan belajar tertentu, seperti disgrafia, mungkin memerlukan dukungan khusus untuk meningkatkan keterampilan tulisan tangan mereka (Rahim & Jamaludin, 2019). Memahami proses kognitif yang mendasari dan pengaruh budaya dapat memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk mengatasi pembalikan surat pada anak-anak.