Menentukan terapi terbaik untuk anak melibatkan mempertimbangkan beberapa faktor, termasuk kebutuhan spesifik anak, sifat kondisi mereka, dan terapi berbasis bukti yang tersedia. Proses pengambilan keputusan harus diinformasikan oleh pemahaman komprehensif tentang tahap perkembangan anak, jenis gangguan, dan tujuan terapeutik. Bagian berikut menguraikan pertimbangan utama dan bukti dari berbagai pendekatan terapeutik untuk memandu keputusan ini.
Pendekatan Berpusat pada Keluarga dan Berbasis Permainan
- Perawatan yang berpusat pada keluarga sangat penting untuk terapi yang efektif, terutama untuk anak-anak penyandang cacat seperti cerebral palsy. Studi menunjukkan bahwa anak-anak empat kali lebih mungkin untuk berkembang lebih baik ketika terapi berpusat pada keluarga, menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan anak dan keluarganya (Novak, 2020).
- Terapi berbasis bermain juga bermanfaat, karena mendukung perkembangan kognitif, fisik, sosial, dan emosional. Kegiatan bermain dan rekreasi terstruktur telah terbukti secara signifikan meningkatkan hasil perkembangan pada anak-anak dengan cerebral palsy (Novak, 2020).
Terapi Berbasis Diadik dan Keterikatan
- Untuk anak kecil dengan kesulitan emosional dan perilaku, terapi diadik seperti Psikoterapi Anak-Orang Tua (CPP) dan Terapi Interaksi Orangtua-Anak (PCIT) berfokus pada penguatan hubungan anak-pengasuh. Terapi-terapi ini berakar pada teori keterikatan dan telah menunjukkan kemanjuran dalam meningkatkan hasil perilaku dan interaksi orangtua-anak (Shafi et al., 2019).
- Pilihan terapi seringkali tergantung pada masalah spesifik yang dihadapi oleh anak, seperti trauma atau masalah perilaku, dan kualitas pasangan pengasuh anak (Shafi et al., 2019).
Pendekatan Multimodal dan Sistemik
- Untuk kondisi seperti ADHD, pendekatan multimodal yang menggabungkan pengobatan stimulan, perawatan perilaku, dan terapi perilaku kognitif sering direkomendasikan. Pendekatan ini membahas beragam kebutuhan anak-anak dengan ADHD dan mengoptimalkan dampak terapeutik (Whalen & Henker, 1991).
- Terapi sistemik (ST), terutama bila dikombinasikan dengan terapi perilaku kognitif (CBT), telah menunjukkan manfaat untuk gangguan mental tertentu pada anak-anak, seperti yang terkait dengan penggunaan zat psikoaktif dan gangguan obsesif-kompulsif (Seidel et al., 2024).
Terapi Bicara dan Bahasa
- Untuk anak-anak dengan gangguan fonologis perkembangan, metode terapi yang berbeda mungkin diperlukan berdasarkan sifat kesalahan. Terapi kontras fonologis efektif untuk kesalahan non-perkembangan yang konsisten, sementara pendekatan kosakata inti bermanfaat bagi anak-anak dengan kesalahan yang tidak konsisten (Dodd & Bradford, 2000).
Terapi Perilaku Kognitif (CBT)
- CBT adalah pengobatan berbasis bukti yang mapan untuk berbagai masalah psikologis pada anak-anak dan remaja. Ini terstruktur, berorientasi pada tujuan, dan dapat disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak. CBT yang dikirim melalui internet juga telah terbukti efektif dan hemat biaya untuk kondisi seperti gangguan kecemasan sosial (Nordh et al., 2021) (“Cognitive Behavioral Therapy (CBT) with Children and Adolescents”, 2023).
Sementara terapi di atas memberikan berbagai pilihan, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan masing-masing anak, keahlian dokter yang tersedia, dan sumber daya yang ada. Pilihan terapi harus dipandu oleh praktik berbasis bukti, tetapi juga disesuaikan dengan konteks unik anak dan keluarga. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyempurnakan strategi terapeutik dan memastikannya secara efektif disesuaikan dengan kebutuhan spesifik anak (Shafi et al., 2019) (Cohen, 1995).