Akupunktur telah dieksplorasi sebagai intervensi terapeutik potensial untuk anak-anak dengan cerebral palsy (CP), suatu kondisi yang ditandai dengan disfungsi motorik dan tantangan perkembangan lainnya. Bukti dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa akupunktur, termasuk berbagai bentuk seperti elektroakupunktur dan akupunktur Jingjin, dapat menawarkan manfaat dalam mengelola gejala yang terkait dengan CP. Manfaat ini termasuk peningkatan fungsi motorik, tonus otot, dan kemampuan kognitif. Namun, kualitas bukti bervariasi, dan penelitian berkualitas tinggi lebih lanjut diperlukan untuk menetapkan kesimpulan definitif. Di bawah ini adalah wawasan utama dari penelitian tentang topik ini.
Khasiat Akupunktur dalam Manajemen CP
Peningkatan Fungsi Motorik: Akupunktur telah terbukti meningkatkan fungsi motorik kasar pada anak-anak dengan CP. Sebuah meta-analisis menunjukkan bahwa kelompok akupunktur memiliki peningkatan yang lebih baik dalam skor ukuran fungsi motorik kasar (GMFM) sebesar 5% dibandingkan dengan kelompok kontrol (Cheng et al., 2024). Selain itu, terapi akupunktur Jingjin menunjukkan hasil yang unggul dalam GMFM dan skala fungsi motorik lainnya dibandingkan dengan terapi konvensional (Kang et al., 2024).
Tonus Otot dan Spastisitas: Akupunktur telah efektif dalam mengurangi ketegangan otot dan spastisitas. Studi telah melaporkan peningkatan yang signifikan dalam skor Modified Ashworth Scale (MAS), menunjukkan penurunan tonus otot pada anak-anak yang menerima perawatan akupunktur (Cheng et al., 2024) (Yuanjie et al., 2023). Jarum cepat dikombinasikan dengan terapi okupasi juga menunjukkan efek klinis yang lebih baik dalam memperbaiki disfungsi tangan dibandingkan dengan terapi okupasi saja (Wu et al., 2024).
Fungsi Kognitif dan Sosial: Elektroakupunktur (EA) telah dikaitkan dengan peningkatan fungsi kognitif dan partisipasi sosial. Sebuah laporan kasus menyoroti kemajuan penting dalam bahasa dan gejala sosial pada anak dengan CP setelah perawatan EA, didukung oleh perubahan pola konektivitas otak fungsional (Sun et al., 2024).
Mekanisme dan Jalur
Jalur Molekuler: Elektroakupunktur telah ditemukan untuk mengaktifkan jalur reseptor yang diaktifkan proliferator peroksisom (PPAR), yang dapat berkontribusi pada perbaikan gejala CP. Aktivasi ini terkait dengan peningkatan fungsi motorik dan kognitif pada model hewan (Wu et al., 2024).
Konektivitas Fungsional: EA telah terbukti memodulasi konektivitas otak fungsional, yang mungkin mendasari efek terapeutiknya pada cacat perkembangan yang terkait dengan CP (Sun et al., 2024).
Keterbatasan dan Kualitas Bukti
Kualitas Studi: Kualitas bukti dari tinjauan sistematis dan meta-analisis bervariasi, dengan banyak penelitian dinilai berkualitas rendah atau sangat rendah karena keterbatasan metodologis dan bias publikasi (Lü et al., 2023). Ini menyoroti perlunya uji klinis yang lebih ketat dan dirancang dengan baik untuk memvalidasi kemanjuran akupunktur dalam pengobatan CP.
Efektivitas Komparatif: Sementara akupunktur menunjukkan harapan, kemanjuran komparatif antara metode akupunktur yang berbeda dan terapi konvensional masih belum jelas. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan teknik akupunktur yang paling efektif dan manfaat jangka panjangnya (Lü et al., 2023).
Kesimpulannya, akupunktur, termasuk berbagai bentuk seperti elektroakupunktur dan akupunktur Jingjin, tampaknya menawarkan manfaat potensial dalam mengelola gejala cerebral palsy pada anak-anak, terutama dalam meningkatkan fungsi motorik dan mengurangi spastisitas otot. Namun, kualitas bukti yang ada beragam, dan penelitian berkualitas tinggi lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini dan mengoptimalkan protokol pengobatan. Selain itu, sementara akupunktur adalah terapi komplementer yang menjanjikan, itu harus dipertimbangkan sebagai bagian dari rencana perawatan komprehensif yang mencakup terapi konvensional untuk CP.