Young girl with Down syndrome smiling and holding a memory game card indoors.

Mengapa Anak Dengan Autisme Bisa Sangat Terpaku Pada Suatu Benda Atau Aktivitas Tertentu?

Anak-anak dengan autisme sering menunjukkan keterikatan yang kuat pada objek atau kegiatan tertentu, sebuah fenomena yang dapat dikaitkan dengan beberapa faktor yang saling terkait. Lampiran ini dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi, memberikan kenyamanan, dan membantu mengelola tantangan pemrosesan sensorik. Perspektif sosial-material menyoroti peran objek sebagai mediator komunikatif, memfasilitasi interaksi antara anak-anak dengan autisme dan lingkungannya, termasuk teman sebaya dan orang dewasa. Keterikatan ini bukan hanya preferensi tetapi interaksi kompleks faktor psikologis, sosial, dan sensorik yang mempengaruhi perkembangan anak dan pengalaman sehari-hari. Di bawah ini adalah aspek-aspek kunci yang menjelaskan mengapa anak-anak dengan autisme mungkin begitu melekat pada objek atau kegiatan tertentu.

Perspektif Sosial-Material

  • Objek dapat bertindak sebagai mediator komunikatif, membantu anak-anak dengan autisme terlibat dengan lingkungan sosial mereka. Hal ini sangat penting karena anak-anak ini sering menghadapi tantangan dalam interaksi sosial. Objek dapat menjembatani kesenjangan antara anak dan orang lain, memfasilitasi komunikasi dan interaksi dengan cara yang kurang menuntut daripada keterlibatan sosial langsung (Manzi et al., 2020)].
  • Pendekatan sosial-material menunjukkan bahwa objek bukan hanya alat pasif tetapi peserta aktif dalam dunia sosial anak, membantu memediasi interaksi dengan orang dewasa dan teman sebaya (Manzi et al., 2020)].

Pemrosesan Sensorik dan Koordinasi Motorik

  • Anak-anak dengan autisme sering mengalami kesulitan pemrosesan sensorik, yang dapat membuat objek atau aktivitas tertentu sangat menarik karena umpan balik sensorik mereka yang dapat diprediksi. Ini dapat memberikan rasa kontrol dan kenyamanan dalam lingkungan sensorik yang luar bias (Bhatt et al., 2017).
  • Gangguan koordinasi persepsi-motorik dapat menyebabkan preferensi untuk objek yang lebih mudah dimanipulasi atau diprediksi, karena objek-objek ini tidak menantang kemampuan perencanaan motorik anak sebanyak mungkin objek yang lebih kompleks atau tidak dapat diprediksi (Kikuchi et al., 2024).

Perilaku Berulang dan Terbatas

  • Keterikatan pada objek atau aktivitas tertentu dapat menjadi bagian dari perilaku terbatas dan berulang yang biasa diamati pada autisme. Perilaku ini dapat memberikan rasa stabilitas dan prediktabilitas, yang menghibur anak-anak yang mungkin menemukan dunia sosial tidak dapat diprediksi dan membingungkan (Szabó & Szokolszky, 2013).
  • Perilaku seperti itu juga bisa menjadi cara bagi anak-anak untuk mengekspresikan diri dan mengeksplorasi lingkungannya dengan cara yang terasa aman dan terkendali (Custance et al., 2014).

Faktor Emosional dan Kognitif

  • Personifikasi objek, di mana anak-anak mengaitkan kualitas seperti manusia dengan objek, lebih sering terjadi pada individu autis. Hal ini dapat menyebabkan keterikatan emosional yang kuat pada objek, karena mereka dapat dianggap memiliki perasaan atau niat, membuatnya lebih mudah dipahami dan menghiburkan (White & Remington, 2019) (White & Remington, 2018).
  • Gaya kognitif anak-anak dengan autisme, yang sering mencakup fokus pada detail dan pemikiran konkret, dapat membuat objek atau kegiatan tertentu sangat menarik, karena selaras dengan kekuatan dan minat kognitif anak (Bhatt et al., 2017).

Implikasi Pendidikan dan Terapi

  • Dalam pengaturan pendidikan, guru dapat menggunakan objek untuk mengelola perhatian dan memfasilitasi transisi antar kegiatan, menyoroti pentingnya objek dalam penataan lingkungan belajar untuk anak-anak autism (Korkiakangas & Rae, 2013).
  • Memahami peran objek dalam kehidupan anak-anak dengan autisme dapat menginformasikan pendekatan terapeutik, membantu merancang intervensi yang memanfaatkan keterikatan ini untuk mendukung perkembangan sosial dan kognitif (Bhatt et al., 2017).

Sementara keterikatan pada objek atau kegiatan tertentu dapat bermanfaat dalam memberikan kenyamanan dan memfasilitasi komunikasi, itu juga dapat menimbulkan tantangan. Misalnya, keterikatan ini mungkin membatasi kesediaan anak untuk terlibat dalam pengalaman baru atau berinteraksi dengan orang lain, berpotensi menghambat perkembangan sosial. Oleh karena itu, sangat penting untuk menyeimbangkan kebutuhan anak akan kenyamanan dan prediktabilitas dengan peluang untuk pertumbuhan dan interaksi sosial. Memahami alasan yang mendasari keterikatan ini dapat membantu pengasuh dan pendidik menciptakan lingkungan yang mendukung yang menghormati preferensi anak sambil mendorong keterlibatan yang lebih luas dengan dunia.

Manzi, F., Savarese, G., Mollo, M., & Iannaccone, A. (2020). Objects as Communicative Mediators in Children With Autism Spectrum Disorder. Frontiers in Psychology. https://doi.org/10.3389/FPSYG.2020.01269
Bhatt, S., Goswami, J., & Kumar, A. (2017). Role of movement oriented program on sensory process related to children with autism. International Journal of Physical Education, Sports and Health.
Kikuchi, K., Honda, M., Baba, Y., Kita, Y., & Higuchi, T. (2024). Difficulties in perceptual–motor coordination of reaching behavior in children with autism spectrum disorder. Cortex. https://doi.org/10.1016/j.cortex.2024.08.005
Szabó, M. K., & Szokolszky, Á. (2013). Dyadic interactions and the development of object use in typical development and autism spectrum disorder.
Custance, D. M., Mayer, J. L., Kumar, E., Hill, E. L., & Heaton, P. (2014). Do Children With Autism Re-Enact Object Movements Rather Than Imitate Demonstrator Actions? Autism Research. https://doi.org/10.1002/AUR.1328
White, R. C., & Remington, A. (2019). Object personification in autism: This paper will be very sad if you don’t read it: Autism. https://doi.org/10.1177/1362361318793408
White, R. C., & Remington, A. (2018). Short Report: Object Personification in Autism (this paper will be very sad if you don’t read it).
Korkiakangas, T., & Rae, J. (2013). Gearing up to a new activity: how teachers use object adjustments to manage the attention of children with autism. Augmentative and Alternative Communication. https://doi.org/10.3109/07434618.2013.767488
Scroll to Top