Anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) tidak menunjukkan perilaku yang sama; melainkan, ada heterogenitas yang signifikan dalam profil perilaku mereka. Keragaman ini terbukti dalam gejala inti autisme, seperti kesulitan komunikasi sosial dan perilaku berulang yang terbatas (RRB), yang sangat bervariasi di antara individu. Variabilitas dalam perilaku ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, kemampuan kognitif, dan fungsi adaptif, yang mengarah ke subkelompok yang berbeda dalam spektrum autisme. Kompleksitas ini menggarisbawahi perlunya pendekatan yang dipersonalisasi dalam memahami dan mendukung anak-anak dengan autisme. Di bawah ini adalah aspek-aspek kunci dari keragaman perilaku ini:
Variabilitas dalam Perilaku Berulang
- Perilaku berulang, ciri khas autisme, bermanifestasi secara berbeda di antara individu. Perilaku ini termasuk tindakan motorik berulang, desakan pada kesamaan, dan minat terbatas, masing-masing menunjukkan pola asosiasi yang berbeda dengan karakteristik individu seperti usia dan jenis kelamin (Uljarević et al., 2020).
- Studi telah mengidentifikasi subdomain dalam perilaku berulang, seperti perilaku ritualistik, rutinitas, dan interaksi sosial, masing-masing terkait dengan faktor yang berbeda seperti hipersensitivitas sensorik dan disregulasi emosional (Spackman et al., 2023).
- Heterogenitas dalam RRB terbukti sejak anak usia dini, dengan pola yang berbeda dari perilaku ini digunakan untuk membuat subkelompok homogen secara fenotipik, yang dapat menginformasikan lintasan perkembangan dan pendekatan pengobatan (Song et al., 2022).
Profil Perilaku dan Usia Perkembangan
- Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak dengan autisme dapat dikelompokkan ke dalam profil perilaku yang berbeda berdasarkan usia perkembangan, dengan pola yang berbeda dalam persepsi pendengaran, imitasi, dan sensorimotilitas (Roux et al., 1998).
- Profil ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan usia perkembangan ketika menilai dan mendukung anak-anak dengan autisme, karena dapat mengungkapkan perbedaan dalam struktur dan ekspresi perilaku (Roux et al., 1995).
Perilaku Adaptif dan Kemampuan Kognitif
- Ada heterogenitas yang signifikan dalam skor perilaku adaptif di antara anak-anak dengan autisme, yang tidak sepenuhnya dijelaskan oleh kemampuan kognitif atau keparahan gejala autisme. Ini menunjukkan bahwa perilaku adaptif memberikan wawasan tambahan tentang kemampuan fungsional dan kebutuhan dukungan anak-anak autis (Furnier et al., 2023).
- Variasi perilaku adaptif, seperti sosialisasi dan keterampilan motorik, lebih lanjut menggambarkan beragam kemampuan dan tantangan yang dihadapi oleh anak-anak dengan autisme, di luar apa yang dapat ditangkap oleh skor kognitif saja (Furnier et al., 2023).
Keseimbangan Perilaku Berulang Sosial-Komunikatif dan Terbatas
- Keseimbangan antara kesulitan sosial-komunikatif dan RRB juga bervariasi di antara anak-anak dengan autisme, yang mengarah pada identifikasi subkelompok dengan karakteristik fenotipik yang berbeda (Kim et al., 2024).
- Subkelompok ini, ditandai dengan perbedaan variabel demografis dan gejala autisme inti, menunjukkan bahwa stratifikasi ASD menjadi kelompok yang lebih homogen dapat membantu dalam memahami patogenesis diferensial dan respons pengobatan (Kim et al., 2024).
Sementara heterogenitas dalam perilaku autisme didokumentasikan dengan baik, penting untuk menyadari bahwa keragaman ini tidak menyiratkan kurangnya kesamaan di antara individu dengan autisme. Banyak anak dengan autisme berbagi tantangan inti, seperti kesulitan dalam komunikasi sosial dan preferensi untuk rutinitas, yang merupakan pusat diagnosis ASD. Namun, ekspresi tantangan ini dapat sangat bervariasi, memerlukan pendekatan individual untuk intervensi dan dukungan. Memahami profil perilaku unik setiap anak dengan autisme dapat mengarah pada strategi yang lebih efektif dan disesuaikan untuk meningkatkan perkembangan dan kualitas hidup mereka.