Dyscalculia, terutama diakui sebagai gangguan belajar yang mempengaruhi kognisi numerik, telah dipelajari secara ekstensif dalam hal dampaknya pada keterampilan matematika. Namun, pengaruhnya terhadap keterampilan motorik kurang jelas. Sementara diskalkulia pada dasarnya terkait dengan kesulitan dalam pemrosesan angka dan aritmatika, ada bukti yang menunjukkan bahwa itu juga dapat mempengaruhi keterampilan motorik, meskipun secara tidak langsung. Koneksi ini terutama disebabkan oleh jalur saraf bersama dan proses kognitif yang terlibat dalam fungsi numerik dan motorik.
Dyscalculia dan Kognisi Numerik
- Dyscalculia ditandai dengan kesulitan terus-menerus dalam pemrosesan angka dan keterampilan aritmatika, yang tidak disebabkan oleh pendidikan yang tidak memadai atau gangguan kognitif lainnya (“Longitudinal Neural Observation Studies of Dyscalculia”, 2022) (Üstün et al., 2021).
- Gangguan ini dikaitkan dengan kelainan struktural dan fungsional di daerah otak seperti sulkus intraparietal, yang sangat penting untuk kognisi numerik (McCaskey et al., 2020) (Ayyıldız et al., 2023).
- Dyscalculia melibatkan defisit dalam pemrosesan angka simbolik dan non-simbolik, dengan peningkatan aktivasi saraf di area yang terkait dengan fungsi eksekutif dan memori selama tugas numerik (Üstün et al., 2021).
Potensi Dampak pada Keterampilan Motorik
- Meskipun diskalkulia tidak terkait langsung dengan defisit keterampilan motorik, keterlibatan daerah otak seperti korteks parietal, yang berperan dalam pemrosesan numerik dan kontrol motorik, menunjukkan potensi dampak tidak langsung (McCaskey et al., 2020).
- Area motorik tambahan diaktifkan selama tugas numerik, menunjukkan kemungkinan tumpang tindih dalam jaringan saraf untuk fungsi numerik dan motorik (Üstün et al., 2021).
- Hubungan Dyscalculia dengan koherensi materi putih yang berkurang di jalur seperti fasciculus longitudinal superior, yang terlibat dalam mengintegrasikan informasi sensorik dan motorik, dapat berkontribusi pada kesulitan motorik halus (Ayyıldız et al., 2023).
Perspektif Kognitif dan Perkembangan
- Dyscalculia sering terjadi bersamaan dengan gangguan perkembangan saraf lainnya, seperti ADHD, yang dapat mencakup tantangan keterampilan motorik (Kuhn, 2015).
- Dampak gangguan pada fungsi eksekutif, seperti memori kerja dan penalaran spasial, secara tidak langsung dapat mempengaruhi keterampilan motorik, karena proses kognitif ini merupakan bagian integral dari aktivitas motorik terkoordinasi (Landerl et al., 2021).
Implikasi dan Pertimbangan yang Lebih Luas
Sementara diskalkulia terutama merupakan gangguan kognisi numerik, dampak potensialnya pada keterampilan motorik tidak boleh diabaikan. Jalur saraf bersama dan proses kognitif menunjukkan bahwa individu dengan diskalkulia mungkin mengalami kesulitan motorik halus, terutama dalam tugas-tugas yang membutuhkan koordinasi dan penalaran spasial. Namun, tantangan motorik ini tidak jelas atau mendefinisikan seperti defisit numerik yang terkait dengan diskalkulia. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi sejauh mana dan sifat keterlibatan keterampilan motorik dalam diskalkulia, mengingat dasar-dasar neurobiologis kompleks gangguan tersebut dan komorbiditasnya dengan gangguan perkembangan lainnya.