A cheerful moment between an older man and a child enjoying a piggyback ride in a cozy arcade setting.

Apakah Anak Dengan Cerebral Palsy Bisa Mengalami Nyeri Otot?

Anak-anak dengan cerebral palsy (CP) memang dapat mengalami nyeri otot, yang merupakan masalah umum dan beragam pada populasi ini. Nyeri otot pada anak-anak dengan CP sering dikaitkan dengan peningkatan tonus otot, spastisitas, dan komplikasi muskuloskeletal lainnya. Rasa sakit dapat secara signifikan mempengaruhi kualitas hidup mereka, partisipasi dalam kegiatan sehari-hari, dan kesejahteraan secara keseluruhan. Memahami penyebab dan manajemen nyeri otot pada CP sangat penting untuk meningkatkan perawatan dan hasil untuk anak-anak ini.

Prevalensi dan Penyebab Nyeri Otot pada CP

  • Nyeri otot sering terjadi pada anak-anak dengan CP, dengan penelitian menunjukkan bahwa hingga 85% anak-anak mengalami beberapa bentuk nyeri, termasuk nyeri otot (Harvey et al., 2024) (“Management of pain in children and adolescents with cerebral palsy: A systematic review”, 2023).
  • Nyeri sering dikaitkan dengan spastisitas, yang menyebabkan peningkatan tonus otot dan dapat menyebabkan perubahan degeneratif dan distrofik pada jaringan otot (Danylov et al., 2024).
  • Spastisitas tinggi dapat mengganggu aliran darah dan meningkatkan tekanan subfasia, berkontribusi terhadap nyeri otot, terutama di ekstremitas bawah (Danylov et al., 2024).
  • Nyeri yang berhubungan dengan spastisitas (PAS) lazim, dengan lebih dari 80% anak-anak dengan spastisitas ekstremitas bawah melaporkan PAS (Куренков et al., 2024).

Dampak Nyeri Otot pada Kehidupan Sehari-hari

  • Nyeri otot pada anak-anak dengan CP dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, mengurangi kemampuan mereka untuk berpartisipasi dalam olahraga, kegiatan sosial, dan interaksi keluarga (Bischoff et al., 2024) (“Lived experiences of pain in children and young people with cerebral palsy”, 2023).
  • Nyeri kronis dilaporkan oleh sebagian besar anak-anak dengan CP, mempengaruhi kesehatan mental mereka dan menyebabkan perasaan frustrasi, jengkel, dan sedih (Corlett et al., 2024) (“Lived experiences of pain in children and young people with cerebral palsy”, 2023).
  • Nyeri juga dapat memperburuk kesulitan dalam berjalan dan fungsi motorik lainnya, seperti yang terlihat pada kasus CP diplegik spastik (Zade et al., 2024).

Pendekatan Manajemen dan Perawatan

  • Manajemen nyeri otot pada CP melibatkan pendekatan multidisiplin, termasuk strategi farmakologis dan non-farmakologis (“Management of pain in children and adolescents with cerebral palsy: A systematic review”, 2023).
  • Suntikan toksin botulinum tipe A telah menunjukkan efektivitas dalam mengurangi rasa sakit terkait kejang dan meningkatkan fungsi harian (Куренков et al., 2024).
  • Terapi fisik, termasuk latihan peregangan dan penguatan, sangat penting untuk mengelola nyeri otot dan meningkatkan mobilitas (Zade et al., 2024).
  • Ada kebutuhan untuk rencana manajemen nyeri individual yang mempertimbangkan kebutuhan dan pengalaman unik setiap anak (Harvey et al., 2024).

Tantangan dan Arah Masa Depan

  • Terlepas dari prevalensi nyeri otot pada CP, ada bukti berkualitas tinggi yang terbatas pada strategi manajemen nyeri yang efektif (“Management of pain in children and adolescents with cerebral palsy: A systematic review”, 2023).
  • Alat penilaian nyeri perlu disesuaikan untuk anak-anak dengan CP untuk secara akurat menangkap pengalaman rasa sakit mereka dan memandu pengobatan (Harvey et al., 2024).
  • Penelitian masa depan harus fokus pada pengembangan pedoman manajemen nyeri yang komprehensif dan mengeksplorasi pendekatan interdisipliner untuk perawatan (“Management of pain in children and adolescents with cerebral palsy: A systematic review”, 2023).

Sementara nyeri otot merupakan perhatian yang signifikan bagi anak-anak dengan cerebral palsy, penting untuk menyadari bahwa pengalaman nyeri dapat sangat bervariasi di antara individu. Beberapa anak mungkin mengalami nyeri ringan yang dapat dikelola dengan intervensi rutin, sementara yang lain mungkin mengalami nyeri kronis yang parah yang membutuhkan manajemen yang lebih intensif. Memahami beragam pengalaman nyeri pada anak-anak dengan CP sangat penting untuk menyesuaikan intervensi dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Harvey, A., Smith, N., Smith, M. Y., Ostojic, K., & Berryman, C. (2024). Chronic pain in children and young people with cerebral palsy: a narrative review of challenges, advances, and future directions. BMC Medicine. https://doi.org/10.1186/s12916-024-03458-0
Management of pain in children and adolescents with cerebral palsy: A systematic review. (2023). Developmental Medicine & Child Neurology. https://doi.org/10.1111/dmcn.15626
Danylov, O. A., Shulga, O., Kucheruk, O., & Bandrina, K. (2024). Causes of pain in the muscles of the lower extremities in children with cerebral palsy. Ortopediia Travmatologiia i Protezirovanie. https://doi.org/10.15674/0030-59872024341-48
Куренков, А. Л., Бурсагова, Б. И., & Артеменко, А. Р. (2024). Assessment of spasticity-related pain in cerebral palsy and the efficacy of its treatment with incobotulinumtoxin A (literature review). Nevrologiâ, Nejropsihiatriâ, Psihosomatika. https://doi.org/10.14412/2074-2711-2024-1-94-101
Bischoff, L., Tscherter, A., Hunziker, S., Grunt, S., Graf, N., Künzle, C., & Broser, P. J. (2024). Pain in Children and Adolescents with Cerebral Palsy: A Cross-sectional Survey Study. Neuropediatrics. https://doi.org/10.1055/a-2474-6503
Lived experiences of pain in children and young people with cerebral palsy. (2023). Developmental Medicine & Child Neurology. https://doi.org/10.1111/dmcn.15608
Corlett, A., Merbler, A. M., Reimann, A., Burkitt, C. C., & Symons, F. J. (2024). A Preliminary Investigation of Pain Experience and Mental Health in Children with Cerebral Palsy. The Journal of Pain. https://doi.org/10.1016/j.jpain.2024.01.242
Zade, A., Sharath, H., & Gangwani, N. (2024). Pediatric Rehabilitation for Walking Difficulty and Calf Muscle Pain in a 13-Year-Old Male With Spastic Diplegic Cerebral Palsy and Clubfoot Deformity: A Case Report. Cureus. https://doi.org/10.7759/cureus.55697
Scroll to Top