Anak-anak dengan cerebral palsy (CP) memang dapat belajar membaca dan menulis, meskipun mereka sering menghadapi tantangan unik yang memerlukan strategi pendidikan yang disesuaikan. Penelitian menunjukkan bahwa sementara banyak anak dengan CP mengalami kesulitan dalam memperoleh keterampilan melek huruf, dengan intervensi dan dukungan yang tepat, mereka dapat membuat kemajuan yang signifikan. Efektivitas intervensi ini bervariasi tergantung pada kebutuhan individu dan tantangan spesifik yang dihadapi oleh setiap anak.
Tantangan dalam Akuisisi Literasi
- Faktor Kognitif dan Neuropsikologis: Anak-anak dengan CP sering memiliki gangguan belajar terkait, dengan sekitar 59% mengalami kesulitan dalam membaca, menulis, atau matematika. Tantangan ini terkait dengan IQ kinerja rendah dan kesulitan memori kerja, meskipun kesadaran fonologis biasanya normal (Micheletti et al., 2023).
- Memori Kerja: Variasi kemampuan memori kerja, terutama fungsi eksekutif pusat, merupakan kontributor signifikan untuk perkembangan membaca pada anak-anak dengan CP. Mereka yang memiliki keterampilan membaca sesuai usia cenderung memiliki kemampuan eksekutif pusat yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang memiliki kemampuan membaca yang lebih rendah (“Reading Disabilities in Children with Cerebral Palsy: associations with Working Memory”, 2023).
- Keterbatasan Motorik dan Bicara: Gangguan fisik dan bicara dapat menghambat keterampilan melek huruf, karena anak-anak ini mungkin berjuang dengan metode pengajaran tradisional yang tidak mengakomodasi kebutuhan mereka (Anyango et al., 2016).
Intervensi dan Strategi yang Efektif
- Media Pembelajaran Khusus: Alat seperti media pembelajaran KOFABAR telah terbukti secara signifikan meningkatkan keterampilan membaca awal pada anak-anak dengan CP, menunjukkan peningkatan yang nyata dalam kemampuan membaca selama fase intervensi (Nisa et al., 2024).
- Teknologi Bantuan: Penggunaan teknologi bantu, seperti keyboard dan program perangkat lunak yang dimodifikasi, telah efektif dalam meningkatkan keterampilan menulis. Teknologi ini membantu meningkatkan kecepatan dan akurasi mengetik, yang sangat penting untuk pengembangan literasi (Kim & Choi, 2023)].
- Instruksi Literasi: Metode instruksi literasi berbasis bukti, termasuk fonik, pengenalan kata penglihatan, dan instruksi multikomponen, telah dikaitkan dengan peningkatan keterampilan membaca dan menulis sedang hingga besar. Namun, ketelitian metodologis dari studi ini menunjukkan bahwa temuan harus ditafsirkan dengan hati-hati (“Exploring the Effects of Literacy Instruction for Children With Cerebral Palsy: A Systematic Review”, 2023) (Murphy et al., 2022).
- Strategi Instruksional yang Dimediasi: Strategi yang melibatkan asosiasi objek atau gambar dengan pengalaman dapat membantu akuisisi literasi. Namun, ketergantungan yang berlebihan pada strategi ini tanpa dukungan yang memudar dapat menghambat kemandirian dalam belajar (Anyango et al., 2016).
Perspektif yang Lebih Luas
Sementara penelitian ini menyoroti potensi anak-anak dengan CP untuk mengembangkan keterampilan melek huruf, penelitian ini juga menggarisbawahi perlunya pendekatan pendidikan individual dan dapat diakses. Variabilitas kemampuan kognitif dan motorik di antara anak-anak dengan CP berarti bahwa intervensi harus disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap anak. Selain itu, peran pendidik dan terapis dalam memberikan dukungan yang konsisten dan adaptif sangat penting untuk menumbuhkan keterampilan melek huruf. Terlepas dari tantangan, dengan dukungan dan sumber daya yang tepat, anak-anak dengan CP dapat mencapai tonggak literasi, berkontribusi pada pengembangan akademik dan pribadi mereka secara keseluruhan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyempurnakan strategi ini dan memastikannya efektif di berbagai konteks dan populasi.