Berurusan dengan anak hiperaktif yang sering mengganggu teman-temannya membutuhkan pendekatan multifaset yang menggabungkan manajemen perilaku, intervensi terapeutik, dan pelatihan keterampilan sosial. Anak-anak hiperaktif, sering didiagnosis dengan ADHD, menghadapi tantangan dalam mempertahankan hubungan teman sebaya karena impulsif dan kesulitan dalam fokus, yang dapat menyebabkan penolakan sosial dan isolasi. Mengatasi masalah ini melibatkan pemahaman perilaku anak, menerapkan strategi manajemen yang efektif, dan membina lingkungan yang mendukung interaksi sosial yang positif.
Memahami Perilaku Hiperaktif
- Anak-anak hiperaktif sering menunjukkan perilaku seperti sering bergerak, impulsif, dan kesulitan dalam mempertahankan perhatian, yang dapat menyebabkan masalah sosial dan penolakan teman sebaya (Abidin, 2023) (Soucisse et al., 2015).
- Studi menunjukkan bahwa anak-anak dengan ADHD secara signifikan lebih mungkin ditolak oleh teman sebayanya, dengan 52% anak-anak dengan ADHD mengalami penolakan teman sebaya dibandingkan dengan 14% anak-anak tipikal (Soucisse et al., 2015).
Strategi Manajemen Perilaku
- Teknik manajemen perilaku, seperti penguatan positif dan ekonomi token, telah terbukti efektif dalam mengelola perilaku hiperaktif. Strategi ini membantu dalam meningkatkan harga diri dan mengurangi perilaku yang mengganggu (Murray, 1980) (Wolraich, 1979).
- Program berbasis rumah yang melibatkan orang tua dalam modifikasi perilaku dapat sangat efektif, karena memungkinkan penguatan perilaku positif yang konsisten di lingkungan alami anak (Phillips & Wright-Saunders, 1979) (Wolraich, 1979).
Intervensi Terapi
- Berbagai terapi, termasuk terapi bermain, terapi musik, dan konsultasi dengan psikolog anak, dapat membantu dalam mengatasi tantangan psikologis dan sosial yang dihadapi oleh anak-anak hiperaktif (Abidin, 2023)].
- Terapi modifikasi perilaku, yang melibatkan pelatihan orang tua dan guru untuk mengelola perilaku anak, adalah pendekatan praktis yang memanfaatkan pengaruh tokoh-tokoh kunci dalam kehidupan anak (Phillips & Wright-Saunders, 1979)].
Meningkatkan Keterampilan Sosial
- Pelatihan keterampilan sosial sangat penting untuk membantu anak-anak hiperaktif mengembangkan hubungan teman sebaya yang lebih baik. Ini melibatkan mengajar anak-anak bagaimana berinteraksi secara tepat dengan teman sebaya, mengelola konflik, dan memahami isyarat sosial (Soucisse et al., 2015).
- Terlepas dari tantangan, intervensi yang berfokus pada peningkatan keterampilan sosial dapat mengarah pada hubungan teman sebaya yang lebih baik dan mengurangi kemungkinan penolakan sosial (Soucisse et al., 2015).
Peran Obat
- Meskipun pengobatan dapat menjadi alat penting dalam mengelola gejala ADHD, obat ini harus digunakan dengan hemat dan bersamaan dengan intervensi perilaku dan sosial untuk mencapai hasil terbaik (Myers et al., 1989)].
Membangun Lingkungan yang Mendukung
- Membangun komunikasi yang baik antara orang tua, guru, dan sekolah sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung yang mendorong keberhasilan anak (Abidin, 2023)].
- Pemantauan dan bimbingan yang konsisten dari orang dewasa dapat membantu anak-anak hiperaktif menavigasi situasi sosial dengan lebih efektif (Abidin, 2023).
Sementara strategi ini memberikan pendekatan komprehensif untuk mengelola perilaku hiperaktif dan meningkatkan hubungan teman sebaya, penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik, dan intervensi harus disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan individu. Selain itu, sementara intervensi perilaku dan terapeutik efektif, mereka mungkin tidak sepenuhnya menghilangkan tantangan sosial, dan dukungan dan adaptasi strategi yang berkelanjutan mungkin diperlukan untuk mengatasi kebutuhan yang berkembang.