Anak-anak dengan hiperaktif, sering didiagnosis dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), menghadapi tantangan yang signifikan dalam mencapai keberhasilan akademik di sekolah. Namun, dengan intervensi dan dukungan yang tepat, anak-anak ini memang dapat mencapai secara akademis. Kuncinya terletak pada memahami kebutuhan unik mereka dan menerapkan strategi yang memenuhi gaya belajar mereka. Ini melibatkan kombinasi intervensi terapeutik, akomodasi pendidikan, dan upaya kolaboratif antara orang tua, guru, dan profesional kesehatan mental. Di bawah ini adalah faktor dan strategi utama yang dapat membantu anak-anak hiperaktif berhasil di sekolah.
Intervensi Terapi
- Pengobatan dan Terapi: Perawatan farmakologis, seperti obat stimulan, biasanya digunakan untuk mengelola gejala ADHD. Ini dapat dilengkapi dengan terapi perilaku, yang membantu anak-anak mengembangkan strategi koping dan meningkatkan fokus (Abidin, 2023)] (DuPaul, 2018).
- Terapi Musik dan Bermain: Terapi ini dapat meningkatkan konsentrasi dan mengurangi hiperaktif dengan melibatkan anak-anak dalam kegiatan yang terstruktur namun menyenangkan (Abidin, 2023)].
Strategi Pendidikan
- Kedekatan Guru-Pembelajar (TLP): Interaksi erat antara guru dan siswa telah terbukti secara signifikan meningkatkan kinerja akademik pada anak-anak dengan ADHD, terutama di bidang-bidang seperti berhitung, membaca, dan menulis (Ssirimuzaawo et al., 2024).
- Akomodasi Kelas: Penyesuaian seperti rutinitas yang dapat diprediksi, aturan yang jelas, dan lingkungan terstruktur dapat membantu anak-anak dengan ADHD mengelola gejala mereka dan fokus lebih baik pada tugas akademis (Đurić-Zdravković & Japundža-Milisavljević, 2021).
- Program Inklusif: Intervensi berbasis sekolah yang mencakup pelatihan untuk guru dan strategi kolaboratif antara lingkungan sekolah dan rumah telah terbukti efektif dalam mendukung anak-anak dengan ADHD (Majko, 2017) (DuPaul, 2018).
Upaya Kolaborasi
- Keterlibatan orang tua: Partisipasi aktif orang tua dalam pendidikan anak mereka, termasuk komunikasi teratur dengan guru dan keterlibatan dalam kegiatan sekolah, sangat penting untuk keberhasilan anak (Abidin, 2023) (DuPaul, 2018).
- Kemitraan Sekolah-Rumah: Program seperti program Keterampilan Hidup Kolaboratif (CLS) menekankan pentingnya upaya terkoordinasi antara sekolah dan keluarga untuk mengatasi kebutuhan pendidikan dan sosial anak-anak dengan ADHD (DuPaul, 2018).
Tantangan dan Pertimbangan
- Kinerja Akademik: Meskipun ada intervensi, anak-anak dengan ADHD sering tertinggal dari rekan-rekan mereka dalam melek huruf dan berhitung. Studi menunjukkan bahwa kesenjangan ini dapat melebar seiring waktu, memerlukan dukungan berkelanjutan dan strategi pendidikan yang disesuaikan (May et al., 2021) (Lawrence et al., 2021).
- Masalah Perilaku: Anak-anak hiperaktif dapat menunjukkan masalah perilaku yang mengganggu dinamika kelas, mempengaruhi pembelajaran mereka dan teman sebaya mereka. Mengatasi masalah ini membutuhkan kesabaran dan strategi khusus dari para pendidik (“Pedagogical conditions of educating hyperactive children in primary school”, 2022) (Faktor et al., 2024).
Sementara anak-anak hiperaktif menghadapi rintangan yang signifikan dalam mencapai keberhasilan akademik, penerapan intervensi yang ditargetkan dan lingkungan pendidikan yang mendukung dapat sangat meningkatkan hasil belajar mereka. Penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik, dan strategi harus dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan spesifik mereka. Selain itu, menumbuhkan budaya sekolah yang mendukung dan memahami dapat membantu mengurangi tantangan yang dihadapi oleh anak-anak ini, mempromosikan pengalaman pendidikan yang lebih inklusif dan adil.