A young girl writes numbers on a chalkboard in a classroom, supervised by adults.

Apakah Metode Phonics Lebih Efektif Dalam Belajar Membaca Dalam Calistung?

Efektivitas metode fonik dalam belajar membaca dalam kerangka Calistung dapat dievaluasi dengan memeriksa berbagai pendekatan dan hasilnya. Calistung, metode pendidikan yang berfokus pada membaca, menulis, dan aritmatika, sangat penting untuk pendidikan anak usia dini. Di antara metode fonik, fonik ketat telah terbukti lebih efektif daripada fonik campuran dalam mengajarkan keterampilan membaca, terutama dalam konteks di mana instruksi sistematis ditekankan. Efektivitas metode ini lebih lanjut didukung oleh kemampuannya untuk mengurangi ketidaksetaraan sosial dalam akuisisi baca (Ziegler et al., 2024).

Metode Fonik Ketat

  • Instruksi Sistematis: Fonik yang ketat melibatkan pengajaran eksplisit korespondensi huruf-suara, yang penting untuk membaca skrip alfabet. Metode ini sistematis dan terstruktur, memberikan kerangka kerja yang jelas bagi siswa untuk diikuti (Ziegler et al., 2024)].
  • Hasil Membaca yang Lebih Penbaikan: Penelitian menunjukkan bahwa metode fonik yang ketat mengarah pada hasil membaca yang lebih baik dibandingkan dengan pendekatan fonik campuran. Hal ini terutama berlaku untuk siswa dengan keterampilan pra-membaca yang awalnya lemah dan mereka yang berasal dari latar belakang sosial ekonomi yang kurang beruntungan (Ziegler et al., 2024).
  • Implikasi Kebijakan Pendidikan: Keberhasilan fonik ketat menunjukkan bahwa kebijakan pendidikan harus memprioritaskan metode ini untuk meningkatkan keterampilan membaca dan mengatasi ketidaksetaraan sosial dalam pendidikan (Ziegler et al., 2024).

Pengajaran Responsif Budaya

  • Adaptasi terhadap Latar Belakang Siswa: Pengajaran yang responsif secara budaya menyesuaikan instruksi dengan latar belakang budaya siswa, yang dapat meningkatkan keterlibatan dan hasil pembelajaran. Pendekatan ini telah diterapkan secara efektif dalam kegiatan Calistung, menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kinerja siswa Muhammad, 2024).
  • Efektivitas dalam Beragam: Efektivitas metode ini ditunjukkan oleh skor siswa yang tinggi dalam membaca, menulis, dan aritmatika, menunjukkan potensinya sebagai pendekatan pelengkap metode fonik (Muhammad, 2024).

Metode Visual, Audio, Kinestetik, dan Taktil (VAKT)

  • Pendekatan Multisensoris: Metode VAKT menggunakan beberapa modalitas sensorik untuk meningkatkan pembelajaran, membuatnya sangat efektif untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus. Pendekatan ini dapat diintegrasikan dengan fonik untuk mendukung pelajar yang beragam dalam kegiatan Calistung (Jayanti & Pratisti, 2023).
  • Aplikasi untuk Kebutuhan Khusus: Dengan mengoptimalkan fungsi sensorik, metode VAKT membantu meningkatkan keterampilan kognitif dan motorik, yang sangat penting untuk membaca dan menulis (Jayanti & Pratisti, 2023).

Pembelajaran Interaktif dan Berbasis Game

  • Keterlibatan melalui Permainan: Memasukkan game ke dalam kegiatan Calistung, seperti permainan urutan kata dan permainan papan, dapat meningkatkan keterlibatan dan motivasi siswa. Pendekatan ini dapat melengkapi metode fonik dengan membuat pembelajaran lebih interaktif dan menyenangkan (Fadli et al., 2024) (Helmanto et al., 2023).
  • Integrasi Teknologi: Penggunaan aplikasi interaktif pada ponsel cerdas menyediakan platform yang dapat diakses dan menarik untuk instruksi membaca awal, mendukung pembelajaran fonik melalui sarana digital (Azali & Latipah, 2022).

Sementara metode fonik yang ketat telah menunjukkan keuntungan yang jelas dalam akuisisi membaca, penting untuk mempertimbangkan beragam kebutuhan peserta didik. Pengajaran yang responsif secara budaya dan pendekatan multisensori seperti VAKT dapat melengkapi fonik dengan menangani gaya dan latar belakang belajar yang berbeda. Selain itu, mengintegrasikan teknologi dan pembelajaran berbasis permainan dapat lebih meningkatkan keterlibatan dan efektivitas dalam kegiatan Calistung. Metode pelengkap ini menyoroti pentingnya pendekatan holistik untuk instruksi membaca, memastikan bahwa semua siswa memiliki kesempatan untuk berhasil. 

Ziegler, J. C., Gioia, P., & Deauvieau, J. (2024). Strict phonics beats mixed phonics: Effective teaching improves reading acquisition and reduces social inequalities. https://doi.org/10.21203/rs.3.rs-5017972/v1
Muhammad, S. (2024). Implementasi Culturally Responsive Teaching pada Materi Calistung Bilangan sampai 100 Kelas II SD Kanisius Wates. AL-MIKRAJ : Jurnal Studi Islam Dan Humaniora (E-ISSN: 2745-4584). https://doi.org/10.37680/almikraj.v4i02.5063
Jayanti, N. T., & Pratisti, W. D. (2023). Meningkatkan kemampuan calistung anak tunagrahita dengan metode vakt (visual, audio, kinestetik, dan taktil). Jurnal Muara Pendidikan. https://doi.org/10.52060/mp.v8i1.1180
Fadli, A., Yuli, S., P3, L. C., K, S. T., K.A, A. M., & Zamroni, M. (2024). Peningkatan Kualitas Calistung melalui Permainan di Sekolah Dasar di Kelurahan Mangli. Journal of Social Empowerment/Journal of Social Empowerment. https://doi.org/10.21137/jse.2024.9.1.7
Helmanto, F., Maulida, A. N., & Rena, R. A. (2023). Pendampingan Belajar Calistung dengan Model TGT Berbasis Permainan Monopoli dan Ular Tangga. Jurnal Pengabdian Masyarakat. https://doi.org/10.56724/gendis.v1i2.130
Azali, B., & Latipah, L. (2022). Aplikasi pembelajaran interaktif “calistung” pada anak usia dini menggunakan smartphone android. JIP (Jurnal Informatika Polinema). https://doi.org/10.33795/jip.v9i1.1099
Scroll to Top