Pertanyaan apakah semua anak dengan keterbelakangan mental memiliki IQ rendah bernuansa dan membutuhkan pemahaman yang komprehensif tentang definisi dan klasifikasi keterbelakangan mental. Keterbelakangan mental, sekarang lebih sering disebut sebagai cacat intelektual, ditandai oleh keterbatasan yang signifikan baik dalam fungsi intelektual dan perilaku adaptif, yang mencakup berbagai keterampilan sosial dan praktis sehari-hari. Sementara IQ rendah adalah fitur umum, itu tidak berlaku secara universal untuk semua kasus keterbelakangan mental. Bagian berikut akan mengeksplorasi hubungan antara keterbelakangan mental dan IQ, menyoroti variabilitas dan kompleksitas kondisi ini.
Definisi dan Klasifikasi Keterbelakangan Mental
- Keterbelakangan mental biasanya ditentukan oleh skor IQ di bawah 70, yang dianggap sebagai fungsi intelektual sub-rata-rata. Hal ini sering disertai dengan keterbatasan fungsi adaptif, yang harus bermanifestasi sebelum usia 18 (Amaral et al., 2010) (Elshani et al., 2020).
- Tingkat keparahan keterbelakangan mental diklasifikasikan ke dalam kategori seperti ringan, sedang, berat, dan dalam, dengan rentang IQ yang sesuai. Misalnya, keterbelakangan mental ringan dikaitkan dengan IQ 50-70, sedangkan kasus yang parah memiliki IQ di bawah 50 (Amaral et al., 2010) (Holmberg et al., 2005).
Variabilitas IQ di Antara Anak-anak dengan Keterbelakangan Mental
- Tidak semua anak dengan keterbelakangan mental memiliki IQ yang sangat rendah. Misalnya, anak-anak dengan Gangguan Spektrum Alkohol Janin (FASD) dapat menunjukkan berbagai skor IQ, dari keterbelakangan mental sedang hingga tingkat kecerdasan rata-rata atau bahkan tinggi (Fadeeva & Nenasteva, 2022).
- Prevalensi keterbelakangan mental ringan, yang mencakup anak-anak dengan IQ dalam kisaran 50-70, signifikan, dan anak-anak ini sering memiliki gangguan saraf tambahan yang mempengaruhi fungsi adaptif mereka (Holmberg et al., 2005).
Faktor Etiologis dan Dampaknya terhadap IQ
- Penyebab keterbelakangan mental beragam, termasuk kelainan genetik, faktor prenatal dan perinatal, dan pengaruh lingkungan. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan berbagai tingkat gangguan intelektual (Murphy et al., 1998) (Rajaei, 2013).
- Studi genetik telah menunjukkan bahwa sebagian besar anak-anak dengan keterbelakangan mental memiliki penyebab genetik yang dapat diidentifikasi, yang dapat mempengaruhi tingkat gangguan intelektual (Rajaei, 2013).
Fungsi Adaptif dan Gangguan Kognitif
- Sementara IQ adalah ukuran kritis, fungsi adaptif sama pentingnya dalam mendiagnosis keterbelakangan mental. Anak-anak dengan disabilitas intelektual sering menghadapi tantangan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, yang tidak semata-mata ditentukan oleh skor IQ mereka (Elshani et al., 2020).
- Gangguan kognitif, seperti fungsi eksekutif dan memori yang buruk, umum terjadi pada anak-anak dengan cacat intelektual dan dapat secara signifikan mempengaruhi kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan mereka (Elshani et al., 2020).
Berbeda dengan pandangan tradisional bahwa semua anak dengan keterbelakangan mental memiliki IQ rendah, penelitian terbaru menyoroti heterogenitas kondisi ini. Beberapa anak mungkin memiliki IQ dalam kisaran normal tetapi masih mengalami tantangan adaptif yang signifikan karena gangguan kognitif atau faktor lingkungan lainnya. Ini menggarisbawahi pentingnya penilaian komprehensif yang mempertimbangkan fungsi intelektual dan adaptif ketika mendiagnosis dan mendukung anak-anak dengan keterbelakangan mental.