Menentukan apakah seorang anak hiperaktif melibatkan berbagai tes dan metode, masing-masing dengan kekuatan dan keterbatasannya sendiri.

Apakah Ada Tes Khusus Untuk Mengetahui Apakah Anak Saya Hiperaktif?

Menentukan apakah seorang anak hiperaktif melibatkan berbagai tes dan metode, masing-masing dengan kekuatan dan keterbatasannya sendiri. Hiperaktif adalah gejala utama Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD), dan identifikasi dini sangat penting untuk manajemen yang efektif. Beberapa pendekatan inovatif telah dikembangkan untuk menilai hiperaktif secara objektif pada anak-anak, melampaui penilaian subjektif tradisional.

Penyaringan Berbasis Video Game

  • Video game FishFinder dirancang untuk menyaring ADHD dengan mengukur perhatian dan impulsif melalui gameplay dan mengevaluasi hiperaktif menggunakan sensor gerak ponsel cerdas. Metode ini telah menunjukkan akurasi tinggi (92,3%), sensitivitas (90%), dan spesifisitas (93,7%) dalam membedakan anak-anak dengan ADHD dari mereka yang tanpa (Zakani et al., 2023).

Kecerdasan Buatan dan Penalaran Berbasis Kasus

  • Alat skrining menggunakan Penalaran Berbasis Kasus (CBR) dan metode faktor kepastian telah diusulkan untuk mengidentifikasi jenis ADHD berdasarkan gejala. Pendekatan berbasis AI ini memanfaatkan data kasus historis untuk meningkatkan akurasi, mencapai tingkat akurasi 100% dalam tes (Pelangi et al., 2021).

Perangkat Pengujian Hiperaktif

  • Perangkat seperti perangkat uji bantu hiperaktivitas anak menggunakan konversi ruang dan sensor gerak untuk menangkap perubahan gerakan halus dan aktivitas otak, memberikan dasar obyektif untuk mendiagnosis hiperaktivitas (Jing et al., 2020). Perangkat lain melibatkan pengaturan dengan menekan sakelar dan lampu indikator untuk menguji keheningan dan kemampuan konsentrasi anak (Zhao et al., 2014)].

Penginderaan Seluler dan Teknologi yang Dapat Dipakai

  • LeMurdx menggunakan penginderaan seluler pasif melalui jam tangan pintar untuk mengukur hiperaktif secara objektif. Metode ini mencapai tingkat akurasi 85,2% dan menawarkan skor risiko untuk membantu dokter menganalisis perilaku di berbagai konteks (Arakawa et al., 2023).

Tes Biokimia

  • Tes diagnostik biokimia mengukur kadar serum penanda lipid spesifik dalam darah tepi untuk mendiagnosis ADHD. Metode ini memberikan dasar biologis untuk diagnosis, dengan fokus pada variasi sphingolipid dan asam lemak tak jenuh ganda rantai panjang (Marcela et al., 2020).

Pendekatan Tradisional dan Klinis

  • Metode tradisional sering melibatkan laporan orang tua atau guru, yang bisa bersifat subjektif. Namun, pengaturan klinis dapat menggunakan wawancara dan kuesioner terstruktur, seperti Vanderbilt Attention Deficit-Hyperactivity Disorder Diagnostic Parent Rating Scale (VADPRS), untuk menilai gejala ADHD (Anderson et al., 2023) (Hafiz et al., 2022).

Meskipun metode ini menawarkan berbagai cara untuk menilai hiperaktif, penting untuk mempertimbangkan konteks dan kebutuhan individu setiap anak. Beberapa metode, seperti video game dan teknologi yang dapat dikenakan, menyediakan cara yang menarik dan tidak mengganggu untuk mengumpulkan data, sementara yang lain, seperti tes biokimia, menawarkan pendekatan yang lebih klinis. Setiap metode memiliki kelebihan dan keterbatasannya sendiri, dan seringkali kombinasi pendekatan digunakan untuk memastikan penilaian yang komprehensif.

Zakani, Z., Moradi, H., Ghasemzadeh, S., Riazi, M., & Mortazavi, F. (2023). The Validity of a Machine Learning-Based Video Game in the Objective Screening of Attention Deficit Hyperactivity Disorder in Children Aged 5 to 12 Years. arXiv.Org. https://doi.org/10.48550/arxiv.2312.11832
Pelangi, A. C., Dirgantoro, B., & Setianingsih, C. (2021). Behavioral Disorder Test to Identify Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder in Children Using Case-Based Reasoning and Certainty Factor Method. International Conference on Big Data. https://doi.org/10.1109/IBDAP52511.2021.9552090
Jing, W., Huajing, L., Jun, L., & Tianshu, Z. (2020). Child hyperactivity auxiliary test device and test method based on space conversion.
Zhao, A., Yuhua, W., Na, W., Jinling, Q., & Yongzhuo, D. (2014). Children hyperactivity behavior testing device.
Arakawa, R., Ahuja, K., Mak, K., Shaaban, S., Lindhiem, O., & Goel, M. (2023). LemurDx. Proceedings of the ACM on Interactive, Mobile, Wearable and Ubiquitous Technologies. https://doi.org/10.1145/3596244
Marcela, H., Sandra, S., Sara, Q., Sergio, V., & Eric, R. (2020). Biochemical diagnostic test for attention-deficit/hyperactivity disorder (adhd).
Anderson, N. P., Gaffney, D., Jagadeesh, D., Kennedy, T. M., Kolko, D. J., & Lindhiem, O. (2023). Quantifying Potential Bias Resulting From Child Age on Screening for Hyperactive/Impulsive Presentations of ADHD. Journal of Attention Disorders. https://doi.org/10.1177/10870547231188352
Hafiz, L. A., Abousada, H. J., Hakeem, R. H. A., Alshammari, A. A., Almuntshri, J. H., Alhathli, M. N., Altalhi, K. R., Allam, S. S., Alqarni, M., Murad, A. S., Organji, M. F., Alhassani, S. M., Ashgar, R., Alanazi, Nurse. H. A., & Alharbi, Nurse. M. D. (2022). Test to diagnose attention deficit disorder (add), prevalence and risk factors. International Journal of Advanced Research. https://doi.org/10.21474/ijar01/15871
Scroll to Top