Cerebral palsy (CP) adalah gangguan neurologis non-progresif, yang berarti cedera otak awal tidak memburuk seiring waktu. Namun, gejala dan gangguan fungsional yang terkait dengan CP dapat berubah dan sering memburuk seiring bertambahnya usia individu. Perkembangan nyata ini disebabkan oleh komplikasi sekunder dan proses penuaan alami, bukan perkembangan cedera otak asli. Bagian berikut mengeksplorasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap memburuknya gejala pada individu dengan CP dari waktu ke waktu.
Sifat Non-Progresif CP
- CP ditandai dengan gangguan fungsi motorik permanen akibat cedera otak dini, yang sifatnya tidak progresif. Kerusakan neurologis primer tidak memburuk dari waktu ke waktu, tetapi gejalanya bisa menjadi lebih jelas karena berbagai faktor (Erol & Arıkan, 2024).
Gejala memburuk seiring bertambahnya usia
- Penurunan Fungsional: Orang dewasa dengan CP sering mengalami penurunan mobilitas dan kemampuan perawatan diri. Selama periode 14 tahun, penelitian telah menunjukkan penurunan kinerja berjalan dan kemandirian dalam aktivitas sehari-hari (Benner et al., 2017) (Benner et al., 2018).
- Masalah Kesehatan: Masalah kesehatan umum seperti rasa sakit dan kelelahan parah cenderung meningkat seiring bertambahnya usia. Masalah-masalah ini dapat secara signifikan berdampak pada kesehatan yang dirasakan dan membatasi aktivitas harian (Benner et al., 2017) (Benner et al., 2018).
- Kekuatan dan Berat Otot Otot: Seiring pertumbuhan anak-anak dengan CP, kekuatan otot mereka mungkin tidak mengimbangi kenaikan berat badan, yang menyebabkan penurunan kekuatan relatif terhadap berat badan, yang dapat mempengaruhi ambulasi dan mobilitas keseluruhan (Davids et al., 2015).
Transisi ke Dewasa
- Transisi dari perawatan kesehatan pediatrik ke orang dewasa seringkali menantang bagi individu dengan CP. Banyak yang tidak menerima layanan transisi yang memadai, yang dapat memperburuk masalah kesehatan dan penurunan fungsional seiring bertambahnya usia (Colquitt et al., 2024).
- Kurangnya penyedia layanan kesehatan dewasa yang akrab dengan CP semakin mempersulit pengelolaan gejala pada masa dewasa (Colquitt et al., 2024).
Perubahan Neurofisiologis
- Studi menggunakan teknik pencitraan otak telah menunjukkan bahwa individu dengan CP menunjukkan pola aktivitas kortikal spontan yang berubah seiring bertambahnya usia. Perubahan ini dapat berkontribusi pada memburuknya gangguan motorik dan gejala lainnya (Bergwell et al., 2023).
Pidato dan Komunikasi
- Sementara beberapa gangguan, seperti keparahan motorik bicara, mungkin tidak memburuk dan bahkan dapat membaik di masa kanak-kanak, kasus yang parah sering tetap stabil, memerlukan intervensi dini dan strategi komunikasi alternatif (“Longitudinal change in speech classification between 4 and 10 years in children with cerebral palsy”, 2023).
Perspektif Umum
Sementara CP itu sendiri tidak progresif, efek sekunder dan komplikasi yang terkait dengan kondisi ini dapat menyebabkan gejala yang dirasakan memburuknya dari waktu ke waktu. Ini menyoroti pentingnya pemantauan dan intervensi berkelanjutan untuk mengelola perubahan ini secara efektif. Selain itu, perbaikan dalam perawatan medis dan intervensi dini telah menyebabkan penurunan prevalensi dan tingkat keparahan CP pada beberapa populasi, menunjukkan bahwa manajemen proaktif dapat mengurangi beberapa dampak jangka panjang dari kondisi (Smithers-Sheedy, 2016) (Spangmose et al., 2021).