Dyscalculia adalah kesulitan belajar spesifik yang mempengaruhi kemampuan individu untuk memahami dan memanipulasi konsep numerik, sering bertahan sepanjang hidup.

Apakah Diskalkulia Merupakan Kondisi Permanen Atau Bisa Diatasi?

Dyscalculia adalah kesulitan belajar spesifik yang mempengaruhi kemampuan individu untuk memahami dan memanipulasi konsep numerik, sering bertahan sepanjang hidup. Namun, penelitian menunjukkan bahwa sementara diskalkulia adalah kondisi permanen, ia dapat dikelola dan dampaknya dikurangi melalui intervensi yang ditargetkan dan strategi pendidikan. Intervensi ini secara signifikan dapat meningkatkan keterampilan matematika dan membantu individu mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh diskalkulia.

Sifat Dyscalculia

  • Dyscalculia ditandai dengan kesulitan dalam perhitungan, pemahaman numerik, dan fungsi matematika spesifik lainnya, yang dapat berdampak negatif pada kinerja akademik dan aktivitas kehidupan sehari-hari (Gaitan et al., 2024).
  • Ini dianggap sebagai gangguan perkembangan saraf dengan perbedaan struktural dan fungsional di otak, terutama di jaringan fronto-parietal, yang sangat penting untuk pemrosesan matematika yang efektif (Wang & Jamaludin, 2023) (Ayyıldız et al., 2023).
  • Kondisi ini seringkali seumur hidup, dengan kesulitan bertahan dari masa kanak-kanak hingga dewasa, mempengaruhi kualitas hidup individu (Ramadhan et al., 2023) (Ayyıldız et al., 2023).

Intervensi dan Manajemen

  • Penelitian telah menunjukkan bahwa dengan intervensi yang tepat, individu dengan diskalkulia dapat meningkatkan kemampuan matematika mereka. Misalnya, model SDTA menunjukkan bahwa intervensi yang ditargetkan dapat menyebabkan penurunan gejala diskalkulia yang signifikan, terutama dalam mengenali dan mengurutkan angka (Azhari et al., 2024).
  • Strategi untuk mengatasi atau meminimalkan diskalkulia termasuk menggunakan visualisasi, gamifikasi, dan alat bantu pembelajaran lainnya untuk mengajarkan keterampilan berhitung. Metode ini membantu individu memperoleh keterampilan berhitung yang memadai relatif terhadap usia mereka (Ramadhan et al., 2023).
  • Permainan budaya tradisional dan strategi motivasi juga dapat efektif dalam mengembangkan konsep diri yang positif dan motivasi untuk belajar matematika, sehingga mengurangi dampak diskalkulia (Venketsamy & Hu, 2023).

Dukungan Pendidikan dan Teknologi

  • Pengembangan materi pembelajaran gamified dan alat bantu digital dapat mendukung proses intervensi, terutama untuk anak kecil, dengan mengajarkan keterampilan berhitung dasar tanpa menimbulkan kecemasan (Ramadhan et al., 2023).
  • Strategi pendidikan harus disesuaikan untuk mengakomodasi kemampuan belajar siswa dengan diskalkulia, dengan fokus pada pembuatan kurikulum inklusif dan bahan ajar (Molise & Kakoma, 2024).
  • Prototipe perangkat lunak untuk diagnosis dan inklusi pendidikan sedang dirancang untuk mendukung siswa dengan diskalkulia, menyoroti pentingnya solusi teknologi dalam mengelola kondisi (Gaitan et al., 2024).

Sementara diskalkulia adalah kondisi permanen, penelitian menggarisbawahi potensi peningkatan yang signifikan dalam keterampilan matematika melalui intervensi yang ditargetkan dan strategi pendidikan. Intervensi ini dapat membantu individu mengelola tantangan yang terkait dengan diskalkulia, memungkinkan mereka untuk mencapai hasil akademik dan kehidupan yang lebih baik. Namun, sangat penting untuk terus mengembangkan dan menyempurnakan strategi ini untuk memastikannya efektif dan dapat diakses oleh semua individu dengan diskalkulia.

Gaitan, J. V. P., Sánchez, I. I., & Gaitan, J. E. M. (2024). Deciphering dyscalculia: An engineering analisis. https://doi.org/10.1109/amitic62658.2024.10747591
Wang, F., & Jamaludin, A. (2023). The Science of Mathematics Learning: An Integrative Review of Neuroimaging Data in Developmental Dyscalculia. https://doi.org/10.1007/978-981-99-5378-3_3
Ayyıldız, N., Beyer, F., Üstün, S., Kale, E. H., Çalışır, Ö. M., Uran, P., Öner, Ö., Olkun, S., Anwander, A., Witte, A. V., Villringer, A., & Çiçek, M. (2023). Changes in the superior longitudinal fasciculus and anterior thalamic radiation in the left brain are associated with developmental dyscalculia. Frontiers in Human Neuroscience. https://doi.org/10.3389/fnhum.2023.1147352
Ramadhan, M. M., Valenda, C., Renzaputri, S. B., Sabiq, A., Putra, V. H. C., Hilman, D., & Dewi, K. (2023). Development of Gamified Mathematics Learning Material for Treating Children With Dyscalculia at Age 4 – 6 Years Old. https://doi.org/10.1109/conmedia60526.2023.10428235
Azhari, B., Johar, R., Ramadhani, E., Mailizar, M., & Safrina, K. (2024). Mathematics Learning Model for Children with Dyscalculia through Special Intervention. Jurnal Ilmiah Peuradeun. https://doi.org/10.26811/peuradeun.v12i3.1528
Venketsamy, R., & Hu, Z. (2023). Understanding Dyscalculia. https://doi.org/10.4018/978-1-6684-5800-6.ch006
Molise, D. C., & Kakoma, L. (2024). An overview of the causes of dyscalculia and its impact on learners’ arithmetic ability. https://doi.org/10.17159/ijtl.v19i1.18857
Scroll to Top