Pertanyaan apakah seorang anak dengan disleksia dapat pulih seiring bertambahnya usia adalah kompleks dan beragam. Disleksia, gangguan belajar yang ditandai dengan kesulitan dengan pengenalan kata yang akurat dan/atau lancar dan dengan kemampuan ejaan dan decoding yang buruk, seringkali persisten. Namun, berbagai faktor, termasuk intervensi dan perbedaan individu, dapat mempengaruhi lintasan disleksia dari waktu ke waktu. Penelitian menunjukkan bahwa sementara beberapa anak mungkin menunjukkan peningkatan yang signifikan, yang lain mungkin terus mengalami tantangan hingga dewasa. Bagian berikut mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi pemulihan dan peran intervensi.
Stabilitas dan Perubahan Disleksia
- Sebuah studi longitudinal menemukan bahwa ketidakmampuan membaca relatif stabil, dengan hanya sekitar 28% anak-anak yang menunjukkan peningkatan membaca dalam kisaran normal pada Kelas 6. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pemulihan termasuk IQ yang lebih tinggi, kemampuan bahasa yang lebih baik, dan strategi decoding fonologis yang efektif (Waring et al., 1996).
- Disleksia dikaitkan dengan gangguan kecepatan pemrosesan, yang cenderung menurun lebih cepat seiring bertambahnya usia dibandingkan dengan individu non-disleksia. Hal ini menunjukkan bahwa sementara beberapa fungsi dapat pulih, yang lain mungkin memburuk lebih cepat, mempersulit proses pemulihan (Laasonen et al., 2002).
Peran Intervensi
- Intervensi teknologi, seperti desain berbasis web interaktif dan sistem realitas virtual, telah menunjukkan harapan dalam mendukung anak-anak dengan disleksia. Alat-alat ini dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan, yang mengarah pada peningkatan keterampilan membaca dan kepercayaan diri (Vanjari et al., 2019) (Buele et al., 2020) (Maresca et al., 2024).
- Adaptasi prismatik ditambah dengan pelatihan kognitif telah terbukti meningkatkan kemampuan kognitif dan membaca pada remaja dengan disleksia, menunjukkan bahwa intervensi yang ditargetkan dapat menyebabkan peningkatan yang signifikan (Conte et al., 2024).
Pertimbangan Neurobiologis dan Perkembangan
- Studi neuroimaging telah mengidentifikasi perbedaan struktur dan fungsi otak pada individu dengan disleksia, seperti tingkat neurometabolit tertentu yang lebih rendah dan pelipatan kortikal abnormal. Perbedaan ini dapat bertahan hingga dewasa, menunjukkan bahwa beberapa aspek neurobiologis disleksia stabil dari waktu ke waktu (Kossowski et al., 2019) (Caverzasi et al., 2018).
- Potensi pemulihan dapat dipengaruhi oleh plastisitas otak dan kemampuan untuk mengatur ulang jalur saraf. Namun, tingkat pemulihan dapat sangat bervariasi di antara individu (Bleser et al., 1995).
Perspektif Alternatif
Sementara beberapa anak dengan disleksia mungkin menunjukkan peningkatan yang signifikan seiring bertambahnya usia, yang lain mungkin terus menghadapi tantangan. Variabilitas dalam pemulihan dapat dikaitkan dengan kombinasi faktor kognitif, psikososial, dan neurobiologis. Intervensi, terutama yang melibatkan dan disesuaikan dengan kebutuhan individu, dapat memainkan peran penting dalam mendukung anak-anak dengan disleksia. Namun, persistensi penanda neurobiologis tertentu menunjukkan bahwa pemulihan total mungkin tidak mungkin dilakukan untuk semua individu. Ini menggarisbawahi pentingnya dukungan berkelanjutan dan strategi adaptif untuk membantu individu dengan disleksia mengelola kondisi mereka secara efektif sepanjang hidup mereka.