Anak-anak di bawah usia lima tahun memang bisa diajari berhitung, sebagaimana dibuktikan oleh berbagai penelitian dan pendekatan pendidikan. Anak usia dini adalah periode kritis untuk perkembangan kognitif, dan menghitung adalah keterampilan mendasar yang meletakkan dasar untuk pembelajaran matematika di masa depan. Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak dalam kelompok usia ini dapat secara efektif belajar berhitung melalui metode interaktif dan menarik yang memenuhi tahap perkembangan mereka. Bagian berikut mengeksplorasi berbagai strategi dan bukti yang mendukung pengajaran berhitung kepada anak kecil.
Metode Pembelajaran Berbasis Bermain
- Metode bermain kereta angka telah terbukti secara signifikan meningkatkan keterampilan menghitung pada anak usia 4-5 tahun. Metode ini melibatkan penggunaan permainan untuk membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan interaktif, yang mengarah pada keterlibatan dan hasil pembelajaran yang lebih baik dibandingkan dengan metode pengajaran konvensional (Lestari et al., 2023).
- Media pemecah telur adalah pendekatan inovatif lain yang telah menunjukkan efek positif yang signifikan pada keterampilan berhitung anak-anak. Metode ini menggunakan kegiatan yang menarik untuk menangkap minat anak-anak dan meningkatkan kemampuan berhitung mereka (Oviani et al., 2023).
Alat Teknologi dan Interaktif
- Alat pengajaran penghitungan yang dirancang untuk anak-anak prasekolah menggunakan objek fisik untuk membantu anak-anak memahami angka dan menghitung melalui interaksi langsung. Perangkat ini meningkatkan pembelajaran dengan menyediakan titik memori yang andal dan meningkatkan minat anak-anak dalam menghitung (Qi & Xinyuan, 2019).
- Teknologi seluler kode QR telah digunakan untuk menciptakan lingkungan belajar interaktif di mana anak-anak dapat belajar berhitung melalui permainan. Pendekatan ini telah ditemukan efektif dalam menumbuhkan keterampilan menghitung pada anak prasekolah (Mowafi et al., 2019).
Perkembangan Kognitif dan Saraf
- Studi neuroimaging telah mengidentifikasi daerah otak tertentu, seperti sulkus intraparietal (IPS) dan girus frontal inferior (IFG), yang terlibat dalam perolehan keterampilan menghitung pada anak usia 3-5 tahun. Daerah-daerah ini mendukung representasi kata angka dan urutan penghitungan, menunjukkan bahwa otak secara alami diperlengkapi untuk belajar berhitung selama anak usia dini (Morazán, 2022).
Strategi Instruksional
- Instruksi penghitungan eksplisit telah terbukti meningkatkan kemahiran menghitung anak-anak. Sesi pelatihan singkat dan terfokus dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan anak-anak untuk melakukan tugas menghitung dan meningkatkan pemahaman mereka tentang kardinalitas (Posid & Cordes, 2018).
- Memasukkan menghitung ke dalam membaca buku cerita dan kegiatan sehari-hari lainnya juga dapat mendukung pengembangan keterampilan berhitung. Pendekatan ini mengintegrasikan penghitungan ke dalam konteks yang sudah dikenal, membuatnya lebih mudah dipahami dan lebih mudah bagi anak-anak untuk memahami (Jacobi-Vessels et al., 2016).
Sementara bukti sangat mendukung kemampuan anak di bawah lima tahun untuk belajar berhitung, penting untuk mempertimbangkan perbedaan individu dalam kecepatan dan gaya belajar. Beberapa anak mungkin memerlukan lebih banyak waktu atau metode yang berbeda untuk memahami konsep penghitungan secara efektif. Selain itu, faktor budaya dan lingkungan dapat mempengaruhi bagaimana anak-anak belajar dan menerapkan keterampilan berhitung. Oleh karena itu, pendidik dan orang tua harus fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan unik setiap anak saat mengajar berhitung.