Bagaimana Cara Mengatasi Anak Hiperaktif Yang Selalu Ingin Bergerak Saat Belajar Angka?

Berurusan dengan anak hiperaktif yang terus-menerus ingin bergerak sambil mempelajari angka membutuhkan pendekatan multifaset yang menggabungkan gerakan, aktivitas terstruktur, dan teknik manajemen perilaku. Anak-anak hiperaktif sering berjuang dengan perhatian dan kontrol impuls, yang dapat menghambat proses belajar mereka. Namun, mengintegrasikan aktivitas fisik dan permainan terstruktur dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan mereka untuk fokus dan belajar secara efektif. Berikut adalah beberapa strategi berdasarkan penelitian yang diberikan:

Menggabungkan Gerakan dan Aktivitas Fisik

  • Pembelajaran Berbasis Gerakan: Melibatkan anak-anak hiperaktif dalam aktivitas fisik dapat meningkatkan konsentrasi dan interaksi sosial mereka. Guru telah mengamati perbaikan dalam mengikuti arahan dan mengurangi gangguan kelas ketika aktivitas fisik diintegrasikan ke dalam pembelajaran (Chovanova, 2014).
  • Aktivitas Mengajar-Motorik: Aktivitas fisik dapat membantu anak-anak dengan ADHD dengan menyediakan cara alami untuk memasukkan keterampilan pelatihan dan sumber daya pribadi, yang dapat bermanfaat dalam lingkungan belajar (Sgambelluri, 2016).

Bermain dan Permainan Terstruktur

  • Block Play: Menggunakan game blok sebagai media pembelajaran dapat membantu anak-anak hiperaktif fokus dan menikmati belajar. Metode ini memungkinkan anak-anak untuk terlibat dalam permainan terstruktur, yang dapat menyalurkan energi mereka ke dalam kegiatan belajar yang produktif (Tabroni et al., 2024).
  • Pembelajaran Berbasis Game: Menggabungkan permainan yang membutuhkan gerakan dan strategi dapat membantu menjaga minat dan fokus anak, membuat pembelajaran angka lebih menarik dan efektif (Tabroni et al., 2024).

Teknik Manajemen Perilaku

  • Penguatan Positif: Menerapkan ekonomi token atau strategi penguatan positif lainnya dapat membantu mengelola perilaku dengan menghargai tindakan yang diinginkan, seperti duduk diam atau menyelesaikan tugas (Murray, 1980).
  • Intervensi Perilaku: Sekolah dapat mengelola program intervensi perilaku yang dapat mengurangi perilaku di luar tugas seefektif pengobatan, menekankan pentingnya intervensi dini (Jones et al., 1975).

Lingkungan Kolaboratif dan Mendukung

  • Keterlibatan Orang Tua dan Guru: Membangun komunikasi yang kuat antara orang tua, guru, dan sekolah sangat penting. Kolaborasi ini memastikan bahwa anak menerima dukungan dan bimbingan yang konsisten baik di rumah maupun di sekolah(Abidin, 2023).
  • Adaptasi dan Motivasi: Menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan memotivasi dapat membantu anak-anak hiperaktif beradaptasi lebih baik dengan pengaturan pendidikan, meningkatkan pengalaman belajar mereka (“Pedagogical conditions of educating hype…”, 2022).

Meskipun strategi ini efektif, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan individu setiap anak. Beberapa anak mungkin mendapat manfaat dari terapi tambahan, seperti musik atau terapi bermain, atau memerlukan konsultasi dengan psikolog anak untuk mengatasi masalah perilaku spesifik(Abidin, 2023)]. Selain itu, meskipun pengobatan bisa efektif, itu tidak selalu diperlukan dan harus dipertimbangkan dengan hati-hati karena potensi efek samping (Omizo & Williams, 1981)]. Secara keseluruhan, pendekatan seimbang yang menggabungkan gerakan, aktivitas terstruktur, dan manajemen perilaku dapat secara signifikan membantu dalam mengajar anak-anak hiperaktif secara efektif.

Chovanova, E. (2014). The Effect of Manipulative, Movement and Preparatory Sports Games on Correction of Behavior Disorders in Integrated Elementary School Pupils with ADHD. https://doi.org/10.16926/KF.2014.13.09
Sgambelluri, R. (2016). Movement and teaching-motor activities in children with ADHD. International Journal of Research in Education Methodology. https://doi.org/10.24297/IJREM.V7I4.4359
Tabroni, I., Khotimah, H., Sari, R. P., Yuhanidz, A., & Fitriyah, F. (2024). Handling Hyperactive Children: Game Tricks for Arranging Blocks to Make Hyperactive Children Productive. https://doi.org/10.70177/ijeep.v1i1.865
Murray, M. E. (1980). Behavioral management of the hyperactive child. Journal of Developmental and Behavioral Pediatrics. https://doi.org/10.1097/00004703-198009000-00004
Jones, N. M., Loney, J., Weissenburger, F. E., & Fleischmann, D. J. (1975). The Hyperkinetic Child: What Do Teachers Know?. Psychology in the Schools. https://doi.org/10.1002/1520-6807(197510)12:4<388::AID-PITS2310120402>3.0.CO;2-0
Abidin, M. (2023). Analysis of hyperactive child behavior and handling efforts in education. Al-Iltizam. https://doi.org/10.33477/alt.v8i1.4489
Pedagogical conditions of educating hyperactive children in primary school. (2022). Наукові Записки Ніжинського Державного Університету Ім. Миколи Гоголя. https://doi.org/10.31654/2663-4902-2022-pp-1-46-53
Omizo, M. M., & Williams, R. E. (1981). Biofeedback Training can Calm the Hyperactive Child. Intervention In School And Clinic. https://doi.org/10.1177/105345128101700106
Scroll to Top