Untuk membantu anak-anak hiperaktif dalam mengingat angka, beberapa strategi inovatif dapat digunakan, memanfaatkan metode pembelajaran interaktif dan berbasis sensorik. Pendekatan ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan belajar unik anak-anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), yang sering berjuang dengan teknik pendidikan tradisional karena perbedaan fungsi otak dan pemrosesan informasi. Dengan menggabungkan elemen taktil, visual, dan berbasis permainan, metode ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan dan retensi informasi numerik.
Pembelajaran Interaktif dan Berbasis Sensorik
- Eksplorasi Taktil: Melibatkan anak-anak dalam kegiatan sentuhan, seperti menggunakan bahan-bahan seperti petroleum jelly, tepung, dan glitter untuk membuat jejak berlendir dan pola berulang, dapat membantu mereka mengidentifikasi dan membandingkan angka. Pendekatan langsung ini membuat pembelajaran lebih menarik dan mudah diingat bagi anak-anak hiperaktif (Hewson, n.d.).
- Pembicaraan Angka Sehari-hari: Mengintegrasikan angka ke dalam percakapan dan aktivitas sehari-hari dapat membantu anak-anak mengenali dan memahami simbol numerik. Mendorong berhitung dalam konteks kehidupan nyata, seperti mengatur meja atau menghitung mainan, memberikan pengalaman belajar yang praktis dan bermakna (Miles, 2002).
Aplikasi Pembelajaran Berbasis Game
- Aplikasi Pembelajaran Seluler: Aplikasi seluler berbasis game, seperti “Menebak Nomor,” adalah alat yang efektif untuk mengajarkan angka kepada anak kecil. Aplikasi ini menggabungkan pembelajaran dengan bermain, merangsang otak untuk mengingat angka lebih cepat dan membuat proses belajar lebih menyenangkan (Mustapha et al., 2024).
- Alat Pengajaran Interaktif: Aplikasi seperti “Kotak Memori” dirancang khusus untuk anak-anak dengan ADHD, menawarkan metode pengajaran interaktif yang memenuhi kebutuhan pembelajaran unik mereka. Alat-alat ini dapat membantu meningkatkan retensi memori dengan memberikan pengalaman belajar yang menarik dan interaktif(Shperber, 2010).
Asosiasi Spasial-Numerik
- Pemetaan Spasial-Numerik Linear: Penelitian menunjukkan bahwa mempelajari asosiasi spasial-numerik linier dapat secara signifikan membantu memori untuk angka. Ini melibatkan pemetaan angka ke ruang dan besaran diskrit, yang telah terbukti meningkatkan daya ingat numerik pada anak-anak(Opfer et al., 2019).
- Pengingat Rekursif: Hipotesis pengingat rekursif menyatakan bahwa pengulangan dan interaksi memori episodik dapat membantu anak-anak membedakan dan mengingat angka dengan lebih efektif. Metode ini memanfaatkan proses alami penguatan memori melalui paparan berulang (Hintzman, 2008).
Sementara strategi ini menawarkan cara yang menjanjikan untuk meningkatkan memori angka pada anak-anak hiperaktif, penting untuk mempertimbangkan konteks lingkungan belajar mereka yang lebih luas. Anak-anak dengan ADHD sering menghadapi tantangan seperti penurunan fokus dan kecepatan belajar yang lebih lambat, yang dapat memengaruhi kinerja akademik mereka. Oleh karena itu, menyediakan lingkungan belajar yang mendukung dan akomodatif, bersama dengan teknik khusus ini, sangat penting untuk keberhasilan mereka(Johnas, 2013). Selain itu, meskipun metode taktil dan interaktif bermanfaat, mereka harus dilengkapi dengan teknik pembelajaran tradisional untuk memastikan pengalaman pendidikan yang menyeluruh.