Apakah Anak Hiperaktif Lebih Baik Belajar Berhitung Dalam Sesi Belajar Yang Singkat?

Pertanyaan apakah anak-anak hiperaktif lebih baik dalam belajar berhitung dalam sesi studi singkat itu kompleks dan melibatkan pemahaman karakteristik kognitif dan perilaku anak-anak hiperaktif. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak hiperaktif sering menghadapi tantangan dalam mempertahankan perhatian dan mengendalikan perilaku impulsif, yang dapat memengaruhi proses belajar mereka. Namun, intervensi dan kondisi tertentu dapat meningkatkan kemampuan belajar mereka dalam waktu singkat.

Perhatian dan Tantangan Belajar

  • Anak-anak hiperaktif sering berjuang dengan perhatian berkelanjutan dan lebih rentan terhadap perilaku di luar tugas, yang dapat berdampak negatif pada kinerja tugas dan hasil pembelajaran mereka (Sawyer et al., 2001) (Aman & Turbott, 1986).
  • Mereka menunjukkan preferensi untuk imbalan langsung daripada kepuasan yang tertunda, yang dapat memengaruhi strategi dan hasil pembelajaran mereka (Sonuga-Barke et al., 1992).
  • Anak-anak ini juga cenderung mengalami kesulitan dengan estimasi waktu, yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengelola tugas dalam jangka waktu tertentu (Cappella et al., 1977).

Intervensi dan Strategi Pembelajaran

  • Program pelatihan kognitif yang berfokus pada keterampilan pengajaran diri dan manajemen diri telah menunjukkan peningkatan perilaku tugas dan kinerja akademik, termasuk akurasi matematika, pada anak-anak hiperaktif (Cameron & Robinson, 1980).
  • Pelatihan pengaturan diri verbal telah efektif dalam mengurangi respons impulsif, menunjukkan bahwa intervensi terstruktur dapat membantu anak-anak hiperaktif meningkatkan kinerja mereka dalam tugas-tugas yang membutuhkan perhatian terfokus (Weithorn & Kagen, 1979).
  • Bermain permainan terstruktur atau kegiatan yang membutuhkan perhatian dan fokus dapat meningkatkan keterampilan meneliti anak-anak hiperaktif, berpotensi meningkatkan kemampuan mereka untuk belajar dalam sesi singkat (Yesiazizah, 2013).

Pembelajaran dan Pengobatan yang Tergantung Negara

  • Penggunaan obat stimulan seperti methylphenidate telah terbukti memfasilitasi kinerja belajar pada anak-anak hiperaktif, meskipun efeknya dapat bergantung pada keadaan dan mungkin tidak selalu konsisten di berbagai penelitian (Steinhausen & Kreuzer, 1981).
  • Variabilitas dalam hasil pembelajaran menunjukkan bahwa sementara pengobatan dapat membantu dalam mengelola gejala, itu mungkin tidak secara universal meningkatkan kemampuan belajar dalam sesi studi singkat.

Fungsi Eksekutif dan Pembelajaran Matematika

  • Anak-anak hiperaktif dengan ketidakmampuan belajar tambahan dalam matematika menunjukkan defisit yang signifikan dalam fungsi eksekutif, yang selanjutnya dapat mempersulit proses pembelajaran mereka (Casas et al., 2009).
  • Namun, ketika anak-anak hiperaktif tidak terbebani oleh ketidakmampuan belajar tambahan, mereka mungkin masih menghadapi tantangan dalam perhatian selektif dan berkelanjutan, memengaruhi kemampuan mereka untuk belajar secara efektif dalam sesi singkat (Dykman et al., 1979).

Sementara anak-anak hiperaktif menghadapi tantangan yang signifikan dalam belajar karena defisit perhatian dan impulsif, intervensi yang ditargetkan dan lingkungan belajar terstruktur dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk belajar dalam sesi belajar singkat. Namun, efektivitas strategi ini dapat bervariasi berdasarkan perbedaan individu dan adanya ketidakmampuan belajar tambahan. Peran pengobatan dan pelatihan kognitif dalam meningkatkan hasil pembelajaran menyoroti pentingnya pendekatan yang dipersonalisasi untuk pendidikan untuk anak-anak hiperaktif.

Sawyer, A. M., Taylor, E., & Chadwick, O. (2001). The effect of off-task behaviors on the task performance of hyperkinetic children: Journal of Attention Disorders. https://doi.org/10.1177/108705470100500101
Aman, M. G., & Turbott, S. H. (1986). Incidental learning, distraction, and sustained attention in hyperactive and control subjects. Journal of Abnormal Child Psychology. https://doi.org/10.1007/BF00915437
Sonuga-Barke, E. J. S., Taylor, E., Sembi, S., & Smith, J. (1992). Hyperactivity and delay aversion–I. The effect of delay on choice. Journal of Child Psychology and Psychiatry. https://doi.org/10.1111/J.1469-7610.1992.TB00874.X
Cappella, B., Gentile, J. R., & Juliano, D. B. (1977). Time Estimation by Hyperactive and Normal Children. Perceptual and Motor Skills. https://doi.org/10.2466/PMS.1977.44.3.787
Cameron, M. I., & Robinson, V. M. J. (1980). Effects of cognitive training on academic and on-task behavior of hyperactive children. Journal of Abnormal Child Psychology. https://doi.org/10.1007/BF00916384
Weithorn, C. J., & Kagen, E. (1979). Training First Graders of High-Activity Level to Improve Performance through Verbal Self-direction. Journal of Learning Disabilities. https://doi.org/10.1177/002221947901200203
Yesiazizah, F. (2013). Keterampilan menyimak melalui bermain pesan berantai pada anak hiperaktif kelas ii.
Steinhausen, H.-C., & Kreuzer, E.-M. (1981). Learning in hyperactive children: are there stimulant-related and state-dependent effects? Psychopharmacology. https://doi.org/10.1007/BF00432754
Casas, A. M., Alba, A. M. de, & Taverner, R. M. (2009). Habilidades matemáticas y funcionamiento ejecutivo de niños con trastorno por déficit. Psicothema.
Dykman, R. A., Ackerman, P. T., & Oglesby, D. M. (1979). Selective and sustained attention in hyperactive, learning-disabled, and normal boys. Journal of Nervous and Mental Disease. https://doi.org/10.1097/00005053-197905000-00005
Scroll to Top