Menciptakan lingkungan belajar berhitung yang nyaman untuk anak-anak hiperaktif melibatkan pemahaman kebutuhan unik mereka dan merancang strategi yang memenuhi karakteristik perilaku dan kognitif mereka. Anak-anak hiperaktif, sering didiagnosis dengan Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD), menghadapi tantangan dalam pengaturan pembelajaran tradisional karena gejala seperti kurangnya perhatian, impulsif, dan hiperaktif. Untuk mengatasi tantangan ini, pendidik dan pengasuh dapat menerapkan berbagai strategi yang memanfaatkan teknologi, menyesuaikan metode pengajaran, dan menciptakan lingkungan yang mendukung.
Penggunaan Teknologi dan Alat Interaktif
- Computer-Assisted Instruction (CAI) : Modul CAI dapat sangat efektif untuk anak-anak hiperaktif karena menawarkan pengalaman belajar yang interaktif dan menarik. Modul-modul ini selaras dengan kebutuhan motivasi anak-anak dengan ADHD, menyediakan lingkungan belajar yang terstruktur namun fleksibel yang dapat menahan perhatian mereka dan meningkatkan keterampilan berhitung (Vincent & Alontaga, 2012)].
- Lingkungan dan Permainan Virtual: Penggunaan game komputer dan lingkungan virtual dapat secara signifikan meningkatkan pembelajaran konsep matematika. Alat-alat ini sering menggabungkan elemen menarik seperti warna dan tugas interaktif yang dapat membantu menjaga perhatian anak-anak hiperaktif dan memfasilitasi hasil belajar yang lebih baik (Ianaguivara et al., 2015).
Lingkungan Kelas dan Strategi Pengajaran
- Desain Kelas yang Diadaptasi: Merancang ruang kelas yang memenuhi kebutuhan anak-anak hiperaktif melibatkan penciptaan ruang yang meminimalkan gangguan dan meningkatkan fokus. Ini termasuk mengatur ruang fisik untuk mengurangi kekacauan dan menggunakan warna dan bahan yang menenangkan yang tidak terlalu merangsang anak (Kamal et al., 2024).
- Pengajaran dan Pembelajaran Kontekstual (CTL) : Menerapkan model CTL, didukung oleh metode pengajaran mandiri, dapat menciptakan suasana belajar yang lebih efektif dan interaktif. Pendekatan ini mendorong siswa untuk terlibat dengan materi secara aktif dan membuat keputusan tentang perilaku mereka, menumbuhkan lingkungan belajar yang kondusif (Muhaimin et al., 2023).
Peran Guru dan Pendekatan Pedagogis
- Peran Guru sebagai Fasilitator dan Pemandu: Guru memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dengan memahami kebutuhan individu anak-anak yang hiperaktif. Mereka dapat memberikan perhatian yang dipersonalisasi, menggunakan penguatan positif, dan menggabungkan alat dan permainan yang memenuhi minat anak (Simanjuntak & Marbun, 2023).
- Kondisi Pedagogis: Memastikan bahwa anak-anak hiperaktif merasa nyaman dan termotivasi dalam lingkungan belajar melibatkan adaptasi metode pengajaran untuk meningkatkan harga diri dan minat mereka dalam belajar. Hal ini dapat dicapai melalui pedagogi kemitraan, yang menekankan kolaborasi antara guru, siswa, dan rekan-rekan (“Pedagogical conditions of educating hype…”, 2022).
Lingkungan Berhitung Rumah
- Keterlibatan Keluarga: Lingkungan berhitung rumah (HNE) memainkan peran penting dalam pengembangan kompetensi matematika. Melibatkan anak-anak dalam kegiatan matematika yang berhubungan dengan keluarga, seperti bermain permainan angka, dapat meningkatkan keterampilan berhitung mereka dan memberikan lingkungan belajar yang mendukung di luar sekolah (Niklas & Schneider, 2012).
Meskipun strategi ini efektif, penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik, dan apa yang berhasil untuk satu mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Oleh karena itu, evaluasi berkelanjutan dan adaptasi metode dan lingkungan pengajaran diperlukan untuk memenuhi kebutuhan anak-anak yang hiperaktif yang berkembang. Selain itu, sementara teknologi dan alat interaktif menawarkan manfaat yang signifikan, mereka harus digunakan bersama dengan metode pengajaran tradisional untuk memberikan pengalaman belajar yang seimbang dan komprehensif.