Berurusan dengan anak hiperaktif yang terus-menerus ingin bergerak sambil menulis membutuhkan pendekatan multifaset yang menggabungkan penyesuaian lingkungan, manajemen perilaku, dan aktivitas fisik. Hiperaktif pada anak-anak, sering dikaitkan dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), dapat bermanifestasi sebagai ketidakmampuan untuk tetap diam, yang bisa sangat menantang selama tugas-tugas yang membutuhkan fokus, seperti menulis. Strategi yang efektif melibatkan menciptakan lingkungan yang mendukung, menggunakan teknik perilaku, dan menggabungkan aktivitas fisik untuk menyalurkan kelebihan energi secara konstruktif.
Penyesuaian Lingkungan
- Menata Ulang Lingkungan: Menyesuaikan lingkungan anak untuk memungkinkan kontrol perilaku eksternal dapat bermanfaat. Ini melibatkan pembuatan pengaturan terstruktur di mana anak dapat secara bertahap menginternalisasi perilaku yang dipelajar(Eisenberg, 2008).
- Ruang Belajar yang Sesuai: Menyediakan ruang di mana anak-anak dapat bergerak bebas tanpa menyebabkan gangguan dapat membantu mengelola hiperaktif. Misalnya, mengizinkan istirahat pendek selama tugas menulis dapat membantu anak mengeluarkan energi dan kembali ke tugas dengan fokus yang lebih baik (Eddowes & Aldridge, 1990).
Teknik Manajemen Perilaku
- Penguatan Positif: Menerapkan sistem penghargaan untuk menyelesaikan tugas menulis dapat memotivasi anak-anak yang hiperaktif. Ini bisa melibatkan pujian atau penghargaan nyata untuk tetap duduk dan fokus selama jangka waktu yang tetap (Murray, 1980)].
- Ekonomi Token: Sistem ekonomi token dapat digunakan untuk mengelola perilaku dengan memberi penghargaan kepada anak-anak dengan token untuk perilaku yang diinginkan, yang nantinya dapat ditukar dengan hak istimewa atau perlakuan (Murray, 1980).
- Konseling dan Bimbing: Guru dan orang tua dapat memainkan peran penting dengan memberikan konseling dan bimbingan, membantu anak-anak mengembangkan rasa tanggung jawab dan pengaturan diri melalui kegiatan terstruktur dan umpan balik yang konsisten (Jannah et al., 2024).
Menggabungkan Aktivitas Fisik
- Permainan Gerakan dan Olahraga: Melibatkan anak-anak dalam aktivitas fisik dapat membantu mengelola hiperaktif dengan menyediakan jalan keluar untuk energi berlebih. Kegiatan seperti olahraga atau permainan berbasis gerakan dapat meningkatkan konsentrasi dan interaksi sosial (Chovanova, 2014).
- Fisioterapi dan Penilaian Gerakan: Fisioterapis dapat menilai sifat gerakan anak dan menyarankan kegiatan yang membantu mengelola hiperaktif, sehingga membantu perkembangan anak secara keseluruhan (Abbie-Denton, 1982)].
Perspektif Alternatif
Sementara lingkungan terstruktur dan manajemen perilaku efektif, penting juga untuk menyadari bahwa beberapa anak mungkin tidak hiperaktif melainkan “aktivitas hiper,” yang berarti mereka berkembang dalam lingkungan yang dinamis dan mungkin berjuang dengan pengaturan pembelajaran tradisional yang statis (Eddowes & Aldridge, 1990). Memahami kebutuhan individu setiap anak dan mengadaptasi strategi yang sesuai dapat mengarah pada manajemen hiperaktif yang lebih efektif selama tugas menulis. Selain itu, membina komunikasi yang baik antara orang tua, guru, dan terapis dapat memastikan pendekatan kohesif untuk mengelola hiperaktifitas (Abidin, 2023).