Latihan fokus dapat secara signifikan membantu anak-anak hiperaktif dalam belajar membaca dengan meningkatkan konsentrasi, keterlibatan, dan keterampilan pemahaman mereka. Berbagai strategi dan intervensi telah dieksplorasi untuk mengatasi tantangan unik yang dihadapi oleh anak-anak hiperaktif, terutama mereka yang memiliki Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), dalam membaca. Latihan-latihan ini sering melibatkan pembelajaran aktif, pembuatan kesimpulan, dan penggunaan alat visual dan interaktif untuk mempertahankan keterlibatan dan meningkatkan hasil membaca. Di bawah ini adalah beberapa latihan dan strategi fokus utama yang telah diidentifikasi dalam literatur.
Pembelajaran dan Keterlibatan Aktif
- Program Pemulihan Membaca: Program ini menekankan pembelajaran aktif di mana anak-anak didorong untuk mengambil inisiatif, membuat hubungan antara pengetahuan baru dan yang sudah ada, dan memperbaiki sendiri membaca dan menulis mereka. Guru memainkan peran penting dengan mengamati dan membimbing anak-anak untuk menjadi pembelajar mandiri (Askew & Fountas, 1996).
- Sistem FOCUS: Sistem membaca yang diperkuat EEG yang memantau keterlibatan anak secara real-time dan menyediakan sesi pelatihan antarmuka otak-komputer (BCI) kontekstual untuk meningkatkan keterlibatan membaca. Sistem ini telah terbukti secara signifikan meningkatkan keterlibatan dan hasil baca (Huang et al., 2014).
Keterampilan Membuat Inferensi
- Keterampilan Inferensi Mengajar: Untuk anak-anak dengan defisit perhatian, meningkatkan keterampilan inferensial sangat penting untuk pemahaman membaca. Strategi termasuk menggunakan alat bantu visual seperti pengkodean warna dan memecah materi pelajaran menjadi bagian-bagian yang dapat dikelola untuk membantu anak-anak fokus dan memperhatikan detail (Decker, 1998).
Alat Visual dan Interaktif
- Intervensi Augmented Reality (AR) : Proyek AHA menggunakan AR untuk meningkatkan keterampilan membaca dan mengeja dengan meningkatkan perhatian dan motivasi. Pendekatan ini sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan ADHD, karena membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif (Chiazzese et al., 2018).
- Media Visual dan Metode Pengeboran: Menggunakan media visual untuk memberikan ilustrasi konkret membantu anak-anak hiperaktif memahami pesan dan konsep dengan lebih efektif. Metode pengeboran dapat meningkatkan fokus, kepercayaan diri, dan keterampilan komunikasi (Kurniawati, 2018).
Latihan Konsentrasi dan Pengaturan Diri
- Program Gym Otak: Program-program ini melibatkan latihan yang dirancang untuk meningkatkan konsentrasi dan belajar membaca. Mereka disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan anak-anak dengan kesulitan belajar tertentu, membantu mereka fokus lebih baik pada tugas membaca (Susetyo & Aprilia, 2023).
- Pelatihan Konsentrasi dan Pengaturan Mandiri: Latihan yang bertujuan mengurangi gejala hiperaktif dan meningkatkan prestasi akademik dengan meningkatkan konsentrasi dan keterampilan pengaturan diri (Nadoushan et al., 2016).
Sementara latihan dan strategi fokus ini telah menunjukkan harapan, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan karakteristik individu setiap anak. Anak-anak hiperaktif sering memiliki profil pembelajaran yang unik, dan apa yang berhasil untuk satu anak mungkin tidak efektif untuk yang lain. Selain itu, peran guru dan pengasuh dalam menerapkan strategi ini sangat penting, karena mereka dapat menyesuaikan intervensi agar sesuai dengan tantangan dan kekuatan spesifik setiap anak. Dengan mengadopsi pendekatan yang fleksibel dan dipersonalisasi, pendidik dapat lebih mendukung anak-anak hiperaktif dalam perjalanan mereka untuk menjadi pembaca yang mahir.