Menentukan apakah seorang anak dengan autisme cukup mahir dalam berhitung melibatkan penilaian berbagai keterampilan matematika dasar dan lanjutan. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) dapat menunjukkan berbagai kemampuan matematika, dari tantangan signifikan hingga keterampilan luar biasa. Memahami kemampuan ini membutuhkan evaluasi komprehensif dari pengertian angka simbolik dan non-simbolik, kompetensi numerik awal, dan efektivitas intervensi pendidikan yang disesuaikan. Berikut adalah aspek-aspek kunci yang perlu dipertimbangkan ketika menilai kemahiran berhitung pada anak-anak dengan autisme:
Kompetensi Numerik Awal
- Studi menunjukkan bahwa kompetensi numerik awal seperti subitisasi verbal, penghitungan, perbandingan besaran, estimasi, dan operasi aritmatika sangat penting untuk pengembangan matematika. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan ASD dan teman sebaya yang biasanya berkembang menunjukkan kemampuan pemrosesan angka awal yang serupa pada usia prasekolah, menunjukkan bahwa keterampilan dasar sebanding di kedua kelompok (Titeca, 2014).
- Intervensi awal yang berfokus pada kompetensi ini dapat membantu mengidentifikasi dan mendukung anak-anak yang mungkin berjuang dengan berhitung saat mereka maju dalam pendidikan mereka (Silva, 2018).
Rasa Angka Simbolik dan Non-Simbolik
- Anak-anak dengan ASD sering memiliki arti angka simbolis yang utuh, yang melibatkan pemahaman dan memanipulasi angka Arab. Namun, mereka mungkin mengalami gangguan dalam pengertian bilangan non-simbolik, seperti memperkirakan jumlah dalam array titik. Perbedaan ini penting karena indera bilangan simbolik dapat memediasi kemampuan matematika pada anak-anak dengan ASD, membantu mereka mengatur informasi yang tidak tepat (Hiniker et al., 2016).
Intervensi Pendidikan Individual
- Program pendidikan yang disesuaikan, seperti kurikulum Pemulihan Matematika yang disesuaikan, telah menunjukkan harapan dalam meningkatkan keterampilan berhitung pada anak-anak dengan autisme. Program-program ini menekankan strategi pengajaran individual yang memenuhi kebutuhan belajar unik setiap anak(Tzanakaki et al., 2014)].
- Penggunaan metode multisensori seperti instruksi matematika titik sentuh telah efektif dalam meningkatkan keterampilan berhitung dasar, memberikan pendekatan terstruktur yang selaras dengan preferensi belajar anak-anak dengan ASDÂ (Yusaini et al., 2019).
Variabilitas dalam Kemampuan Matematika
- Ada variabilitas yang signifikan dalam kemampuan matematika di antara anak-anak dengan ASD, dengan beberapa menunjukkan keterampilan yang sesuai usia dan yang lain menghadapi tantangan di berbagai domain. Variabilitas ini menggarisbawahi pentingnya penilaian dan intervensi yang dipersonalisasi untuk mengatasi kebutuhan spesifik (Cohen & Sukenik, 2024).
- Meta-analisis mengungkapkan bahwa sementara anak-anak dengan ASD mungkin memiliki skor matematika rata-rata yang lebih rendah dibandingkan dengan teman sebaya yang biasanya berkembang, variabilitas kemampuan mereka lebih besar, menunjukkan bahwa beberapa anak mungkin unggul di bidang tertentu sementara berjuang di bidang lain (Mou et al., 2025).
Alat Pembelajaran Inovatif
- Penggunaan teknologi, seperti aplikasi berhitung interaktif, dapat memberikan pengalaman belajar yang dipersonalisasi yang mendukung pengembangan keterampilan berhitung pada anak-anak dengan autisme. Alat-alat ini menawarkan fleksibilitas dan konsistensi, yang bermanfaat bagi anak-anak yang berkembang dalam rutinitan (Kamaruzaman et al., 2023).
Sementara studi ini menyoroti potensi anak-anak dengan autisme untuk mengembangkan keterampilan berhitung, penting untuk mengenali beragam kemampuan dalam populasi ini. Beberapa anak mungkin memerlukan dukungan yang lebih intensif dan strategi individual untuk mencapai kemahiran, sementara yang lain mungkin unggul dengan intervensi minimal. Memahami kekuatan dan tantangan unik setiap anak sangat penting untuk mendorong perkembangan matematika mereka.