Apakah Anak Autisme Bisa Menikmati Kegiatan Menulis Seperti Anak-Anak Lainnya?

Anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) memang dapat menikmati menulis, meskipun pengalaman dan tantangan mereka mungkin berbeda dari anak-anak neurotipikal. Penelitian menunjukkan bahwa sementara anak-anak dengan ASD mungkin menghadapi kesulitan tertentu dalam menulis, seperti panjang teks yang lebih pendek dan lebih banyak kesalahan tata bahasa, mereka masih dapat menghasilkan tulisan dengan kualitas yang sebanding dalam hal keragaman leksikal dan penggunaan konvensi penulisan(Hilvert et al., 2019)]. Dengan strategi dan dukungan instruksional yang tepat, anak-anak dengan ASD dapat terlibat dan menikmati kegiatan menulis, mirip dengan rekan-rekan neurotipikal mereka.

Kemampuan dan Tantangan Menulis

  • Anak-anak dengan ASD sering menulis teks yang lebih pendek dan membuat lebih banyak kesalahan tata bahasa dibandingkan dengan anak-anak neurotipikal. Namun, tulisan mereka tidak berbeda secara signifikan dalam keragaman leksikal atau kualitas keseluruhan (Hilvert et al., 2019).
  • Fungsi eksekutif (EF) memainkan peran penting dalam kemampuan menulis untuk anak-anak dengan dan tanpa ASD. EF yang lebih baik dikaitkan dengan hasil penulisan yang lebih baik(Hilvert et al., 2019).
  • Keterlibatan selama tugas menulis umumnya lebih rendah pada anak-anak dengan ASD, yang dapat memengaruhi kinerja penulisan mereka, terutama dalam organisasi dan kualitas teks (Zajic et al., 2020).

Strategi Instruksional

  • Instruksi penulisan eksplisit telah terbukti bermanfaat bagi anak-anak dengan ASD. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menetapkan praktik berbasis bukti untuk program penulisan yang efektif (Pennington & Delano, 2012).
  • Pendekatan pengembangan strategi mandiri (SRSD) telah efektif dalam meningkatkan kualitas penulisan, elemen wacana, dan kemampuan pengaturan diri pada anak-anak dengan ASD (Asaro-Saddler, 2016) (Asaro-Saddler, 2016).
  • Memasukkan komponen rekan dalam instruksi menulis dapat meningkatkan efektivitas instruksi strategi dan prosedur pengaturan diri (Asaro-Saddler & Bak, 2014).

Aspek Sosiokultural dan Emosional

  • Menulis dapat berfungsi sebagai alat sosiokultural untuk anak-anak dengan ASD, memberikan kesempatan untuk sosialisasi dan keterlibatan dalam budaya teman sebaya (Maxwell et al., 2022).
  • Perkembangan imajinasi dalam menulis dipengaruhi oleh fungsi eksekutif, dengan anak-anak yang berkembang biasanya mendapat manfaat lebih dari fleksibilitas kognitif daripada anak-anak dengan autisme (Bourke et al., 2020).
  • Regulasi emosional dan defisit kognitif yang terkait dengan autisme dapat memengaruhi perkembangan imajinasi secara tertulis, tetapi intervensi yang ditargetkan dapat membantu mengurangi tantangan ini (Bourke et al., 2020).

Keterlibatan dan Kenikmatan

  • Keterlibatan tugas merupakan faktor penting dalam kinerja menulis untuk anak-anak dengan ASD. Peningkatan keterlibatan dikaitkan dengan hasil penulisan yang lebih baik(Zajic et al., 2020).
  • Terlepas dari tantangan, anak-anak dengan ASD dapat menikmati menulis ketika mereka diberikan lingkungan yang mendukung dan strategi instruksional yang disesuaikan yang memenuhi kebutuhan unik mereka (Sideridou, 2019).

Sementara anak-anak dengan autisme mungkin menghadapi tantangan yang berbeda dalam menulis, mereka masih dapat menemukan kenikmatan dalam kegiatan tersebut, terutama ketika didukung oleh strategi instruksional yang efektif dan lingkungan belajar yang kondusif. Konteks sosiokultural menulis juga dapat memberikan peluang berharga untuk sosialisasi dan keterlibatan, meningkatkan pengalaman menulis secara keseluruhan untuk anak-anak dengan ASD.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.

Scroll to Top