Anak-anak dengan autisme memang dapat belajar menulis dalam lebih dari satu bahasa, dan penelitian menunjukkan bahwa bilingualisme tidak secara inheren menimbulkan tantangan tambahan untuk perkembangan bahasa pada anak-anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD). Meskipun ada tantangan unik yang terkait dengan mengajar anak-anak dengan ASD, penelitian menunjukkan bahwa dengan strategi dan dukungan yang tepat, anak-anak ini dapat berhasil memperoleh banyak bahasa. Ini sangat relevan di dunia global saat ini di mana multilingualisme semakin umum. Bagian berikut akan mengeksplorasi bukti yang mendukung kemampuan ini, tantangan yang dihadapi, dan strategi yang dapat memfasilitasi penguasaan bahasa multibahasa pada anak-anak dengan ASD.
Bukti Mendukung Multilingualisme pada Anak dengan ASD
- Perkembangan Kognitif dan Bahasa: Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan ASD yang terpapar lebih dari satu bahasa dapat mencapai keterampilan bahasa yang sebanding dengan teman sebaya monolingual mereka. Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak bilingual dengan ASD tidak mengalami keterlambatan bahasa tambahan dibandingkan dengan anak-anak monolingual dengan ASDÂ (Garrido et al., 2023)Â (Beauchamp & MacLeod, 2017).
- Keterampilan Bahasa Ekspresif: Sebuah penelitian menemukan bahwa anak-anak dengan ASD yang terpapar berbagai bahasa di rumah menunjukkan keterampilan bahasa ekspresif yang lebih baik dari waktu ke waktu dibandingkan dengan mereka yang hanya terpapar satu bahasa. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan multibahasa dapat meningkatkan kemampuan bahasa tertentu pada anak-anak dengan ASDÂ (Chen et al., 2023).
- Organisasi Jaringan Otak: Analisis konektivitas fungsional telah menunjukkan bahwa anak-anak dengan ASD yang terpapar berbagai bahasa menampilkan organisasi jaringan otak yang lebih khas, mirip dengan anak-anak yang biasanya berkembang, terutama dalam jaringan terkait bahasa (Chen et al., 2023).
Tantangan dalam Akuisisi Bahasa Multibahasa
- Gangguan Menulis dan Bahasa: Anak-anak bilingual dengan ASD mungkin menghadapi tantangan khusus dalam menulis, seperti kesulitan dengan stres dan tanda baca, yang berbeda dari yang dihadapi oleh anak-anak dengan gangguan bahasa perkembangan (Peristeri & Tsimpli, 2022).
- Kekhawatiran Pendidikan dan Orangtua: Sering ada kekhawatiran di antara pendidik dan orang tua tentang apakah bilingualisme dapat membingungkan anak-anak dengan ASD atau memperburuk keterlambatan bahasa. Namun, kekhawatiran ini tidak didukung kuat oleh bukti empiris (Park, 2014) (Trelles & Castro, 2019).
Strategi untuk Mendukung Multilingualisme
- Metode Pengajaran: Strategi yang efektif untuk mengajar bahasa kepada anak-anak dengan ASD termasuk penggunaan alat bantu visual, pengulangan, dan pemodelan. Metode ini telah terbukti meningkatkan keterampilan bahasa dan sosial pada anak-anak dengan ASDÂ (Mohamed et al., 2024)Â (Mohamed & Shaaban, 2024).
- Kolaborasi Antara Orang Tua dan Pendidik: Program pembelajaran bahasa yang sukses untuk anak-anak dengan ASD sering melibatkan kolaborasi antara orang tua dan pendidik untuk menyesuaikan pendekatan yang memenuhi kebutuhan spesifik anak (Mohamed & Shaaban, 2024).
- Paparan Adali: Paparan awal ke berbagai bahasa di lingkungan rumah dikaitkan dengan hasil bahasa yang lebih baik dan harus didorong jika memungkinkan (Chen et al., 2023).
Sementara bukti mendukung potensi anak-anak dengan ASD untuk belajar banyak bahasa, penting untuk mempertimbangkan perbedaan individu dan kebutuhan spesifik setiap anak. Keputusan untuk mengejar bilingualisme harus dibuat dengan berkonsultasi dengan pendidik dan spesialis yang memahami profil unik anak. Selain itu, sementara penelitian ini menjanjikan, ini masih merupakan bidang yang berkembang, dan lebih banyak penelitian diperlukan untuk sepenuhnya memahami dampak jangka panjang dari bilingualisme pada anak-anak dengan ASD. Meskipun demikian, bukti saat ini menunjukkan bahwa dengan dukungan yang tepat, anak-anak dengan ASD dapat berhasil menjadi multibahasa, yang dapat menawarkan manfaat kognitif dan sosial.