Mengajar anak autis untuk menulis untuk kehidupan sehari-hari melibatkan memahami tantangan unik mereka dan menggunakan strategi berbasis bukti yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Menulis adalah keterampilan penting untuk komunikasi dan ekspresi diri, namun anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) sering menghadapi kesulitan di bidang ini karena tantangan dalam pengaturan diri, pemahaman sosial, dan pemrosesan bahasa. Strategi pengajaran yang efektif harus mengatasi tantangan ini sambil menumbuhkan kemampuan anak untuk mengekspresikan diri secara tertulis. Bagian berikut menguraikan strategi dan pertimbangan utama untuk mengajar menulis kepada anak-anak dengan ASD.
Praktik Berbasis Bukti
- Pengembangan Strategi yang Diatur Sendiri (SRSD) :Â Pendekatan ini telah terbukti meningkatkan kualitas penulisan, elemen wacana, dan kemampuan pengaturan diri pada anak-anak dengan ASD. SRSD melibatkan pengajaran siswa untuk merencanakan, memantau, dan mengevaluasi tulisan mereka, yang membantu mereka mengelola kompleksitas tugas penulis(Asaro-Saddler, 2016)Â (Asaro-Saddler, 2016).
- Instruksi Eksplisit: Memberikan instruksi yang jelas dan langsung dalam keterampilan menulis sangat penting. Ini termasuk memodelkan proses penulisan, menawarkan praktik terpandu, dan memberikan umpan balik. Instruksi eksplisit membantu siswa memahami struktur dan tujuan tugas penulis(Pennington & Delano, 2012).
Strategi Menulis
- Strategi POW:  Strategi POW (Pick + Organize + Write) mendukung keterampilan perencanaan dan menulis dengan membantu siswa mengatur pemikiran mereka sebelum menulis. Strategi ini telah efektif dalam meningkatkan keterampilan ekspresi tertulis pada siswa dengan ASD (Gökmen & Citil, 2022).
- Penggunaan Teknologi: Â Memasukkan teknologi dapat membantu dalam instruksi menulis dengan menyediakan dukungan visual dan alat interaktif yang melibatkan siswa dan mengakomodasi preferensi belajar mereka(Ye, 2022).
Mengatasi Kebutuhan Komunikasi
- Kebutuhan Komunikasi Kompleks:  Untuk siswa dengan tantangan komunikasi yang lebih signifikan, instruksi menulis harus diintegrasikan dengan dukungan komunikasi, seperti alat bantu visual dan perangkat komunikasi alternatif, untuk memfasilitasi ekspresi (Pennington & Carpenter, 2019).
- Pemahaman Soal: Tugas menulis harus dirancang untuk membantu siswa memahami konteks dan perspektif sosial, yang dapat menjadi tantangan bagi anak-anak dengan ASD. Ini termasuk menggunakan cerita dan skenario yang mengharuskan siswa untuk mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda(Sideridou, 2019).
Instruksi Individual
- Intervensi yang Disesuaikan:  Instruksi penulisan harus dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan individu setiap anak, dengan mempertimbangkan kekuatan dan tantangan spesifik mereka. Ini mungkin melibatkan penyesuaian metode dan materi pengajaran agar sesuai dengan gaya belajar anak (Sella et al., 2020).
- Penilaian Berkelanjutan: Penilaian rutin kemajuan penulisan sangat penting untuk menyesuaikan instruksi dan memastikan bahwa itu memenuhi kebutuhan anak yang terus berkembang (Pennington & Delano, 2012).
Sementara strategi ini memberikan kerangka kerja untuk mengajar menulis kepada anak-anak dengan ASD, penting untuk mengenali keragaman dalam populasi ini. Setiap anak dengan autisme adalah unik, dan apa yang berhasil untuk satu mungkin tidak bekerja untuk yang lain. Oleh karena itu, pendidik dan pengasuh harus tetap fleksibel dan terbuka untuk mencoba pendekatan yang berbeda untuk menemukan metode yang paling efektif untuk setiap anak. Selain itu, penelitian dan kolaborasi yang sedang berlangsung di antara pendidik, peneliti, dan keluarga sangat penting untuk mengembangkan dan menyempurnakan praktik instruksi menulis untuk anak-anak dengan ASD.
