Menentukan apakah seorang anak dengan autisme “cukup baik” untuk menulis melibatkan memahami tantangan dan kekuatan unik mereka dalam menulis, serta intervensi dan dukungan yang dapat meningkatkan kemampuan menulis mereka. Anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) sering menghadapi kesulitan khusus dalam menulis, seperti masalah dengan kosakata, konsep abstrak, dan memahami konteks sosial dalam teks. Namun, dengan strategi dan dukungan yang tepat, banyak anak dengan ASD dapat mengembangkan keterampilan menulis yang efektif.
Tantangan Menulis pada Anak dengan Autisme
- Pemahaman Linguistik dan Sosial: Anak-anak dengan ASD mungkin kesulitan memahami makna dan nuansa sosial dalam teks, yang dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk mengekspresikannya secara tertulis. Ini termasuk kesulitan dengan kosakata dan konsep abstrak, serta memahami emosi karakter dalam cerita (Sideridou, 2019).
- Penulisan Ekspositori: Dibandingkan dengan teman sebaya neurotipikal, anak-anak dengan ASD sering menghasilkan teks yang lebih pendek dengan lebih banyak kesalahan tata bahasa dan membutuhkan lebih banyak bantuan. Namun, keragaman leksikal dan penggunaan konvensi penulisan mereka dapat dibandingkan dengan rekan-rekan mereka (Hilvert et al., 2019).
- Perhatian dan Kondisi Komorbida: Anak-anak yang berfungsi tinggi dengan ASD, terutama mereka yang memiliki gejala ADHD komorbiditas, mungkin mengalami tantangan tambahan dalam menulis, seperti produksi kata yang lebih rendah dan kesulitan dengan pengembangan tema dan organisasi teks (Zajic et al., 2016).
Intervensi dan Dukungan yang Efektif
- Pengembangan Strategi yang Diatur Sendiri (SRSD) : Pendekatan ini telah terbukti meningkatkan kualitas penulisan, elemen wacana, dan kemampuan pengaturan diri pada anak-anak dengan ASD. Ini menekankan pemantauan dan perencanaan diri, yang sangat penting untuk pengembangan penulisan (Asaro-Saddler, 2016) (Asaro-Saddler, 2016).
- Penggunaan Teknologi: Menulis dengan keyboard komputer dapat menjadi alternatif yang bermanfaat bagi anak-anak dengan ASD yang memiliki kesulitan grafomotor. Metode ini dapat membantu mereka melakukan tugas menulis dengan lebih efektif, tergantung pada karakteristik individu dan jenis tugas (Dumont & Boyer, 2015).
- Praktik Berbasis Bukti: Menerapkan instruksi menulis berbasis bukti yang disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak dengan ASD dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan menulis mereka. Ini termasuk memahami karakteristik spesifik ASD yang mempengaruhi penulisan dan menerapkan strategi pengajaran yang tepat (Asaro-Saddler, 2016).
Perspektif Alternatif
Sementara banyak anak dengan ASD menghadapi tantangan dalam menulis, beberapa mungkin unggul dalam konteks tertentu, seperti blogging, di mana mereka dapat menulis tentang topik minat pribadi. Penelitian telah menunjukkan bahwa blogger autis dapat menghasilkan konten yang kompleks dan menarik secara intelektual, menunjukkan bahwa menulis dapat menjadi kekuatan bagi beberapa individu dengan ASD ketika mereka termotivasi dan tertarik pada masalah subjek (“When Autistic Writing is Superior to Neu…”, 2023). Ini menyoroti pentingnya mengenali dan memelihara kekuatan dan minat individu dalam pengembangan menulis untuk anak-anak dengan autisme.