Membantu anak autis memahami berbagai jenis teks, seperti artikel, cerita, dan instruksi, membutuhkan strategi yang disesuaikan yang memenuhi kebutuhan belajar unik mereka. Anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) sering menghadapi tantangan dalam pemahaman membaca karena kesulitan dalam memahami bahasa kiasan, kosakata yang buruk, dan pengalaman sosial yang terbatas. Namun, dengan pendekatan yang tepat, anak-anak ini dapat meningkatkan keterampilan pemahaman mereka di berbagai jenis teks. Bagian berikut menguraikan strategi dan intervensi yang efektif berdasarkan penelitian saat ini.
Meningkatkan Keterampilan Membaca
- Fonik dan Dekoding: Banyak anak dengan ASD dapat memecahkan kode kata-kata secara efektif tetapi berjuang dengan pemahaman. Menekankan fonik dan decoding dapat membantu mereka membaca dengan lancar, yang merupakan dasar untuk memahami teks (Bailey et al., 2020) (Whalon, 2018).
- Akurasi dan Kelancaran Membaca: Instruksi yang menggabungkan beberapa elemen dari Panel Bacaan Nasional, seperti fonik dan kelancaran membaca, telah dikaitkan dengan peningkatan akurasi dan pemahaman baca (Bailey et al., 2020).
Mengembangkan Keterampilan Pemahaman
- Dukungan Visual dan Rutinitas Terstruktur: Memanfaatkan alat bantu visual dan rutinitas terstruktur dapat memanfaatkan memori visual yang kuat yang sering ditemukan pada anak-anak dengan ASD, membantu dalam pemahaman (Aguiar-Aguiar et al., 2020).
- Pengajaran dan Pertanyaan Timbal Balik: Strategi seperti pertanyaan timbal balik, di mana siswa mengajukan dan menjawab pertanyaan tentang teks, dapat meningkatkan pemahaman dengan mendorong keterlibatan aktif dengan materi tersebut(Saad, 2022).
- Pelatihan Koherensi Pusat: Intervensi yang berfokus pada peningkatan koherensi pusat, atau kemampuan untuk menghubungkan informasi dalam teks, telah terbukti bermanfaat bagi pemahaman naratif pada siswa muda dengan ASDÂ (Engel & Ehri, 2021).
Intervensi yang Disesuaikan
- Instruksi Individual: Menyesuaikan intervensi dengan keterampilan pemahaman spesifik setiap anak, seperti pemantauan pemahaman dan prediksi, dapat menyebabkan peningkatan yang signifikan (Roberts, 2013).
- Prosedur Berpikirkan: Mendorong anak-anak untuk mengungkapkan proses berpikir mereka secara verbal saat membaca dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan metakognitif dan meningkatkan pemahaman (Roberts, 2013).
Rekomendasi Praktis
- Penggunaan Isyarat Anaforik: Mengajar siswa untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan kata ganti dalam teks dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang materi (Saad, 2022).
- Menggabungkan Keterampilan Sosial: Mengintegrasikan pelatihan keterampilan sosial dengan instruksi membaca dapat membantu anak-anak dengan ASD lebih memahami konteks sosial cerita dan artikel (Cass, 2008).
Meskipun strategi ini efektif, penting untuk mengenali heterogenitas dalam kemampuan membaca di antara anak-anak dengan ASD. Beberapa mungkin unggul dalam decoding tetapi berjuang dengan pemahaman, sementara yang lain mungkin menghadapi tantangan di kedua bidang. Oleh karena itu, pendekatan komprehensif yang membahas keterampilan yang berfokus pada kode dan makna sangat penting untuk mendukung beragam kebutuhan peserta didik dengan ASDÂ (Whalon, 2018). Selain itu, penelitian yang sedang berlangsung dan intervensi yang disesuaikan sangat penting untuk lebih meningkatkan perkembangan membaca anak-anak dengan autisme.
