Mengajar anak autis untuk membaca lebih cepat melibatkan penanganan keterampilan decoding dan pemahaman, karena anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) sering menghadapi tantangan unik di bidang ini. Instruksi membaca yang efektif untuk anak-anak dengan ASD harus komprehensif, menggabungkan strategi berbasis bukti yang menargetkan lima komponen membaca: kesadaran fonemik, fonik, kefasihan membaca, kosakata, dan strategi pemahaman. Heterogenitas dalam profil membaca di antara anak-anak dengan ASD memerlukan pendekatan individual yang memenuhi kebutuhan dan kekuatan spesifik mereka. Di bawah ini adalah strategi dan intervensi utama yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan membaca pada anak-anak dengan ASD.
Instruksi Berfokus pada Kode dan Makna
- Keterampilan Penguraian: Banyak anak dengan ASD dapat mempelajari keterampilan decoding yang diperlukan untuk membaca teks, tetapi mereka mungkin kesulitan dengan pemahaman. Instruksi harus fokus pada keterampilan yang berfokus pada kode dan makna dari kelas awal untuk mendukung perkembangan baca(Whalon, 2018).
- Kesadaran Fonik dan Fonemik: Memasukkan fonik dan kesadaran fonemik ke dalam instruksi membaca dapat membantu meningkatkan akurasi dan kelancaran membaca. Komponen-komponen ini sangat penting untuk membangun keterampilan membaca dasar (Whalon et al., 2009) (Bailey et al., 2020).
Program Membaca Berbantuan Teknologi
- Headspire Reading Comprehension® (HRC) : Program berbasis internet ini telah menunjukkan harapan dalam meningkatkan keterampilan pemahaman membaca pada anak-anak dengan ASD. Adaptasi terhadap prosedur pengajaran standar dan dukungan tambahan mungkin diperlukan untuk memaksimalkan manfaat (Grindle et al., 2018).
- MimioSprout Early Reading (MER) : MER telah efektif dalam meningkatkan keterampilan membaca dini pada anak-anak dengan autisme. Program ini, dilengkapi dengan kegiatan meja percobaan terpisah, telah menyebabkan peningkatan signifikan dalam pengenalan kata dan usia baca (Grindle et al., 2013).
Pendekatan Analitik Perilaku
- Penguatan Kontingen dan Pelatihan Cocok-ke-Sampel: Strategi ini, ketika diintegrasikan dengan program seperti Headsprout® Early Reading, dapat meningkatkan perkembangan independen dan interaksi yang benar per menit, mendukung perkembangan membaca pada anak-anak dengan ASD (Plavnick et al., 2016).
Praktik Instruksional Inklusif dan Adaptif
- Membaca Dialogis dan INGAT: Mengadaptasi intervensi membaca bersama, seperti membaca dialogis, dapat meningkatkan bahasa dan keterampilan melek huruf yang muncul. Strategi RECALL menggabungkan bacaan dialogis dengan praktik berbasis bukti untuk mendukung pelajar muda dengan ASDÂ (Whalon et al., 2013).
- Praktik Instruksional Tambahan: Pendidik dapat menerapkan praktik instruksional satu-satu untuk mengatasi defisit kognitif seperti Koherensi Pusat Lemah dan Fungsi Eksekutif, yang dapat menghambat pemahaman bacaan pada anak-anak dengan ASDÂ (Nguyen et al., 2018).
Sistem Literasi Komprehensif
- Sistem Pendidikan Literasi: Sistem yang mencakup latihan untuk pengurutan visual, keterampilan motorik, fonologi, semantik, sintaks, dan teks dapat memberikan pendekatan terstruktur untuk mengajar keterampilan membaca dan menulis yang disesuaikan dengan siswa dengan ASDÂ (Blank, 2012).
Sementara strategi dan intervensi ini telah menunjukkan efektivitas, penting untuk mengenali keragaman kemampuan membaca di antara anak-anak dengan ASD. Beberapa anak mungkin melakukan pada atau di atas rekan-rekan mereka yang biasanya berkembang dalam tugas-tugas membaca tertentu, sementara yang lain mungkin memerlukan dukungan yang lebih intensif. Keberhasilan intervensi membaca seringkali tergantung pada kebutuhan individu anak dan kemampuan untuk menyesuaikan metode pengajaran yang sesuai. Penelitian di masa depan harus terus mengeksplorasi dan memvalidasi pendekatan ini untuk memastikan mereka memenuhi beragam kebutuhan peserta didik dengan ASD.