Ketika seorang anak autis kehilangan minat membaca, sangat penting untuk mengadopsi strategi yang memenuhi kebutuhan dan preferensi unik mereka untuk menghidupkan kembali keterlibatan mereka. Anak-anak dengan autisme sering menghadapi tantangan dengan perhatian bersama, timbal balik sosial, dan bahasa, yang dapat memengaruhi minat dan keterampilan membaca mereka. Namun, dengan memanfaatkan minat mereka dan menggunakan strategi instruksional khusus, orang tua dan pendidik dapat menumbuhkan pengalaman membaca yang lebih menarik. Berikut adalah beberapa strategi untuk dipertimbangkan:
Memanfaatkan Kepentingan Tetap
- Menanamkan minat gigih anak, seperti mobil atau kereta api, ke dalam bahan bacaan dapat secara signifikan meningkatkan keterlibatan dan pemahaman mereka. Pendekatan ini menyelaraskan konten membaca dengan minat alami anak, membuat aktivitas lebih menarik dan dapat dihubungkan (Zein et al., 2014).
Gunakan Alat Interaktif dan Multisensori
- E-book interaktif dan instruksi berbasis komputer multisensori dapat memikat anak-anak dengan autisme dengan memberikan stimulasi pendengaran-visual dan praktik interaktif. Alat-alat ini menawarkan umpan balik yang konstan dan dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan individu, membuat pengalaman membaca menjadi lebih menarik dan menyenangkan (Hulusic & Pistoljevic, 2015).
Menerapkan Pembacaan Dialogis
- Membaca dialogis, yang melibatkan mengajukan pertanyaan kepada anak-anak dan mendorong mereka untuk berpartisipasi aktif selama sesi membaca, telah terbukti meningkatkan partisipasi verbal dan keterlibatan dengan materi cetak. Metode ini bisa sangat efektif untuk anak kecil dengan autisme, mempromosikan keterlibatan aktif dalam proses baca (Fleury et al., 2014).
Fokus pada Strategi Pemahaman
- Menggunakan strategi pemahaman bacaan khusus, seperti pertanyaan timbal balik dan isyarat anaforis, dapat membantu meningkatkan pemahaman dan keterlibatan. Strategi ini mendorong anak-anak untuk mengajukan pertanyaan dan mendefinisikan istilah, menumbuhkan hubungan yang lebih dalam dengan teks(Saad, 2022) (Tárraga-MÃnguez et al., 2020).
Ciptakan Lingkungan Membaca yang Mendukung
- Membangun rutinitas dan lingkungan membaca yang nyaman dapat membantu anak-anak dengan autisme merasa lebih nyaman dan terbuka untuk membaca. Waktu membaca yang konsisten dan ruang yang tenang dan bebas gangguan dapat membuat membaca menjadi aktivitas yang lebih menyenangkan dan diantisipasi (Fleury, 2015).
Individualisasikan Instruksi
- Menyesuaikan instruksi membaca untuk mengatasi keterampilan yang berfokus pada kode dan makna sangat penting. Ini termasuk berfokus pada keterampilan decoding dan strategi pemahaman, yang dapat sangat bervariasi di antara anak-anak dengan autisme. Instruksi individual memastikan bahwa tantangan dan kekuatan unik setiap anak diatasi (Whalon, 2018).
Meskipun strategi ini bisa efektif, penting untuk menyadari bahwa setiap anak dengan autisme adalah unik, dan apa yang berhasil untuk satu anak mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Selain itu, beberapa anak mungkin membutuhkan lebih banyak waktu dan kesabaran untuk mengembangkan minat membaca. Penting juga untuk menjaga komunikasi terbuka dengan pendidik dan profesional yang dapat memberikan wawasan dan dukungan tambahan yang disesuaikan dengan kebutuhan anak.