Menentukan apakah seorang anak dengan autisme siap membaca melibatkan penilaian berbagai keterampilan kognitif dan linguistik yang merupakan dasar untuk perkembangan membaca. Anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) sering menunjukkan profil membaca yang unik yang ditandai dengan keterampilan decoding yang kuat tetapi kemampuan pemahaman membaca yang lebih lemah. Perbedaan ini menyoroti pentingnya mengevaluasi keterampilan khusus untuk mengukur kesiapan membaca dan potensi keberhasilan dalam tugas membaca. Indikator utama kesiapan membaca pada anak-anak dengan autisme termasuk kognisi nonverbal, bahasa ekspresif, kesadaran fonologis, dan pengetahuan kosa kata, antara lain. Keterampilan ini dapat dinilai melalui evaluasi dan pengamatan yang ditargetkan.
Indikator Utama Kesiapan Membaca
Kognisi Nonverbal dan Bahasa Ekspresif: Penelitian menunjukkan bahwa kognisi nonverbal yang lebih tinggi dan keterampilan bahasa ekspresif dikaitkan dengan kemahiran membaca yang lebih baik pada anak-anak dengan ASD. Keterampilan ini pada usia dini dapat memprediksi kinerja membaca di kemudian hari, menunjukkan peran penting mereka dalam perkembangan baca (Davidson & Weismer, 2014).
Kesadaran Fonologis dan Pengetahuan Suara Surat: Kesadaran fonologis dan pengetahuan suara huruf adalah prediktor signifikan kemampuan membaca. Keterampilan ini, dinilai pada usia prasekolah, dapat menjelaskan perbedaan besar dalam kinerja membaca selama tahun pertama sekolah (Westerveld et al., 2018).
Kosakata dan Penamaan Cepat: Kosakata prasekolah dan penamaan otomatis yang cepat dari objek dan bentuk yang sudah dikenal adalah prediktor kuat keberhasilan membaca awal. Keterampilan ini membantu membedakan anak-anak yang berkinerja rata-rata atau di atas rata-rata dalam membaca dari mereka yang tidak memenuhi harapan (Westerveld et al., 2018).
Pemahaman Membaca dan Bahasa Lisan: Sementara anak-anak dengan ASD mungkin memiliki keterampilan membaca kata yang utuh, defisit dalam bahasa lisan sering mendasari tantangan dalam pemahaman membaca. Baik kemampuan membaca kata dan bahasa lisan berkontribusi signifikan terhadap pemahaman bacaan, menekankan perlunya menilai kedua bidang (Duncan et al., 2021).
Strategi Penilaian dan Intervensi
Penilaian Multidisiplin Komprehensif: Pendekatan penilaian yang disesuaikan direkomendasikan untuk mengevaluasi beragam keterampilan yang terkait dengan membaca pada anak-anak dengan ASD. Ini termasuk mengevaluasi kemampuan kognitif-linguistik, pemrosesan fonologis, dan pemahaman baca (Paynter et al., 2016).
Instruksi Membaca Berbasis Bukti: Memberikan instruksi membaca awal yang komprehensif yang menggabungkan beberapa elemen dari rekomendasi Panel Baca Nasional dapat mengarah pada peningkatan akurasi dan pemahaman membaca. Instruksi tersebut harus disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan individu anak-anak dengan ASDÂ (Bailey et al., 2020)Â (Arciuli & Bailey, 2021).
Fokus Intervensi: Intervensi harus menargetkan keterampilan melek huruf yang muncul, membaca dan decoding kata, kefasihan membaca, dan bahasa lisan. Area ini sangat penting untuk mendukung perkembangan membaca pada anak-anak dengan ASDÂ (Solari et al., 2021).
Sementara banyak anak dengan autisme menghadapi tantangan dalam membaca, penting untuk menyadari bahwa dengan dukungan dan instruksi yang tepat, mereka dapat mengembangkan keterampilan membaca. Fokusnya harus pada mengidentifikasi dan memelihara keterampilan khusus yang berkontribusi pada kesiapan dan kesuksesan membaca. Selain itu, sangat penting untuk menghindari asumsi tentang kemampuan melek huruf yang hanya didasarkan pada diagnosis autisme, karena kemampuan individu dapat sangat bervariasi. Penilaian komprehensif dan intervensi yang disesuaikan dapat membantu menjembatani kesenjangan antara decoding dan pemahaman, yang pada akhirnya mendukung perjalanan membaca anak.