Group of children bullying a classmate in a school library setting.

Bagaimana Jika Anak Dengan Retardasi Mental Menunjukkan Rasa Frustrasi Saat Belajar Berhitung?

Ketika seorang anak dengan keterbelakangan mental menunjukkan frustrasi saat belajar berhitung, sangat penting untuk memahami tantangan yang mendasarinya dan mengadopsi strategi yang efektif untuk mendukung pembelajaran mereka. Anak-anak dengan keterbelakangan mental sering menghadapi kesulitan dalam membangun korespondensi antara kata angka dan objek, yang dapat menyebabkan frustrasi selama tugas menghitung. Penelitian menunjukkan bahwa intervensi yang disesuaikan, seperti permainan interaktif dan metode pengajaran terstruktur, dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan menghitung pada anak-anak ini. Intervensi ini tidak hanya meningkatkan akurasi penghitungan tetapi juga membantu mempertahankan keterampilan ini dari waktu ke waktu, mengurangi frustrasi dan mempromosikan pengalaman belajar yang positif.

Tantangan dalam Menghitung untuk Anak dengan Keterbelakangan Mental

  • Kesalahan Korespondensi: Anak-anak dengan keterbelakangan mental sering berjuang untuk membangun korespondensi satu-ke-satu antara kata angka dan objek, yang menyebabkan kesalahan penghitungan ulang dan kesulitan dalam mengoordinasikan tindakan penghitungan dengan gerakan seperti menunjukkan (McEvoy & McConkey, 1990).
  • Kurangnya Prinsip Penghitungan Dasar: Banyak anak dengan keterbelakangan mental tidak sepenuhnya memahami prinsip-prinsip penghitungan dasar seperti urutan stabil dan kardinalitas, yang penting untuk penghitungan yang akurat (Baroody, 1986).
  • Keterbatasan Kognitif: Cacat intelektual dapat mengakibatkan pemrosesan kognitif lebih lambat, sehingga menantang bagi anak-anak untuk memahami dan mempertahankan konsep penghitung (Finandhita & Octaviana, 2023).

Intervensi Efektif

  • Pembelajaran Berbasis Gam: Menerapkan permainan sederhana yang dirancang untuk mengajarkan berhitung telah terbukti secara signifikan meningkatkan kemampuan menghitung pada anak-anak dengan cacat mental sedang. Permainan ini memberikan cara yang menyenangkan dan menarik untuk berlatih menghitung, yang dapat membantu mengurangi frustrasi dan meningkatkan hasil belajar(McEvoy, 1992).
  • Media Pembelajaran Interaktif: Menggunakan desain interaktif yang disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak dengan keterbelakangan mental ringan dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan efektif. Media semacam itu dapat membantu anak-anak lebih memahami konsep matematika, termasuk operasi penghitung (Finandhita & Octaviana, 2023).
  • Pelatihan Terstruktur dan Intensiv: Program seperti intervensi Jumlah Angka, yang memberikan dukungan individual dan intensif, telah menunjukkan manfaat jangka panjang dalam meningkatkan keterampilan matematika, termasuk berhitung, pada anak-anak dengan kesulitan belajar(Duarte-Bateman, 2023).

Instruksi dan Dukungan Individual

  • Instruksi Berbasis Diagnosis: Penting untuk menyesuaikan strategi instruksional berdasarkan kekuatan dan kelemahan spesifik setiap anak daripada mengandalkan label generik. Pendekatan ini memastikan bahwa intervensi lebih efektif dan ditarget (Baroody, 1986).
  • Deteksi dan Perbaikan Kesalahan: Mengajar anak-anak untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan penghitungan mereka dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang prinsip-prinsip penghitungan dan mengurangi frustrasi. Keterampilan ini sangat penting untuk mengembangkan pemahaman berhitung yang lebih dalam (Porter, 1998).

Sementara intervensi yang disebutkan di atas efektif, penting untuk menyadari bahwa anak-anak dengan keterbelakangan mental mungkin masih menghadapi tantangan berkelanjutan dalam belajar berhitung. Tantangan ini dapat dikaitkan dengan keterbatasan kognitif yang melekat yang terkait dengan kondisi mereka. Namun, dengan dukungan berkelanjutan dan metode pengajaran adaptif, anak-anak ini dapat membuat kemajuan signifikan dalam kemampuan berhitung mereka. Sangat penting untuk mempertahankan lingkungan belajar yang mendukung dan sabar untuk membantu mereka mengatasi frustrasi dan mencapai tujuan pembelajaran mereka.

McEvoy, J., & McConkey, R. (1990). Correspondence Errors in Counting Objects by Children with a Mental Handicap. Irish Journal of Psychology. https://doi.org/10.1080/03033910.1990.10557806
Baroody, A. J. (1986a). Basic Counting Principles Used by Mentally Retarded Children. Journal for Research in Mathematics Education. https://doi.org/10.2307/749330
Finandhita, A., & Octaviana, G. (2023). Interaction Design of Number Counting Operation Learning Media for Mildly Mentally Retarded Children. https://doi.org/10.1109/incitest59455.2023.10397032
McEvoy, J. (1992). An evaluation of simple games as a method of teaching counting to children with a moderate mental handicap. European Journal of Psychology of Education. https://doi.org/10.1007/BF03172824
Duarte-Bateman, D. (2023). The Numbers Count Intervention: Do the Benefits Persist through Key Stage 2? https://doi.org/10.37626/ga9783959872508.0.09
Baroody, A. J. (1986b). Counting Ability of Moderately and Mildly Handicapped Children. Education and Training of the Mentally Retarded.
Porter, J. (1998). The understanding of counting in children with severe learning difficulties and nursery children. British Journal of Educational Psychology. https://doi.org/10.1111/J.2044-8279.1998.TB01295.X
Scroll to Top