Terapi okupasi (OT) dapat memainkan peran penting dalam membantu anak-anak dengan cerebral palsy (CP) belajar membaca dengan mengatasi tantangan fisik dan kognitif yang dihadapi anak-anak ini. Integrasi OT ke dalam instruksi literasi dapat meningkatkan keterampilan membaca dengan berfokus pada keterampilan pra-literasi, menggunakan teknologi, dan mengadopsi pendekatan holistik yang menganggap membaca sebagai pekerjaan. Pendekatan multifaset ini dapat sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan CP, yang sering mengalami kesulitan dalam memperoleh keterampilan membaca dan menulis konvensional. Bagian berikut mengeksplorasi bagaimana terapi okupasi berkontribusi pada pengembangan literasi pada anak-anak dengan CP.
Keterampilan Pra-Literasi dan Terapi Okupasi
- Keterampilan pra-literasi adalah dasar untuk membaca dan menulis, dan terapis okupasi dapat memasukkan keterampilan ini ke dalam sesi terapi untuk mendukung pengembangan literasi.
- Keterampilan pra-literasi yang penting termasuk kesadaran fonologis, pengenalan huruf, dan keterampilan menulis awal, yang sangat penting untuk hasil melek huruf nantinya (Coleman et al., 2016).
- Terapis okupasi dapat menciptakan lingkungan terapeutik yang diperkaya yang mengintegrasikan kegiatan pra-literasi, sehingga mendorong pertumbuhan dan perkembangan pada anak-anak dengan CP (Coleman et al., 2016).
Teknologi dan Akses Literasi
- Terapis okupasi dapat memanfaatkan teknologi untuk memberikan anak-anak dengan CP akses ke materi literasi, yang dapat meningkatkan kemampuan membaca dan menulis mereka.
- Penggunaan teknologi bantu dan alat adaptif dapat membantu anak-anak mengatasi hambatan fisik untuk membaca dan menulis, memungkinkan mereka untuk terlibat lebih penuh dalam kegiatan melek huruf (Browning, 2002).
- Dengan menetapkan tujuan dan prioritas individual, terapis dapat menyesuaikan intervensi untuk memenuhi kebutuhan spesifik setiap anak, memfasilitasi hasil literasi yang lebih baik (Browning, 2002).
Pendekatan Holistik dan Berbasis Partisipasi
- Pendekatan Pekerjaan dan Partisipasi untuk Intervensi Membaca (OPARI) mendefinisikan membaca sebagai pekerjaan dan menekankan pendekatan holistik untuk intervensi membaca.
- Pendekatan ini mengintegrasikan perspektif dari terapi okupasi, pendidikan, dan psikologi kognitif untuk mendukung membaca sebagai aktivitas sehari-hari yang bermakna (Grajo & Candler, 2016).
- Kerangka kerja OPARI, dipandu oleh model Adaptasi Kerja, telah diterapkan dalam pengaturan klinis, menunjukkan harapan dalam meningkatkan keterampilan membaca melalui sesi terapi kelompok kecil dan individu (Grajo & Candler, 2016).
Instruksi Literasi Berbasis Bukti
- Tinjauan sistematis telah menunjukkan bahwa instruksi literasi berbasis bukti dapat efektif untuk anak-anak dengan CP, asalkan dapat diakses dan memungkinkan umpan balik dan demonstrasi keterampilan.
- Metode instruksi seperti fonik, pengenalan kata penglihatan, dan instruksi multikomponen telah dikaitkan dengan keuntungan sedang hingga besar dalam keterampilan membaca dan menulis (“Exploring the Effects of Literacy Instruction for Children With Cerebral Palsy: A Systematic Review”, 2023) (Murphy et al., 2022).
- Namun, ketelitian metodologis dari studi ini menunjukkan bahwa temuan harus ditafsirkan dengan hati-hati, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini (“Exploring the Effects of Literacy Instruction for Children With Cerebral Palsy: A Systematic Review”, 2023) (Murphy et al., 2022).
Sementara terapi okupasi menawarkan strategi yang menjanjikan untuk mendukung pengembangan literasi pada anak-anak dengan CP, penting untuk mempertimbangkan konteks instruksi literasi yang lebih luas. Faktor-faktor seperti lingkungan literasi rumah dan keterlibatan orang tua juga dapat secara signifikan mempengaruhi hasil literasi. Misalnya, anak-anak yang ibunya adalah terapis okupasi cenderung memiliki tingkat melek huruf yang muncul yang lebih tinggi, menyoroti dampak pengetahuan profesional dan dukungan rumah pada pengembangan literasi (Korat & Ben-Zvi, n.d.). Oleh karena itu, pendekatan komprehensif yang mencakup terapi okupasi, keterlibatan keluarga, dan dukungan pendidikan sangat penting untuk mengoptimalkan hasil literasi untuk anak-anak dengan CP.