Anak-anak dengan cerebral palsy (CP) sering mengalami berbagai gangguan sensorik yang secara signifikan dapat mempengaruhi kemampuan membaca mereka. Gangguan sensorik ini, yang meliputi tantangan visual, pendengaran, dan persepsi, lazim di antara anak-anak dengan CP dan dapat mengganggu kemampuan mereka untuk memperoleh dan mengembangkan keterampilan membaca. Hubungan antara gangguan sensorik dan kemampuan membaca pada anak-anak dengan CP bersifat kompleks dan beragam, melibatkan berbagai faktor kognitif dan persepsi.
Gangguan Sensorik dan Kemampuan Membaca
- Keterampilan Persepsi Visual dan Auditori: Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan CP sering mendapat skor di bawah norma populasi pada tes visual dan pendengaran-persepsi, yang sangat penting untuk perkembangan membaca. Sebuah penelitian menemukan korelasi positif yang signifikan antara tugas persepsi visual dan hasil bagi membaca, menunjukkan bahwa kemampuan pemrosesan visual terkait dengan kinerja membaca pada anak-anak dengan CPÂ (Smith, 1989).
- Defisit Neurokognitif dan Sensorial: Sebagian besar anak-anak dengan CP memiliki gangguan neurokognitif dan sensorik terkait, seperti gangguan penglihatan dan pendengaran, yang dapat mempengaruhi kemampuan membaca mereka. Defisit ini umum terjadi dan selanjutnya dapat membahayakan kualitas hidup dan hasil belajar untuk anak-anak dengan CPÂ (Lagunju et al., 2015).
- Pemrosesan Sensorik dan Kemampuan Motorik: Masalah pemrosesan sensorik lazim pada anak-anak dengan CP dan berkorelasi dengan kemampuan motorik. Tantangan pemrosesan sensorik ini dapat mempengaruhi kemampuan untuk terlibat dengan bahan bacaan secara efektif, karena mereka mungkin berjuang dengan tugas-tugas yang membutuhkan integrasi visual-auditori (Youssef et al., 2024).
Instruksi Literasi dan Pengembangan Membaca
- Efektivitas Instruksi Literasi: Terlepas dari tantangan sensorik, instruksi literasi berbasis bukti dapat efektif untuk anak-anak dengan CP. Penelitian telah menunjukkan bahwa metode pengajaran literasi yang disesuaikan, seperti fonik dan pengenalan kata penglihatan, dapat mengarah pada peningkatan keterampilan membaca, meskipun ketelitian metodologis dari studi ini menunjukkan kehati-hatian dalam menafsirkan hasilnya (Murphy et al., 2022) (“Exploring the Effects of Literacy Instruction for Children With Cerebral Palsy: A Systematic Review”, 2023).
- Peran Bicara dan Bahasa: Kemampuan produksi ucapan pada anak-anak dengan CP terkait dengan keterampilan pencampuran suara, yang penting untuk membaca. Anak-anak dengan beberapa kemampuan produksi bicara cenderung berkinerja lebih baik pada tugas-tugas terkait membaca daripada mereka yang hanya memiliki vokalisasi refleksif (Smith, 1989).
Perspektif yang Lebih Luas
Sementara gangguan sensorik pada anak-anak dengan CP dapat secara signifikan mempengaruhi kemampuan membaca, penting untuk dicatat bahwa tidak semua anak dengan gangguan sensorik mengalami kesulitan membaca. Beberapa anak dengan CP dapat mencapai tingkat membaca yang sesuai dengan usia mental mereka, menunjukkan bahwa identifikasi dan intervensi dini dapat mengurangi dampak defisit sensorik pada perkembangan baca (Rowan & Monaghan, 1989). Selain itu, adanya gangguan sensorik tidak selalu menyebabkan ketidakmampuan membaca, sebagaimana dibuktikan oleh penelitian tentang gangguan perkembangan lainnya, yang menunjukkan bahwa gangguan ini dapat berfungsi sebagai penanda nonspesifik daripada penyebab langsung tantangan baca (White et al., 2006). Ini menyoroti perlunya penilaian individual dan strategi intervensi untuk mendukung perkembangan membaca pada anak-anak dengan CP.