Mother and daughter sharing a joyful moment indoors with smiles and affection.

Bagaimana Cara Melatih Koordinasi Mata Dan Tangan Anak Cerebral Palsy Saat Membaca?

Melatih koordinasi mata dan tangan pada anak-anak dengan cerebral palsy (CP) saat membaca melibatkan pendekatan multifaset yang mengintegrasikan berbagai teknik terapeutik. Metode ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak untuk menyinkronkan input visual dengan tindakan motorik, yang sangat penting untuk membaca dan kegiatan sehari-hari lainnya. Penelitian ini menyoroti beberapa strategi yang efektif, termasuk pengamatan tindakan dan citra motorik, pelatihan realitas virtual, dan kegiatan bimanual, masing-masing berkontribusi pada peningkatan koordinasi dan fungsi motorik pada anak-anak dengan CP. Di bawah ini adalah wawasan terperinci tentang strategi ini.

Pengamatan Aksi dan Citra Motorik (AOMI)

  • AOMI telah terbukti secara signifikan meningkatkan koordinasi mata-tangan pada anak-anak dengan gangguan koordinasi perkembangan, yang dapat diperluas ke anak-anak dengan CP. Metode ini melibatkan pengamatan dan latihan mental gerakan, yang membantu dalam mengembangkan gerakan mata proaktif dan meningkatkan kinerja tugas (Marshall, 2018).
  • Teknik ini membantu dalam memperbarui model gerakan internal, yang bermanfaat bagi anak-anak dengan CP karena memfasilitasi pengembangan kontrol pandangan proaktif, penting untuk tugas membaca (Marshall, 2018).

Pelatihan Realitas Virtual

  • Program pelatihan realitas virtual (VR) telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam koordinasi mata-tangan dan kecepatan motorik visual pada anak-anak dengan CP. Program-program ini menyediakan platform yang menarik dan interaktif bagi anak-anak untuk mempraktikkan tugas koordinasi dalam lingkungan yang terkendali (Shin et al., 2015).
  • Pelatihan VR, bila dikombinasikan dengan terapi neurologis konvensional, menawarkan pendekatan komprehensif yang meningkatkan efektivitas metode tradisional, yang mengarah pada hasil yang lebih baik dalam koordinasi dan keterampilan motorik (Shin et al., 2015).

Pelatihan Bimanual dan Game Komputer

  • Pelatihan bimanual menggunakan permainan komputer telah efektif dalam meningkatkan fungsi gerakan tangan dan kemampuan kognitif pada anak-anak dengan CP hemiparetik kejang. Pendekatan ini memanfaatkan sifat permainan yang menarik untuk memotivasi anak-anak dan meningkatkan koordinasi mereka melalui latihan berulang (Hosseini et al., 2023).
  • Penggunaan permainan komputer dalam terapi tidak hanya meningkatkan keterampilan motorik tetapi juga mendukung perkembangan kognitif, yang penting untuk tugas-tugas seperti membaca yang membutuhkan perhatian dan koordinasi berkelanjutan (Hosseini et al., 2023).

Pelatihan Sensorimotor dan Visuo-Oculomotor

  • Pelatihan visuo-oculomotor intensif, yang melibatkan pelacakan rangsangan visual, dapat meningkatkan presisi dan stabilitas gerakan mata. Pelatihan ini sangat penting bagi anak-anak dengan CP karena meningkatkan kemampuan mereka untuk mengikuti teks saat membaca (Gauthier & Hofferer, 1983).
  • Pendekatan sensorimotor, termasuk penggunaan realitas virtual haptik, telah terbukti membantu anak-anak dengan gangguan koordinasi mempelajari keterampilan motorik yang kompleks, menunjukkan manfaat potensial untuk anak-anak dengan CP juga (Snapp-Childs et al., 2013).

Pentingnya Penilaian Sistem Visual

  • Mengingat tingginya prevalensi gangguan penglihatan pada anak-anak dengan CP, menilai dan mengatasi masalah ini sangat penting. Ketajaman visual dan fungsi visual lainnya terkait erat dengan fungsi tangan, dan peningkatan kemampuan visual dapat menyebabkan koordinasi dan keterampilan membaca yang lebih baik (Gore et al., 2020).
  • Penilaian oftalmologis secara teratur dapat membantu mengidentifikasi gangguan penglihatan sejak dini, memungkinkan intervensi yang ditargetkan yang mendukung perkembangan koordinasi mata-tangan (Gore et al., 2020).

Sementara strategi ini menawarkan hasil yang menjanjikan, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan individu setiap anak dengan CP. Menyesuaikan intervensi dengan tantangan spesifik yang dihadapi oleh anak dapat memaksimalkan efektivitas pelatihan. Selain itu, mengintegrasikan metode ini dengan pendekatan terapeutik lain, seperti fisioterapi dan terapi okupasi, dapat memberikan kerangka kerja holistik untuk meningkatkan koordinasi mata-tangan dan fungsi motorik secara keseluruhan.

Marshall, B. (2018). Exploring the use of combined action observation and motor imagery forimproving eye-hand coordination in children with developmentalcoordination disorder.
Shin, J., Song, G., & Hwangbo, G. (2015). Effects of conventional neurological treatment and a virtual reality training program on eye-hand coordination in children with cerebral palsy. Journal of Physical Therapy Science. https://doi.org/10.1589/JPTS.27.2151
Hosseini, P., Tahami, E., Zeinalzadeh, A., Hashemi, N., Toosi, M. B., Yazdi, J. A., & Kobravi, H. R. (2023). A New Training Protocol Based on Bimanual Playing a Computer Game for Motion-Cognitive Rehabilitation in Children with Spastic Hemiparetic Cerebral Palsy. Iranian Journal of Pediatrics. https://doi.org/10.5812/ijp-136889
Gauthier, G. M., & Hofferer, J. M. (1983). Visual motor rehabilitation in children with cerebral palsy. https://doi.org/10.3109/09638288309166944
Snapp-Childs, W., Mon-Williams, M., & Bingham, G. P. (2013). A Sensorimotor Approach to the Training of Manual Actions in Children With Developmental Coordination Disorder. Journal of Child Neurology. https://doi.org/10.1177/0883073812461945
Gore, A., Venkitaraman, V., & Iyer, S. (2020). Correlation between Visual Impairments and Hand Function in Children with Cerebral Palsy. International Journal of Research.
Scroll to Top