Keterbatasan motorik pada anak-anak dengan cerebral palsy (CP) dapat secara signifikan mempengaruhi kemampuan membaca mereka, terutama karena interaksi antara keterampilan motorik, fungsi kognitif, dan pengembangan literasi. Keterbatasan ini sering bermanifestasi sebagai kesulitan dalam kontrol motorik halus, yang sangat penting untuk tugas-tugas seperti menulis dan memanipulasi bahan bacaan. Selain itu, gangguan motorik dapat dikaitkan dengan tantangan kognitif dan persepsi yang lebih luas yang semakin mempersulit akuisisi membaca. Bagian berikut mengeksplorasi aspek-aspek ini secara rinci.
Gangguan Motorik dan Tantangan Membaca
- Defisit Motorik Halus: Anak-anak dengan CP sering mengalami defisit motorik halus, yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk melakukan tugas-tugas yang membutuhkan presisi, seperti membalik halaman atau memegang buku. Defisit ini terkait dengan kesulitan dalam membaca dan menulis, seperti yang terlihat pada anak-anak dengan gangguan koordinasi perkembangan, yang juga menunjukkan fungsi serebelar yang buruk yang mempengaruhi postur dan kontrol gerakan (O’Hare & Khalid, 2002).
- Fungsi Motorik Kotor: Tingkat fungsi motorik kasar, sebagaimana diklasifikasikan oleh sistem seperti Sistem Klasifikasi Fungsi Motorik Kotor, dapat mempengaruhi kemampuan membaca. Anak-anak dengan gangguan motorik yang lebih parah (misalnya, mereka yang membutuhkan kursi roda) sering menghadapi tantangan yang lebih besar dalam pengembangan literasi karena interaksi yang terbatas dengan lingkungan dan materi pendidikan mereka (Majnemer et al., 2010).
Pengaruh Kognitif dan Perseptual
- Defisit Kognitif: Banyak anak dengan CP memiliki kecerdasan di bawah rata-rata dan defisit dalam keterampilan visual/persepsi, yang dapat memengaruhi kemampuan membaca mereka. Namun, beberapa anak dengan CP dapat mencapai tingkat membaca yang sesuai dengan usia mental mereka, menunjukkan bahwa identifikasi dan intervensi dini dapat mengurangi beberapa tantangan ini (Rowan & Monaghan, 1989).
- Memori Kerja: Memori kerja, terutama fungsi eksekutif pusat, memainkan peran penting dalam pengembangan membaca. Anak-anak dengan CP yang memiliki kemampuan membaca rendah sering menunjukkan fungsi eksekutif pusat yang buruk, yang berkorelasi dengan kesulitan membaca mereka (“Reading Disabilities in Children with Cerebral Palsy: associations with Working Memory”, 2023).
Keterampilan Bahasa dan Fonologis
- Gangguan Bahasa: Gangguan bahasa sering terjadi bersamaan dengan defisit motorik pada anak-anak dengan CP, mempersulit hubungan antara keterampilan motorik dan membaca. Defisit motorik halus pada pembaca yang buruk mungkin lebih terkait dengan gangguan bahasa daripada masalah melek huruf saja (Brookman et al., 2013).
- Kesadaran Fonologis: Kemampuan fonologis, biasanya memprediksi perkembangan literasi, tidak memiliki kekuatan prediksi yang sama untuk anak-anak dengan CP. Hal ini menunjukkan bahwa faktor-faktor lain, seperti gangguan motorik, mungkin memainkan peran yang lebih signifikan dalam perolehan literasi mereka (Sandberg, 2006).
Perspektif yang Lebih Luas
Sementara keterbatasan motorik menimbulkan tantangan yang signifikan terhadap perkembangan membaca pada anak-anak dengan CP, penting untuk mempertimbangkan sifat multifaktorial dari kesulitan ini. Faktor-faktor seperti intervensi dini, strategi pendidikan yang disesuaikan, dan teknologi pendukung dapat membantu mengurangi dampak gangguan motorik pada kemampuan membaca. Selain itu, hubungan antara keterampilan motorik dan membaca tidak mudah, karena faktor kognitif dan bahasa juga memainkan peran penting. Memahami interaksi kompleks ini dapat mengarah pada intervensi dan dukungan yang lebih efektif untuk anak-anak dengan CP, meningkatkan hasil literasi mereka dan kualitas hidup secara keseluruhan.