Olahraga memainkan peran penting dalam membantu anak-anak dengan sindrom Down (DS) menguasai berhitung, meskipun dampaknya seringkali tidak langsung dan bervariasi tergantung pada jenis latihan dan masing-masing anak. Aktivitas fisik dapat meningkatkan fungsi kognitif, yang sangat penting untuk mempelajari keterampilan berhitung. Namun, korelasi langsung antara latihan dan penguasaan berhitung pada anak-anak DS tidak didokumentasikan secara ekstensif, dan efektivitas latihan sebagai intervensi untuk keterampilan berhitung secara khusus tetap menjadi area untuk penelitian lebih lanjut. Di bawah ini adalah wawasan utama dari literatur tentang topik ini.
Manfaat Kognitif dari Olahraga
- Olahraga dikenal untuk meningkatkan fungsi kognitif seperti perhatian, memori, dan fungsi eksekutif, yang penting untuk belajar dan menerapkan keterampilan berhitung. Manfaat kognitif ini secara tidak langsung dapat mendukung pembelajaran berhitung pada anak-anak dengan DS dengan meningkatkan kemampuan mereka untuk fokus dan memproses informasi (Reis et al., 2015) (Vetter et al., 2018).
- Sebuah studi tentang pembelajaran aktif secara fisik menunjukkan bahwa menggabungkan aktivitas fisik dengan tugas berhitung, seperti tabel waktu belajar, dapat sama efektifnya dengan pembelajaran duduk tradisional, menunjukkan bahwa olahraga dapat diintegrasikan ke dalam pendidikan berhitung untuk mempertahankan keterlibatan dan berpotensi meningkatkan hasil belajar(Vetter et al., 2018).
Protokol Latihan dan Efeknya
- Berbagai protokol latihan, termasuk latihan aerobik, resistensi, dan getaran, telah dipelajari pada anak-anak dengan DS. Meskipun latihan ini telah menunjukkan manfaat umum untuk kesehatan fisik dan fungsi kognitif, tidak ada konsensus tentang jenis latihan mana yang paling bermanfaat untuk keterampilan berhitung secara khusus (Reis et al., 2015).
- Tinjauan sistematis program latihan untuk anak-anak dengan DS menyoroti perlunya penelitian yang lebih bertarget untuk menentukan protokol latihan terbaik untuk meningkatkan keterampilan kognitif dan akademik tertentu, termasuk berhitung (Reis et al., 2015).
Intervensi dan Latihan Berhitung
- Meskipun olahraga itu sendiri bukan intervensi langsung untuk berhitung, itu dapat menjadi bagian dari pendekatan holistik terhadap pendidikan untuk anak-anak dengan DS. Program seperti “Maths For Life” berfokus pada peningkatan kemandirian matematika, yang dapat dilengkapi dengan aktivitas fisik untuk mendukung perkembangan kognitif dan fisik secara keseluruhan (Gilligan-Lee et al., 2023).
- Integrasi latihan dengan pembelajaran berhitung, seperti yang terlihat dalam program “Math on the Move”, menunjukkan bahwa lingkungan belajar aktif dapat bermanfaat. Pendekatan ini dapat membantu mempertahankan motivasi dan keterlibatan, yang sangat penting bagi anak-anak dengan DS yang mungkin berjuang dengan metode pembelajaran tradisional (Vetter et al., 2018).
Tantangan dan Pertimbangan
- Anak-anak dengan DS sering menghadapi tantangan dalam berhitung karena keterlambatan kognitif dan kesulitan dengan memori jangka pendek. Meskipun olahraga dapat mendukung perkembangan kognitif, itu bukan solusi mandiri untuk tantangan berhitung. Intervensi berhitung yang efektif seringkali memerlukan kombinasi strategi pendidikan yang disesuaikan dan lingkungan yang mendukung (“Early Numeracy Challenges and Interventions for Students with Down Syndrome: A Scoping Review”, 2023).
- Guru dan pengasuh memainkan peran penting dalam menerapkan intervensi latihan dan berhitung. Pemahaman mereka tentang kebutuhan unik anak-anak dengan DS dan kemampuan mereka untuk mengintegrasikan latihan ke dalam pembelajaran dapat secara signifikan mempengaruhi efektivitas intervensi ini (“Early Numeracy Challenges and Interventions for Students with Down Syndrome: A Scoping Review”, 2023).
Kesimpulannya, sementara olahraga dapat mendukung fungsi kognitif yang bermanfaat untuk pembelajaran berhitung, itu bukan intervensi langsung untuk keterampilan berhitung pada anak-anak dengan sindrom Down. Integrasi latihan ke dalam program pendidikan dapat meningkatkan keterlibatan dan perkembangan kognitif, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menetapkan protokol latihan khusus yang secara langsung berdampak pada penguasaan berhitung. Selain itu, peran pendidik dan intervensi yang disesuaikan tetap penting dalam mengatasi tantangan berhitung yang dihadapi oleh anak-anak dengan DS.