Melatih anak dengan sindrom Down untuk membaca kata-kata sederhana melibatkan kombinasi strategi pengajaran yang disesuaikan yang memanfaatkan kekuatan mereka dan memenuhi kebutuhan belajar unik mereka. Anak-anak dengan sindrom Down sering mendapat manfaat dari teknik pembelajaran visual dan membutuhkan metode terstruktur, berulang, dan menarik untuk mengembangkan keterampilan membaca. Integrasi fonik dan pendekatan kata utuh, bersama dengan penggunaan teknologi dan alat pembelajaran yang dipersonalisasi, dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan membaca mereka. Di bawah ini adalah strategi dan wawasan utama yang berasal dari penelitian tentang mengajar membaca untuk anak-anak dengan sindrom Down.
Strategi Pembelajaran Visual dan Seluruh Kata
- Anak-anak dengan sindrom Down sering memiliki keterampilan memori visual yang kuat, yang dapat dimanfaatkan melalui strategi pembelajaran kata utuh. Ini melibatkan penggunaan kartu flash, permainan, dan alat bantu visual untuk membantu mereka mengenali dan menghafal kata-kata sebagai keseluruhan unit daripada mendekodekannya secara fonetis awalnya (Oelwein, 1995) (Hughes, 2006).
- Penggunaan kata-kata penglihatan sangat penting, karena memungkinkan anak-anak mengenali kata-kata umum dengan cepat, memfasilitasi pengalaman membaca yang lebih lancar. Namun, penting untuk akhirnya mengintegrasikan fonik untuk memungkinkan mereka memecahkan kode kata-kata yang tidak dikenal (Williams, 2012) (Buckley, 2001).
Fonik dan Pendekatan Berbasis Ejaan
- Instruksi fonik, meskipun menantang untuk anak-anak dengan sindrom Down, sangat penting untuk mengembangkan kemampuan membaca dan mengeja kata-kata yang tidak dikenal. Pendekatan fonik berbasis ejaan dapat membantu anak-anak memahami hubungan antara huruf dan suara, yang sangat penting untuk perkembangan baca (Williams, 2012).
- Intervensi berbasis fonika terstruktur telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam keterampilan melek huruf awal, seperti pengetahuan suara huruf dan pengenalan kata, ketika diterapkan secara konsisten dari waktu ke waktu (Goetz et al., 2008).
Penggunaan Teknologi dan Alat Interaktif
- Menggabungkan teknologi, seperti tablet dan aplikasi pendidikan, dapat membuat pembelajaran lebih menarik bagi anak-anak dengan sindrom Down. Alat-alat ini dapat memberikan pengalaman interaktif dan multisensori yang memenuhi preferensi belajar mereka (Yussof et al., n.d.).
- Alat digital juga dapat menawarkan pengalaman belajar yang dipersonalisasi, memungkinkan anak-anak untuk maju dengan kecepatan mereka sendiri dan menerima umpan balik langsung, yang bermanfaat untuk mempertahankan motivasi dan minat (Oelwein, 1995).
Intervensi Awal dan Konsisten
- Intervensi dini sangat penting untuk memaksimalkan potensi membaca. Memperkenalkan kegiatan literasi di tahun-tahun prasekolah dapat mengarah pada tingkat pencapaian yang lebih tinggi. Namun, kemajuan yang signifikan masih dapat dibuat pada usia berapa pun dengan instruksi yang tepat (Buckley, 2001) (Colozzo et al., 2016).
- Latihan yang konsisten dan penguatan keterampilan membaca diperlukan untuk mempertahankan dan membangun kemajuan yang dibuat selama intervensi terstruktur (Goetz et al., 2008).
Peran Pengembangan Bahasa
- Instruksi membaca harus diintegrasikan dengan kegiatan pengembangan bahasa, karena peningkatan dalam membaca dapat secara positif mempengaruhi keterampilan bahasa lisan. Pendekatan holistik ini dapat membantu mengatasi keterlambatan bahasa ekspresif yang biasa dialami oleh anak-anak dengan sindrom Down (Buckley & Bird, 1993) (Sehic, 2017).
- Program yang berfokus pada perkembangan bahasa umum, persepsi pendengaran dan visual, dan keterampilan motorik halus dapat mendukung perolehan keterampilan membaca awal, yang merupakan dasar untuk keberhasilan membaca (Johansson, 2008).
Sementara strategi ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk mengajar membaca kepada anak-anak dengan sindrom Down, penting untuk mengenali variabilitas individu dalam tingkat dan kemampuan belajar. Setiap anak dapat merespons secara berbeda terhadap berbagai metode, dan instruksi yang dipersonalisasi yang mempertimbangkan kekuatan dan tantangan unik mereka sangat penting untuk pembelajaran yang efektif. Selain itu, penelitian berkelanjutan dan pengembangan alat dan metode pengajaran inovatif terus meningkatkan pengalaman pendidikan anak-anak dengan sindrom Down.