Metode kinestetik, yang melibatkan aktivitas fisik dan gerakan, telah dieksplorasi sebagai sarana untuk meningkatkan pembelajaran pada anak-anak hiperaktif, terutama dalam memahami angka. Metode-metode ini dianggap selaras dengan gaya belajar anak-anak hiperaktif, yang sering mendapat manfaat dari kegiatan langsung yang menarik. Penelitian menunjukkan hasil yang beragam mengenai efektivitas metode kinestetik dalam meningkatkan pemahaman numerik di antara anak-anak hiperaktif, tetapi ada aspek yang menjanjikan yang layak dipertimbangkan.
Manfaat Metode Kinestetik
- Keterlibatan dan Kenikmatan: Permainan dan kegiatan kinestetik dirancang agar menarik dan menyenangkan, yang dapat sangat bermanfaat bagi anak-anak hiperaktif yang mungkin berjuang dengan metode pembelajaran tradisional. Kegiatan-kegiatan ini dapat membantu mempertahankan perhatian dan minat mereka dalam tugas belajar(Cohen, 2010)Â (Utoyo et al., 2020).
- Peningkatan Keterampilan Matematika Awal : Studi telah menunjukkan bahwa permainan kinestetik dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan matematika dini pada anak kecil. Misalnya, penelitian yang dilakukan di taman kanak-kanak menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan matematika ketika permainan kinestetik dipekerjaan (Utoyo et al., 2020) (Utoyo, 2019).
- Dampak Positif terhadap Minat dan Prestasi: Pembelajaran kinestetik telah ditemukan meningkatkan minat dan prestasi siswa dalam matematika. Sebuah studi yang melibatkan siswa sekolah menengah pertama mengungkapkan bahwa mereka yang diajarkan menggunakan metode kinestetik menunjukkan minat dan skor prestasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang diajarkan menggunakan metode konvensional (Abah et al., 2024).
Tantangan dan Keterbatasan
- Hasil Campuran dalam Prestasi Akademik: Meskipun metode kinestetik dapat meningkatkan keterlibatan dan minat, dampaknya terhadap prestasi akademik tidak selalu signifikan. Sebuah studi percontohan pada Program Matematika & Gerakan tidak menemukan perbedaan yang signifikan dalam retensi fakta perkalian antara siswa yang menggunakan metode kinestetik dan mereka yang menggunakan metode tradisional (Ferder, 2015).
- Perhatian dan Keterampilan Motorik: Anak-anak dengan ADHD sering menunjukkan kinerja yang lebih buruk dalam tugas-tugas yang membutuhkan keterampilan motorik halus dan ketajaman kinestetik, yang dapat membatasi efektivitas metode kinestetik untuk beberapa anak hiperaktif (Whitmont & Clark, 2008).
- Kebutuhan untuk Penelitian Lebih Lanjut: Hubungan antara pembelajaran kinestetik dan kinerja kognitif memerlukan penyelidikan lebih lanjut untuk lebih memahami dampaknya pada otak dan proses belajar (Ferder, 2015).
Perspektif Alternatif
Sementara metode kinestetik menawarkan pendekatan yang menjanjikan untuk melibatkan anak-anak hiperaktif, penting untuk mempertimbangkan perbedaan individu dalam gaya dan kebutuhan belajar. Beberapa anak mungkin mendapat manfaat lebih dari kombinasi metode visual, pendengaran, dan kinestetik, seperti yang terlihat dalam penelitian yang melibatkan anak-anak dengan keterbelakangan mental di mana pendekatan multi-sensorik meningkatkan keterampilan menulis numerik (N, 2017). Selain itu, penggunaan gamifikasi kinestetik telah terbukti mengurangi perilaku mengganggu pada anak-anak dengan ADHD, menunjukkan bahwa metode ini juga dapat mendukung manajemen perilaku dalam pengaturan pendidikan(Mottan, 2019). Oleh karena itu, meskipun metode kinestetik dapat bermanfaat, metode tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan individu setiap anak untuk memaksimalkan efektivitasnya.