Mengajar berhitung kepada anak hiperaktif yang tidak tahu angka membutuhkan pendekatan yang disesuaikan yang mengakomodasi kebutuhan belajar dan tantangan perhatian mereka yang unik. Anak-anak hiperaktif, sering didiagnosis dengan Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD), mendapat manfaat dari metode pengajaran interaktif dan menarik yang menangkap minat mereka dan mempertahankan fokus mereka. Integrasi kegiatan menyenangkan, instruksi berbantuan komputer, dan alat pembelajaran taktil dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan berhitung mereka. Di bawah ini adalah beberapa strategi dan pertimbangan yang efektif untuk mengajarkan berhitung kepada anak-anak tersebut.
Pembelajaran yang Menyenangkan dan Interaktif
- Aktivitas Menyuka: Lokakarya “Menemukan Kembali Angka” menekankan penggunaan kegiatan menyenangkan untuk membantu anak-anak memahami dan mengelola angka. Dengan terlibat dalam kegiatan yang melibatkan pengelompokan dan tidak mengelompokkan angka, anak-anak secara alami dapat memahami konsep angka dan meningkatkan keterampilan perhitungan mental mereka (Padilla & Sánchez, 2011).
- Pembicaraan Angka: Metode ini melibatkan diskusi terstruktur seputar masalah angka, mendorong anak-anak untuk mengeksplorasi strategi komputasi yang berbeda dan mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang hubungan bilangan. Pendekatan ini menumbuhkan lingkungan yang mendukung bagi anak-anak untuk mengekspresikan pemikiran matematis mereka dan membangun rasa angka (Parrish, 2010).
Instruksi Berbantuan Komputer
- Modul CAI: Instruksi Berbantuan Komputer (CAI) sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan ADHD karena sifatnya yang interaktif dan menarik. Modul CAI yang dirancang untuk anak-anak prasekolah dengan ADHD menggunakan fitur multimedia untuk menyelaraskan dengan kebutuhan motivasi mereka, membuat pembelajaran lebih menarik dan efektif (Vincent & Alontaga, 2012).
- Desain Motivasi: Modul CAI menggabungkan Model Desain Motivasi ARCS, yang berfokus pada perhatian, relevansi, kepercayaan diri, dan kepuasan, memastikan bahwa proses pembelajaran menarik dan bermanfaat bagi anak-anak hiperaktif (Vincent & Alontaga, 2012).
Pembelajaran Taktil dan Sensorik
- Kartu Bertekstur: Menggunakan metode sentuhan, seperti kartu bertekstur, dapat membantu anak-anak mengidentifikasi angka melalui sentuhan. Pendekatan sensorik ini membantu retensi memori jangka panjang dan sangat berguna untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus, termasuk mereka dengan ADHD (Karnabi, 2022).
- Manipulatif: Objek fisik yang mewakili angka dapat membantu anak-anak memahami konsep penghitungan dan angka. Manipulatif memberikan pengalaman belajar langsung yang sangat penting untuk retensi dan keterlibatan memori (Setlalentoa, 2014).
Perancah dan Pembelajaran Terstruktur
- Teknik Perancah: Secara bertahap membangun pengetahuan anak yang ada melalui tahap pembelajaran terstruktur dapat membantu mereka maju dari tidak mengetahui hingga memahami angka. Ini melibatkan penggunaan prosedur pengajaran yang jelas dan permainan penguatan untuk memajukan keterampilan mereka (Wright et al., 2002).
- Pembelajaran Terpandu: Guru dapat menggunakan pendekatan langkah demi langkah untuk membimbing anak-anak melalui berbagai tahap pemahaman numerik, mulai dari mengenali kata angka hingga menerapkannya dalam berbagai operasi matematis (Wright et al., 2002).
Meskipun strategi ini efektif, penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik, dan apa yang berhasil untuk satu mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Guru dan pengasuh harus fleksibel dan mau menyesuaikan metode mereka agar sesuai dengan kebutuhan individu anak. Selain itu, sementara hiperaktif dapat menimbulkan tantangan, itu juga dapat dimanfaatkan sebagai kekuatan, karena anak-anak ini sering berkembang dalam lingkungan yang dinamis dan merangsang. Dengan menciptakan suasana belajar yang mendukung dan menarik, pendidik dapat membantu anak-anak hiperaktif mengembangkan keterampilan berhitung yang penting.