Apakah Anak Hiperaktif Yang Sering Melamun Bisa Belajar Menulis Dengan Baik?

Anak-anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) sering menghadapi tantangan yang signifikan dalam mengembangkan keterampilan menulis, yang diperparah oleh hiperaktif dan sering melamun mereka. Kesulitan-kesulitan ini terutama dikaitkan dengan defisit dalam fungsi eksekutif, memori kerja, dan kontrol perhatian, yang sangat penting untuk tugas menulis. Namun, dengan intervensi dan dukungan yang tepat, anak-anak ini dapat meningkatkan kemampuan menulis mereka. Bagian berikut mengeksplorasi tantangan spesifik yang dihadapi oleh anak-anak hiperaktif dalam menulis dan potensi untuk perbaikan.

Tantangan Menulis pada Anak Hiperaktif

  • Kualitas dan Outputan: Anak-anak dengan ADHD umumnya menghasilkan tulisan dengan kualitas dan kuantitas yang lebih rendah dibandingkan dengan teman sebayanya. Meta-analisis menunjukkan bahwa anak-anak ini mendapat skor lebih rendah dalam kualitas tulisan, keluaran, kosa kata, ejaan, dan tulisan tangan (Graham et al., 2016).
  • Memori Kerja dan Menulis: Memori kerja (WM) memainkan peran penting dalam penulisan. Anak-anak dengan ADHD sering berjuang dengan WM, yang memengaruhi kemampuan mereka untuk mengelola beban kognitif yang diperlukan untuk tugas menulis. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kesalahan ejaan dan kualitas penulisan yang lebih buruk, terutama dalam kondisi yang memerlukan pemrosesan verbal atau visuospasial serentakan (Capodieci et al., 2019) (Capodieci, 2018).
  • Fungsi Eksekutif: Kekurangan dalam fungsi eksekutif, seperti perencanaan, pengorganisasian, dan merevisi konten tertulis, umum terjadi pada anak-anak dengan ADHD. Defisit ini berkontribusi pada kesulitan mereka dalam menghasilkan komposisi tertulis yang koheren dan terstruktur dengan baik (Casas et al., 2013).

Potensi untuk Perbaikan

  • Strategi Intervensi: Terlepas dari tantangan ini, intervensi seperti skema panduan dan sesi pelatihan singkat telah menunjukkan harapan dalam meningkatkan keterampilan menulis ekspresif anak-anak dengan ADHD. Strategi ini membantu anak-anak mengatur pikiran mereka dan mengurangi kesalahan, yang mengarah pada peningkatan kinerja tulis (Re et al., 2008).
  • Peran Pendidik: Guru dan psikolog memainkan peran penting dalam memfasilitasi literasi pada anak-anak hiperaktif. Dengan memahami kebutuhan unik para siswa ini dan menerapkan kegiatan literasi yang ditargetkan, pendidik dapat membantu mengatasi defisit perhatian dan meningkatkan keterampilan menulis dan membaca (Silva et al., 2024).
  • Mengatasi Informasi Verbal: Beberapa anak dengan ADHD menunjukkan kekuatan dalam menangani informasi verbal, yang dapat mendukung kinerja ejaan mereka. Ini menunjukkan bahwa memanfaatkan kekuatan ini melalui intervensi yang disesuaikan dapat meningkatkan kemampuan menulis mereka (Capodieci et al., 2019).

Sementara anak-anak hiperaktif dengan ADHD menghadapi rintangan yang signifikan dalam belajar menulis dengan baik, potensi perbaikan ada dengan dukungan dan intervensi yang tepat. Penting untuk menyadari bahwa anak-anak ini memiliki kekuatan dan pengetahuan unik yang dapat dimanfaatkan untuk membantu pengembangan literasi mereka. Namun, variabilitas gejala ADHD dan kompleksitas tugas menulis memerlukan pendekatan intervensi yang dipersonalisasi. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi strategi yang paling efektif untuk mendukung anak-anak ini dalam upaya menulis mereka.

Graham, S., Fishman, E. J., Reid, R., & Hebert, M. (2016). Writing Characteristics of Students with Attention Deficit Hyperactive Disorder: A Meta-Analysis. Learning Disabilities Research and Practice. https://doi.org/10.1111/LDRP.12099
Capodieci, A., Serafini, A., Dessuki, A., & Cornoldi, C. (2019). Writing abilities and the role of working memory in children with symptoms of attention deficit and hyperactivity disorder. Child Neuropsychology. https://doi.org/10.1080/09297049.2018.1441390
Capodieci, A. (2018). The role of working memory in learning difficulties of children with symptoms of Attention Deficit and Hyperactivity Disorder: the case of writing abilities.
Casas, A. M., Ferrer, M. S., & Fortea, I. B. (2013). Written composition performance of students with attention-deficit/hyperactivity disorder. Applied Psycholinguistics. https://doi.org/10.1017/S0142716411000828
Re, A. M., Caeran, M., & Cornoldi, C. (2008). Improving Expressive Writing Skills of Children Rated for ADHD Symptoms. Journal of Learning Disabilities. https://doi.org/10.1177/0022219408317857
Silva, B. M. da, Guabira, M. E. da S. S., Brito, M. J. da S., Souza, L. G. de, Pereira, E. C., & Silva, I. D. M. (2024). Literacy and hyperactivity in early early education. Revista Gênero e Interdisciplinaridade. https://doi.org/10.51249/gei.v5i01.1814
Scroll to Top